Monday, December 17, 2018

Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik

Memiliki tekstur yang bercirikan etnik, serat pelepah kelapa juga mudah dibentuk. Selain itu tidak gatal ditangan sehingga lebih mudah di pola. Karya Evi mendapat sorotan dari dosen Universitas Surabaya.
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah
Tangga nan Unik

Seorang mahasiswi di Surabaya memanfaatkan sampah pelepah kelapa untuk membuat beragam hiasan rumah tangga. Tektur serat yang menarik, serta tahan air menjadi keunggulan kreasinya.

Di tangan Evi Aryaningrum limbah kelapa bisa berubah menjadi berbagai aksesoris etnik. Hanya dengan modal 20 ribu rupiah untuk membeli lem perekat, Evi membuat lampu meja, alat tulis, serta wadah tisu dari pelepah kelapa.

Menyulap Eceng Gondok di bantaran sungai Makassar. Jadi Kerajinan nan Indah

Sebenarnya isu awalnya itu, kita kembali ke sungai. Soalnya rata-rata sungai di perkotaan memiliki eceng gondok yang lumayan banyak berkumpul di sekitar sungai. Maka dari itu, kita bekerjasama sama Dekranasda
Menyulap Eceng Gondok di bantaran sungai Makassar. Jadi
Kerajinan nan Indah

Seperti inilah aktivitas masyarakat yang ada di bantaran sungai Indri Jala, di jalan Abdullah Daeng, Sirua, Makasar, Sulawesi Selatan. Eceng gondok atau tumbuhan air yang selama ini dikenal sebagai penyebab sedimentasi dan penghambat aliran sungai, disulap menjadi aneka kerajinan tangan yang dapat menghasilkan uang.

Melalui sentuhan kreativitas, eceng gondok ini dapat diubah menjadi tempat tisu, tempat sampah, tempat pensil hingga tas. Kerajinan tangan ini dipasaran harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Sebelumnya warga diberikan pemahaman dan pelatihan tentang pemanfaatan eceng gondok oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kota Makassar.

Sunday, December 16, 2018

Putut Agus, pelukis berbahan batu krikil asal Kebumen

Dipilih batu berwarna putih agar goresan tinta warna-warni terlihat semakin indah. Berbagai ornamen, aneka karakter hewan, potret wajah, hingga berbagai lukisan sesuai dengan permintaan pelanggan, bisa dilukis diatas permukaan batu. Keindahan dan keunikan karya seni yang satu ini berhasil memikat pelanggan dari berbagai daerah.
Putut Agus, pelukis berbahan batu krikil asal Kebumen

Berbeda medianya, berbeda pula aktivitasnya. Jika di Wonogiri menggunakan bambu, kali ini di tangan seorang seniman kebumen, batu kerikil berhasil dimanfaatkan sebagai asesoris fashion, hiasan bros, hiasan ruang tamu, hingga asesoris liontin kalung. Diciptakan dari batu kerikil, hingga diburu konsumen dari berbagai daerah.

Batu kerikil umumnya digunakan sebagai campuran bahan bangunan. Namun ditangan seorang seniman dari kelurahan Pencer, Kebumen, Jawa Tengah, batu-batu ini disulap menjadi kanvas lukisan yang mengagumkan.

Sofyan, perajin tempurung kelapa asal Sulawesi Tengah

Awalnya Sofyan mengumpulkan tempurung kelapa dari pasar atau rumah-rumah warga. Sofyan kemudian mensortir dan menghaluskan tempurung kelapa, serta mulai mengolah sesuai pesanan.
Sofyan, perajin tempurung kelapa asal Sulawesi Tengah

Di tangan Sofyan, warga jalan Moili, Sulawesi Tengah, tempurung kelapa tidak hanya digunakan sebagai bahan bakar atau sekedar sampah rumah tangga. Bila dipadukan dengan bahan kulit, bahan dasar tempurung kelapa dapat diubah menjadi tas wanita dan bahkan lampu hias yang unik, serta memiliki harga jual yang tinggi.

Selain itu, tempurung kelapa juga dapat dibuat menjadi ornamen dinding atau interior wallpaper. Awalnya Sofyan mengumpulkan tempurung kelapa dari pasar atau rumah-rumah warga. Sofyan kemudian mensortir dan menghaluskan tempurung kelapa, serta mulai mengolah sesuai pesanan.

Friday, November 30, 2018

Kejuaraan Mengukir Buah pada Festival Agri Bisnis 2015

Heri Hartawan, pelajar SMK PGRI 4 Den pasar mengatakan, kesulitan dalam mengukir berbentuk wajah tokoh perwayangan ini adalah harus teliti dan hati-hati saat mengiris dan mengupas buah semangka. Jika tidak berhati-hati maka hasilnya tidak akan maksimal.
Kejuaraan Mengukir Buah pada Festival Agri Bisnis 2015

Sebanyak 28 pelajar nampak antusias mengukir buah di lapangan Basra Sandri Renon Pasar. Dengan membawa aneka macam buah, para pelajar ini terlihat berhati-hati dalam mengiris serta mengupas buah-buahan untuk menjadi hasil karya yang mereka inginkan.

Bermodalkan ketelitian dan kecermatan, dalam waktu 2 jam mereka mampu menghasilkan berbagai bentuk kreasi kerajinan ukiran seperti topeng, hewan, dan tumbuhan dari bahan yang menggunakan buah-buahan.

Imam Syafi'i Mengkreasikan Pesawat Berbahan Gabus Eletronik

Meski tradisional, pesawat ini sudah melanglang buana ke berbagai penjuru nusantara.
Imam Syafi'i Mengkreasikan Pesawat Berbahan Gabus Eletronik

Putar baling-balingnya dan terbang yeee e e e. Inilah pesawat bertenaga karet kreasi Imam Syafi'i, warga Kelurahan Ngaglik, Kota Batu, Jawa Timur. Kalau biasanya pesawat miniatur bertenaga bahan bakar minyak atau baterai, pesawat yang ini terbang hanya dengan tenaga kinetik dari putaran karet gelang.

“Awalnya main pesawat tenaga karet itu saya sendiri dari hobi. Jadi dulu mainnya bangsal, kayu bangsal khusus memang itu air modeling. Lama-lama baru setahun ini saya main di Vom atau gabus, gabus bekas elektronik. Jadi kadang ke tempat pembuangan sampah itu ngecek ngecek gabus elektronik, bekas-bekas pembungkus elektronik yang ada itu saya pakai, saya ambil. Kemudian kalau untuk baling-baling saya buat dari coffe cup.”

Monday, November 26, 2018

Kenapa Adul Memiliki Cita-Cita Menjadi Petugas Pemadam Kebakaran ??

Tak hanya gigih bersekolah, besar dengan kasih sayang dan dorongan semangat orang tua asuh Dadan dan Pipin membuat Adul tidak merasa rendah diri dengan kondisinya. Adul dengan percaya diri bergaul seperti biasa dengan anak-anak seumurannya. Hal inilah yang mungkin membuat teman-temannya tidak merasa Adul berbeda dengan mereka.
Kenapa Adul Memiliki Cita-Cita Menjadi Petugas Pemadam
Kebakaran ??

Aksi bocah berjalan meniti jembatan bambu dengan tangan ini bukan sedang berakrobat. Ia berjalan menggunakan tangan sambil merangkak karena keterbatasan fisik pada kedua kakinya.

Namanya Muklis Abdul Kholik atau biasa dipanggil Adul, siswa kelas 3 SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat. Meski dengan keterbatasan fisik, Adul memiliki semangat tinggi berangkat ke sekolah dengan cara merangkak. Bukan suatu upaya mudah karena adul harus melewati jalanan terjal dan berbukit sejauh 3 kilometer.

Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

Pemirsa seorang anak berkebutuhan khusus tetap bersemangat menuju sekolah untuk menimba ilmu. Karena keterbatasannya siswa SDN di Sukabumi ini menuju sekolah dengan merangkak sejauh 3 km.

Muklis Abdul Kholik, alias Adul tengah bersiap-siap menuju sekolah. Jarak dari rumahnya di kaki perbukitan Gunung Walat, Desa Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat menuju ke sekolahnya di SDN 10 berjarak 3 km. Dengan ditemani sang Ibu Pipin, Adul semakin semangat berangkat menuju sekolah tanpa bantuan apapun. Adul hanya bertumpu pada dua tangannya melewati jalan berbukit, jembatan bambu, dan Jalan menantang lainnya. Adul pun sampai di sekolah.

Wednesday, November 14, 2018

Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak Sejauh 3 km

Prestasi Abdul pun tidak kalah dengan pelajar lainnya, bahkan pada saat duduk di kelas 1 Abdul mendapatkan ranking.
Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak
Sejauh 3 km

Perekenalkan, ini adalah Muklis Abdul Kholik, anak hebat yang terus bersemangat menuntut ilmu di sekolah dan belajar agama meski dengan keterbatasan fisik. Bocah 8 tahun ini, kini tengah duduk di bangku kelas 3 di SD Negeri 10 Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Anak yang akrab dipanggil Adul ini sudah sejak lahir mengalami kelainan pada bagian kaki. Abdul tidak bisa berjalan seperti anak normal lainnya yang menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan untuk berjalan, sehingga untuk bisa berangkat ke sekolah bukan hal yang mudah bagi aku Abdul. Terlebih rumah Abdul bersama orang tua asuhnya berada di atas perbukitan di kampung Cikiwul.

Tuesday, November 13, 2018

Meski Adul Memiliki Kekurangan

Melewati jalanan terjal dan jembatan bambu tanpa bantuan  Abdul adalah anak asuh pasangan Dadan (50) dan Pipin (45)  Cita-citanya kelak, menjadi pemadam kebakaran
Meski Adul Memiliki Kekurangan

Muklis Abdul Kholik namanya. . . .
Bocah berusia 9 tahun ini punya keterbatasan fisik pada kedua kakinya.
Namun Abdul tetap semangat sekolah meski harus merangkak
Tak tanggung-tanggung, Abdul harus berjuang merangkak sejauh 3 km.
Melewati jalanan terjal dan jembatan bambu tanpa bantuan
Abdul adalah anak asuh pasangan Dadan (50) dan Pipin (45)
Cita-citanya kelak, menjadi pemadam kebakaran

Semangat Muklis Abdul Kholik (9) Demi Menggapai Cita-Cita

Walau berkebutuhan khusus, ia tetap sekolah seperti anak seusianya.
Semangat Muklis Abdul Kholik (9) Demi Menggapai Cita-Cita

Muklis Abdul Kholik (9) harus menggunakan kedua tangannya setiap beraktivitas.
Walau berkebutuhan khusus, ia tetap sekolah seperti anak seusianya.
Saat ini Abdul duduk di kelas 3 SDN 10 Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat.

Sepeda Ternyata Bisa Disulap Menjadi Penggerak Mesin Cuci Manual Dan Forklift

Awalnya ingin menjawab keluhan masyarakat yang ingin menggunakan mecin cuci tapi tidak punya daya listrik tinggi. Dari itu saya mencoba untuk membuat yang ramah lingkungan dan muncul ide menggunakan sepeda angin
Sepeda Ternyata Bisa Disulap Menjadi Penggerak Mesin Cuci Manual
Dan Forklift

Gowes-gowes sepeda. Sepeda satu ini disulap menjadi sepeda penggerak mesin cuci manual. Irit listrik dan bisa sekalian olahraga. Jadi tempat baju akan otomatis berputar seperti sebuah mesin cuci dengan kayuhan sepeda.

Untuk tempat pembuangan air Mesin cucinya juga sudah terpasang sendiri. Selain itu juga ada forklift manual atau pengangkat barang. Forklift ini dapat menaikkan barang-barang dengan kapasitas 200 kg. Bahannya sederhana, dari besi dan menggunakan roda gerobak dorong.

Thursday, November 8, 2018

Ade Yuli Junaedi menyulap Bambu Gombong jadi Lampu Hias nan Unik

Biasanya hiasan lampu seperti ini bisa diletakkan di ruang tamu atau ruang kamar. Dalam 1 hari, Ade bisa membuat 3 lampu bambu.
Ade Yuli Junaedi menyulap Bambu Gombong jadi Lampu Hias
nan Unik

Di tangan Ade Yuli Junaedi, seorang pemuda warga Jalan Industri Maracang, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menyulap bambu gombong jadi lampu hias dengan ukiran kece.

Proses pengerjaan lampu bambu ini dimulai dengan desain garis Motif Bambu. Kemudian dengan mesin ukir, motif pada bambu mulai dibentuk. Setelah ukiran pada bambu selesai, tahap terakhir memasukkan lampu ke dalam bambu Gombong. Biasanya hiasan lampu seperti ini bisa diletakkan di ruang tamu atau ruang kamar. Dalam 1 hari, Ade bisa membuat 3 lampu bambu.

Wednesday, October 24, 2018

Jamry hanya membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan saat membuat Kerajinan

Prihatin dengan jumlah sampah yang semakin lama semakin meningkat, seorang warga di kota Medan, Sumatera Utara membuat kreasi produk dari limbah Barang bekas. Apa saja kreasinya ??
Jamry hanya membutuhkan ketelitian dan keahlian tangan saat
membuat Kerajinan

Pemirsa, siapa yang menyangka limbah jerami kering yang biasa dibuang. Ini bisa dimanfaatkan menjadi kreasi bernilai seni tinggi. Di tangan sekelompok seniman di Grobogan Jawa Tengah, limbah jerami kering diubah menjadi beragam bentuk hewan yang tersaji dalam sebuah gelaran bertajuk festival jerami.

Iya, mirip seperti yang bisa kita temuin di Bundaran HI Jakarta ya. Nah ini dia beragam karya luar biasa para Seniman Banjarjo yang berbahan limbah jerami. Di lapangan desa Banjarejo Kecamatan gabus Grobogan, Jawa Tengah, festival ini diikuti oleh 200 orang peserta. Mengusung tema taman binatang purba dan kehidupan manusia purba lengkap dengan artefaknya dari jerami.

Monday, October 1, 2018

Iyos Pramana, pemilik usaha pembuatan jam tangan kayu Furqa

Iyos Pramana dengan mudah dapat memperoleh bahan baku kayu tersebut, karena sebagian besar diwilayahnya merupakan pengrajin kayu yang selalu menyisakan limbah kayu yang tak lagi dimanfaatkan.
Iyos Pramana, pemilik usaha pembuatan jam tangan kayu Furqa

Mitra UKM. Jika anda berkunjung ke dusun Madikum, kecamatan Samigaluh, anda bisa menyaksikan proses pembuatan jam tangan kayu dari Furqa. Tentunya dengan alat yang masih terbilang sederhana, Iyos Pramana yang dibantu 10 pegawainya selalu rutin memproduksi jam tangan kayu.

Mengingat banyaknya pesanan yang datang semenjak diperkenalkan pada awal tahun 2016 lalu. Terbagi menjadi 2 tim, yaitu 3 orang di tim manajemen dan 7 orang lainnya di tim. Dalam sebulan saja, Furqa mampu memproduksi hingga 100 jam tangan kayu. Pria yang menggeluti bidang teknologi informatika ini tak pernah khawatir akan kekurangan bahan baku kayu untuk dibuat menjadi jam tangan.

Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Hai pemirsa, kita main hoki bawah air yuk. Olah raga baru ini menjual sensasi permainan hoki yang berbeda dari biasanya. Asik juga nih jadi pilihan aktivitas baru di akhir pekan kali ini.

Aha, gimana kalau liburan kalian kali ini di isi sambil bermain parkur. Wahana parkur di Bali ini cocok banget buat yang ingin mengeksplore hobi lompat sana sini, mantap. Terus-terus, ikutan gowes pakai sepeda bambu. Unik banget nih, frame sepeda hybrid yang terbuat asli dari bambu petung. Temanggung, Jawa Tengah. Gagah melibas alam dan medan yang cukup menantang.

Saturday, September 29, 2018

Sepeda Bambu, alternatif yang enteng selain bahan karbon

Seperti yang saya bilang tadi, bahwa sepeda bambu ini bukan ide baru, udah lebih dari 1 abad. Tapi sekarang sudah ada teknologi yang bersertifikasi, teknologi yang ok banget geometrinya, terus juga made in Indonesia dan dengan bahan baku yang ramah lingkungan.
Sepeda Bambu, alternatif yang enteng selain bahan karbon

Noni Zara, host Flash Bike
Ternyata frame sepeda bambu karya Abah Jatnika juga telah mendapatkan pengakuan secara standar kelayakan dari beberapa negara. Inilah sepeda bambu, meski kalah populer, tapi daya kekuatan dan daya terjangnya tidak kalah dengan frame berbahan logam.

Seperti yang saya bilang tadi, bahwa sepeda bambu ini bukan ide baru, udah lebih dari 1 abad. Tapi sekarang sudah ada teknologi yang bersertifikasi, teknologi yang ok banget geometrinya, terus juga made in Indonesia dan dengan bahan baku yang ramah lingkungan. Aduh saya ngomongnya selagi pilek lagi nih ya.

Saat dikayuh, otomatis sepeda buatan Daan Roosegaarde mengeluarkan udara segar

Ia membuat sepeda yang dapat mengubah polusi.  Polusi diubah menjadi udara segara untuk pengendaranya.
Saat dikayuh, otomatis sepeda buatan Daan Roosegaarde mengeluarkan
udara segar

Canggih, sepeda ini mengubah polusi menjadi udara.
Daan Roosegaarde ciptakan Smog Free Project.
Ia membuat sepeda yang dapat mengubah polusi.
Polusi diubah menjadi udara segara untuk pengendaranya.

Semua sayur dan buah bisa dijadikan bahan untuk Fruit & Vegetable Carving

Sukamto, dosen TCI, “Saya pikir semua buah, semua sayur itu bisa. Jadi tergantung kita bikin polanya saja. Jadi kalau misalkan untuk pepaya, misalkan pepaya itu, lebih bagus itu yang lebih muda. Karena kalau memang begitu di carving memang kendalanya agak keras, tapi lebih awet gituh.”
Semua sayur dan buah bisa dijadikan bahan untuk Fruit & Vegetable
Carving

Buah dan sayur ini tidak hanya bisa dimakan. Dengan sentuhan tangan yang kreatif, buah dan sayur mayur dapat dijadikan hiasan untuk mempercantik hiasan ataupun hidangan untuk meja makan. Seni mengukir buah dan sayur ini dinamakan fruit carving dan vegetable carving.

Menurut guru pengajar, Sukamto, semua buah dan sayur dapat dijadikan hiasan meja makan. Hanya saja harus dipilih daging buah yang masih segar. Semua buah dan sayur bisa dijadikan hiasan meja makan, hanya saja harus dipilih daging buah yang masih segar. Teknik mengukir buah dan sayur ini hanya menggunakan sebilah pisau. Namun diperlukan banyak latihan agar dapat membentuk ukiran yang sempurna.

Wednesday, September 26, 2018

Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1 pasang Sandal

Dalam pembuatan sandal dari serbuk kayu tersebut juga diikutkan pada lomba tingkat nasional dan sempat masuk 5 besar. Sementara itu Ahmad Idris, guru pembimbing Priyoanggi Sabrina Putri dan Intan Aprilia Jatmiko mengaku senang siswa nya bisa berkreasi dengan memanfaatkan limbah yang disulap menjadi barang bernilai jual.
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal

Siapa sangka limbah serbuk kayu jati yang sudah tak terpakai bisa bermanfaat. Serbuk kayu jati ini dimanfaatkan 2 orang siswa SMA 1 Blora, yaitu Priyoanggi Sabrina Putri dan Intan Aprilia Jatmiko menjadi sebuah sandal. Sandal ini dibuat mengunakan alat seadanya, seperti gunting, lem, cetakan kaki, timbangan, karpet bekas, kain hostrat, serta kayu jati.

Dengan dibantu 6 teman kelasnya yang lain, Anggi dan Intan mengerjakan bersama-sama di saat jam istirahat dan jam luang di sekolahan. Meski awalnya agak kesulitan dalam pencampuran serbuk, mereka tetap semangat dalam mengerjakannya.

Mahasiswa UGM merubah bahan Singkong menjadi Papan Kayu Berkualitas

Berbagai ujicoba dilakukan untuk memperoleh formula yang tepat guna mendapatkan papan partikel yang kuat. Guna mendapatkan papan partikel yang kuat, lentur, dan ringan, mereka tidak hanya memanfaatkan limbah batang singkong, tetapi juga menambahkan limbah plastik Hdp dalam pembuatan papan partikel.
Mahasiswa UGM merubah bahan Singkong menjadi Papan
Kayu Berkualitas

Sekelompok mahasiswa UGM ini berhasil merubah batang singkong menjadi papan yang kualitasnya tak kalah dengan papan partikel parbrikan. Mereka adalah Endri Geovani dan Abdul Malik dari Fakultas Pertanian, dan Novita, serta Warsita dari Fakultas Kehutanan.

Berbagai ujicoba dilakukan untuk memperoleh formula yang tepat guna mendapatkan papan partikel yang kuat. Guna mendapatkan papan partikel yang kuat, lentur, dan ringan, mereka tidak hanya memanfaatkan limbah batang singkong, tetapi juga menambahkan limbah plastik Hdp dalam pembuatan papan partikel.

Jamawi, pembuat motor kayu asal Ngawi

Bagi Jamawi bagian tersulit dalam membuat spare part motor berbahan dasar kayu ini adalah pada saat proses pemahatan. Jika tak berhati-hati, maka kayu akan pecah sehingga dirinya harus membuat ulang kembali. Untuk satu 1 unit motor, biasanya ia mampu selesaikan dalam waktu 2 bulan.
Jamawi, pembuat motor kayu asal Ngawi

Sepintas, motor yang terpajang di halaman rumah ini nampak seperti miniatur mainan. Namun jika dilihat lebih dekat lagi, anda akan takjub dengan motor kayu yang dibuat oleh Jamawi, warga desa Sendongrejo, kecamatan Kendal, Ngawi.

Di bengkel kayu, 4 x 6 meter ini lah Jawawi setiap hari menghabiskan waktu untuk merangkai kayu buatannya. Dengan menggunakan alat perkakas seadanya, kayu-kayu tersebut dipola lantas dibentuk hingga menjadi sepeda motor.

Monday, September 24, 2018

Kusnudin memiliki konsumen, 80% nya dari pasar luar negeri

Saya tahun 86, itu saya hanya iseng-iseng saja. Itu kebetulan kotak-kotak kunci untuk bengkel saya itu, yang di mobil itu dilubangi tikus. Jadi lobang itu saya tutup pakai kaleng biskuit waktu itu.
Kusnudin memiliki konsumen, 80% nya dari pasar luar negeri

Beginilah aktivitas sehari-hari Kusnudin. Warga dusun Ponangan, desa Ngadirejo, Salaman, Magelang. Tangan terampil mantan supir angkutan perkotaan ini terus memotong kaleng bekas yang dikumpulkannya. Bagi kita, kaleng bekas mungkin tak akan lagi bermanfaat, namun berbeda bagi bapak 2 anak ini. Kaleng bekas yang tidak bermanfaat disulap dan diolahnya menjadi aneka kerajinan bentuk yang bernilai seni tinggi.

Kerajinan dari bahan kaleng bekas ini memang telah digelutin Kusnudin beberapa tahun silam. Bermula dari ide sederhananya, yaitu saat bapak 2 anak ini menemukan sebuah kelang bekas tanpa sengaja. Kaleng bekas tersebut dipotong-potong di pilim. Tapi, justru dari hasil penemuan tanpa sengaja tersebut Kusnudin melihatnya warna-warni dan tampak luar biasa. Yang kemudian dirangkainya menjadi seekor burung merak yang cantik.

Kasan mudik menggunakan Sepeda Onthel ke Purbalingga. Bersama putrinya, Santi

Kasan, pemudik, “Tak bisa dihalangi kesenangan kita. Jadi ya itu udah nyatu istilah.Emang udah hobi juga (naik sepeda).
Kasan mudik menggunakan Sepeda Onthel ke Purbalingga. Bersama
putrinya, Santi

Mereka menempuh perjalanan dari depok menuju Purbalingga.
Kasan mengaku sudah sering mudik dengan sepeda onthel.
Kasan, pemudik, “Tak bisa dihalangi kesenangan kita. Jadi ya itu udah nyatu istilah.Emang udah hobi juga (naik sepeda).
Santi, pemudik, “Dari sana tanggal 19 juni kemarin, jam 12.00.”
Terus istirahatnya gimana biasanya ??
“Istirahat nya, kalau udah capek ya istirahat di POM. Kalau enggak, di masjid.”
Biasanya waktu tempuh perjalanan mencapai 4-5 hari.

Cara membuat tempat pensil dengan menggunakan bahan Rotan

Mula-mula rotan dipersiapkan dan dibasahi agar mudah dibentuk.  Selanjutnya dibuat anyaman pokok dengan model silang ganda, yaitu menggunakan 2 helai rotan dan dilanjutkan dengan model silang tunggal sampai diameter yang diinginkan.
Cara membuat tempat pensil dengan menggunakan bahan Rotan

Pembuatan tempat pensil rotan.
Mula-mula rotan dipersiapkan dan dibasahi agar mudah dibentuk.
Selanjutnya dibuat anyaman pokok dengan model silang ganda, yaitu menggunakan 2 helai rotan dan dilanjutkan dengan model silang tunggal sampai diameter yang diinginkan.
Lalu rotan ditekuk untuk membuat anyaman selimut tabung sampai tinggi yang diinginkan. Pada bagian ujung, dibuat anyaman penutup dengan model silang ganda.
Selanjutnya dirapihkan. Nah selesailah membuat tempat pensil dari rotan.

Tuesday, September 18, 2018

Boneka yang terbuat dari Bahan Kaos. Pabriknya terletak di Bogor, Jawa Barat

Bahan yang kita pakai dari bahan kaos. Sengaja nih pilih yang warna krem ini, supaya menyerupai warna kulit manusia.
Boneka yang terbuat dari Bahan Kaos. Pabriknya terletak di
Bogor, Jawa Barat

“Wihi. Unyil punya teman-teman baru nih.
Buat teman-teman unyil, khususnya yang perempuan. Pasti tertarik sama boneka lucu ini. Enggak kalah deh sama boneka barby. Eh, boneka-boneka ini enggak asal dibeli. Tapi punya akte lahir. Makanya disebut boneka adopsi.
Kalau kita membeli boneka ini, sama saja mengadopsi dan mengurusnya. Ada 7 karakter utama boneka dengan ciri khas berbeda-beda. Ada Amanda, Jenifer, Anabel, Choi, Brenda, Rest dan Lusi. Asik bisa puas bermain deh sama boneka-boneka lucu ini.
Sebenarnya, bagaimana sih cara membuatnya ?? Yuk teman-teman. Langsung saja ke tempat pembuatannya. Ada di Bogor, Jawa Barat.”

Winawan Mardi, pembuat sepeda listrik asal JatiMulyo, Yogyakarta

 Bagian utama dari Seliget terdiri dari dinamo dan baterai lithium. Sementara rangkanya terbuat dari stainless stell agar anti karat dan tidak perlu dicat.
Winawan Mardi, pembuat sepeda listrik asal JatiMulyo, Yogyakarta

Sepeda listrik ini melaju kencang di jalanan kampung di kota Yogyakarta. Sekilas bentuknya seperti motor gede yang harganya selangit, namun ini merupakan karya Winawan Mardi, warga perumahan Jati Mulyo Kricak yang diberi nama Seliget.

Seliget merupakan akronim dari sepeda listrik gede. Disebut sepeda listrik gede karena berbeda dengan sepeda listrik biasa. Sepeda listrik ini dibentuk sangat unik, yaitu menyerupai sepeda motor gede. Seliget bisa melaju dengan kecepatan maksimal 30 km per jam. Gunawan mengaku, selama membuat sepeda listrik sejak tahun 2010, namun baru tahun 2016 membuat sepeda listrik menyerupai motor gede.

Thursday, September 13, 2018

Winarso, perajin miniatur berbahan bambu asal Kediri, Jawa Timur

Proses pengerjaan yang tampak sederhana ini ternyata memiliki detail yang rinci. Bambu yang digunakan terbatas, hanya bambu jenis apus dan ori
Winarso, perajin miniatur berbahan bambu asal Kediri, Jawa Timur

Kembali ke zona bisnis. Pemirsa, ada seorang pemuda di kabupaten Kediri, Jawa Timur yang memanfaatkan bambu sebagai bisnis yang cukup menjanjikan. Hasil karya seni yang mempunyai nilai tambah ini pun telah dipasarkan hingga ke Bali.

Peluang bisnis ternyata bisa berasal dari mana saja. Termasuk dari pohon bambu. Winarso, warga desa kulungrejo, kecataman pare, kabupaten Kediri, Jawa Timur mencoba memanfaatkan banyaknya pohon bambu di sekitar wilayahnya sebagai peluang untuk menambah pundi-pundi rupiah. Yaitu dengan membuat kerajinan miniatur berbahan dasar bambu.

Umar Bafadhal, seniman lukis 3D asal Solo

Ya lukisan umar tidak seperti lukisan pada umumnya. Menyerupai makhluk hidup. Meski cara membuatnya terbilang sederhana, namun memiliki tingkat kerumitan yang tinggi.
Umar Bafadhal, seniman lukis 3D asal Solo

Memiliki kemampuan melukis, selain bakat dapat dipelajari secara otodidak maupun ikut kursus. Nah, seorang seniman di Solo, Jawa Tengah memiliki kemampuan melukis yang luar biasa. Sang seniman mampu membuat lukisan 3 dimensi yang menyerupai nyata.

Potongan kayu sisa produk furniture biasanya hanya rongsok atau dibuang. Namun ditangan Umar Bafadhal, warga Semanggi, Solo, Jawa Tengah, limbah disulap menjadi karya bernilai seni dan ekonomi.

Ahmad Munirul Huda, perajin kaligrafi berbahan bambu asal Tulungagung

Dikerjakan seorang diri, di teras depan rumahnya. Ahmad Munirul Huda, pengrajin kaligrafi asal desa Mergayu, kecamatan Bandung, TulungAgung, Jawa Timur ini mengerjakan pesanan kaligrafi dari bambu.
Ahmad Munirul Huda, perajin kaligrafi berbahan bambu
asal Tulungagung

Ya, pemirsa. Barang bekas atau limbah, ini tidak selamanya harus menjadi sampah. Ya ditangan seorang pengrajin kaligrafi di TulungAgung, Jawa Timur, limbah bambu wulung yang didapat dari pengrajin mebel dimanfaatkan menjadi kaligrafi bambu 3 dimensi, yang unik dan juga artistik.

Dikerjakan seorang diri, di teras depan rumahnya. Ahmad Munirul Huda, pengrajin kaligrafi asal desa Mergayu, kecamatan Bandung, TulungAgung, Jawa Timur ini mengerjakan pesanan kaligrafi dari bambu.

Wednesday, September 5, 2018

Kusnodin memanfaatkan limbah kaleng jadi Burung Merak

Mantan Sopir angkut di seputaran daerah Magelang, Jawa Tengah. Ia pensiun dari pekerjaan itu sejak tahun 1987. Ketika itu pula ia tertarik untuk menggeluti pekerjaan barunya sebagai pembuat replika binatang berbahan kaleng bekas. (5 Agustus 2015).
Kusnodin memanfaatkan limbah kaleng jadi Burung Merak

Limbah kaleng bagi banyak orang, ini mungkin tak bermanfaat. Namun di tangan Kusnudin, warga Magelang, Jawa Tengah, kaleng bekas sisa kemasan berbagai produk ini dimanfaatkan menjadi baik dan berbagai macam kerajinan seperti berbagai hewan yang unik dan cantik, sehingga memiliki ekonomis yang tinggi. Dan informasi ini sekaligus mengakhiri perjumpaan kita dalam wajah Indonesia edisi pagi ini. Sesaat lagi akan kami hadirkan tekno update, program yang menyajikan liputan dari dunia teknologi akan dibawakan rekan saja Fandi Hazard. Akhir kata, saya rizka amalia undur diri. Terima kasih, selamat beraktifitas. Kita jumpa lagi . . . . Adios, sampai jumpa.

Cara dan bahan pembuatan briket dari serbuk kayu

Cara dan bahan pembuatan briket dari serbuk kayu

Selamat menyaksikan, check it out

Tahap 1:
Pengenalan alat dan bahan yang akan digunakan.

Cara Membuat Celengan Dari Serbuk Teh

Selain teh, bahan baku kerajinannya adalah ampas jamu, serbuk gergaji, dan serbuk kopi. 26 Agustus 2017.
Cara Membuat Celengan Dari Serbuk Teh

Mengolah limbah serbuk teh menjadi souvenir menarik
Pemilik akun @randyhandycraft, Randy Prayogi menjelaskan kepada kita-kita membuat limbah teh menjadi barang berguna.

Tuesday, September 4, 2018

Dimas Aji Saka, pelukis berbahan daun kering

Berawal dari membantu teman untuk membuat hadiah yang berbeda. 2 Mei 2016.
Dimas Aji Saka, pelukis berbahan daun kering

Bagi kebanyakan orang, daun kering biasanya dibuang begitu saja. Nah ditangan seorang mahasiswa di Yogyakarta, daun kering menjadi sumber pundi-pundi rupiah. Melalui lukisan media daun kering, mampu meraih omset 10 juta rupiah per bulan.

Seperti apa lukisannya ? Kita lihat video kiriman Bayu Setiawan dan Yusuf Fajar berikut ini.

Isna, Ketua Kelompok pengolahan sampah kaleng di Yogyakarta

Berbekal pelatihan yang pernah diikuti, Isna bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok pengawasan sampah mandiri mencoba sampai menjadi barang yang bernilai ekonomi. Antara, 14 April 2017.
Isna, Ketua Kelompok pengolahan sampah kaleng di Yogyakarta

Sampah bisa menjadi masalah bila tidak ditangani dengang baik. Terlebih sampah anorganik yang harus diolah terlebih dahulu agar bisa terurai yang terkadang membutuhkan waktu lama untuk menyatu dengan tanah.

Inilah yang jadi perhatian Isna, warga dusun banyungan, nganti kidul, desa kali agung sentolo, kulon progro, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berbekal pelatihan yang pernah diikuti, Isna bersama kawan-kawannya yang tergabung dalam kelompok pengawasan sampah mandiri mencoba sampai menjadi barang yang bernilai ekonomi.

Sunday, September 2, 2018

Cara Membuat Sepeda Listrik – Laptop si Unyil

Sepeda listrik buatan Indonesia ini banyak disukai karena ramah lingkungan tanpa ada gas buangnya. Jadi pas banget deh buat kendaraan masa depan. Dijamin kualitasnya gak kalah sama sepeda listrik luar. Langsung aja yuk kita lihat proses produksinya. 19 Februari 2016
Cara Membuat Sepeda Listrik – Laptop si Unyil

Habis nonton berita yang serius, sekarang Unyil mau memberikan informasi yang ringan-ringan nih. Pas banget buat tontonan santai, sambil makan siang, biar enggak stress. Ada sepeda listrik buatan Indonesia nih. Kualitasnya enggak kalah sama buatan luar. Bahkan semua suku cadangnya dibuat langsung di pabrik ini. Penasaran, yuk kita tonton sama-sama. Hanya di Laptop si Unyil.

Membatik dengan Koas berbahan Rotan di Desa Setulang, KalUtara

Membatik dengan Koas berbahan Rotan di Desa Setulang, KalUtara
Membatik dengan Koas berbahan Rotan di Desa Setulang,
KalUtara

Pemirsa, desa Setulang di Kalimantan Utara selama ini dikenal sebagai desa wisata hutan hujan tropis. Selain flora dan fauna, desa setulang menyimpan kekayaan seni dan budaya, salah satunya adalah seni membatik. Keunikan seni membatik di desa setulang akan mengakhiri topik pada weekend edisi hari ini. Saya restu wulandari, sampai jumpa dan wassalam.

Viny & Made / Host
Masih jauh atau enggak sih.

Ardina Rasti sedang berada di Kampung Penenun di Pulau Buton

Iya, mangkanya terkenal juga disebutnya kampung tenun. Karena mata pencahariannya disini emang paling banyak adalah dengan cara menenun. Uniknya itu selalu di bawah rumahnya yang seperti rumah panggung selalu ada ibu-ibu dengan alat penenun. 25 Juni 2015.
Ardina Rasti sedang berada di Kampung Penenun di Pulau Buton

Menelusuri beragam budaya bangsa memang tak pernah ada habisnya. Seperti yang dilakukan oleh Ardina Rasti beberapa waktu lalu. Bersama band, Rasti berkesempatan untuk pergi ke daerah timur Indonesia, tepatnya di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara untuk belajar menenun kain khas daerah ini.

Wah, seperti apa keseruan rasti dan Band saat belajar menenun. Let’s find out the people.

Wednesday, August 29, 2018

Anis Yunus dan Irfan Yunianto, perajin miniatur air terjun berbahan barang bekas

Bahan-bahan yang sudah dibuang, baik dari pertokoan, mal-mal, tukang-tukang. Ini berupa gabus, tetapi kompon. Ada bahan-bahan dasar yang harus kita beli berupa semen, campuran semen dan lain-lain, serta bahan pokok lainnya untuk pembuatan miniatur ini
Anis Yunus dan Irfan Yunianto, perajin miniatur air terjun
berbahan barang bekas

Anda kembali menyimak news line nusantara, pemirsa. Berawal dari kecintaan pada alam, pengrajin di Gorontalo kemudian membuat miniatur air terjun dari stereo foam. Meski air terjun buatan, tapi kerajinan yang satu ini bisa memberikan suasana rumah anda seperti di alam nyata. Berikut liputan selengkapnya untuk anda :

Ide untuk sebuah kreatifitas bernilai ekonomis bisa datang dari mana saja. Berawal dari kecintaan pada alam, Anis Yunus dan Irfan yunianto membuat kerajinan air terjun bernuansa alam yang kini menjadi sumber pundi-pundi mereka. Yang menarik buat pria asal kecamatan kota Tengah, kota Gorontalo ini menggunakan bahan yang sudah tidak digunakan, seperti stereo foam sebagai bahan utama.

Mujito, pembuat kerajinan berbahan limbah kaleng asal Semarang

Dengan memanfaatkan prinsip 3 M atau mengurangi, memanfaatkan dan mendaur ulang, seorang pria di Semarang, berhasil meraup untung dari hasil meluangkan ide kreatif membuat beragam kerajinan dari kaleng cat bekas.
Mujito, pembuat kerajinan berbahan limbah kaleng asal Semarang

Ok, meningkatnya sampah yang menghasilkan jenis limbah rumah tangga membuat sebagian kalangan berpikir untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi dari hasil memanfaatkan limbah atau sampah demi menstabilkan lingkungan hidup atau sering kita sebut Go Green.

Seperti yang dilakukan seorang Mujito, pria asal Semarang yang berhasil meraup rupiah dari hasil daur ulang kaleng bekas yang disulapnya menjadi beragam kerajinan unik yang inspiratif.

Sunday, August 26, 2018

Agus Effendi membuat Pot Bunga Hias berbahan Handuk Bekas

Agus Effendi membuat Pot Bunga Hias berbahan Handuk Bekas

Akhir pemirsa. Terkait dengan kerajinan tangan, yang satu ini tak kalah menarik nih. Di tangan Agus Effendi, warga desa Rejosari, kecamatan Gondang, Tulung Agung, Jawa Timur, handuk bekas maupun karung goni bekas ini dapat dimanfaatkan untuk membuat pot bunga hias yang unik dan artistik, serta mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

Maria Goretti, pengrajin berbahan karung goni yang sudah ekspor

Maria Goretti, pengrajin berbahan karung goni yang sudah ekspor

Nama saya Maria Goretti. Sejak tahun 2009, saya memiliki usaha di bidang mengolah limbah dari bahan karung goni menjadi produk yang bernilai, yaitu produk tas dompet dan sebagainya. Saya juga mengajak orang-orang di sekitar rumah untuk membantu dalam proses pembuatannya agar mereka mendapat keterampilan lebih. Dengan begitu mereka dapat memperoleh penghasilan tambahan.

Ini adalah karung goni sebagai bahan dasarnya. Karung goni dipilih yang masih bagus lalu dibersihkan. Dipotong lalu dijahit sesuai desain produk yang akan dibuat. Lalu bisa dipadukan dengan kain-kain asli Indonesia, seperti kain batik, tenun ikat, dan aksesoris lainnya. Atau bahkan lukisan tangan agar lebih bernilai tinggi. Selama ini saya menjual produk saya secara lokal, karena tidak mengerti bisa memasuki pasar global, khususnya Eropa. Saya sangat senang begitu diperkenalkan dengan discovered yang merupakan satu-satunya olahan market place yang membantu dan mendukung pengrajin lokal sepenuhnya.

Saturday, August 25, 2018

Dari mana sarung itu berasal ??

Mendengar kata sarung, secara otomatis anda mengingat selembar kain dengan motif kotak-kotak yang biasa dikenakan oleh kaum muslim Indonesia ketika beribadah. Ya, meski sarung terdiri dari beragam motif, namun motif kotak-kotak lah yang paling populer. Tradisi mengenakan sarung di Indonesia ini menyebar ke hampir seluruh pelosok nusantara.
Dari mana sarung itu berasal ??

Halo pemirsa, kembali lagi di Ayo Cari Tahu. Jika tadi anda sudah melihat pusat penyebaran agama Islam di Kudus, Jawa Tengah. Nah sekarang, kami akan mengajak anda untuk melihat pakaian kaos yang menjadi identitas kaum muslimin.

Sarung. Ya, siapa yang tak kenal dengan kain yang satu ini. Kain dengan motif biasa dikenakan untuk beribadah. Dan ternyata pemirsa, sarung tak hanya dikenal sarung. Ia juga menjadi simbol untuk perlawanan terhadap penjajah di tanah air. Apa dan bagaimana tradisi sarung di Indonesia ?? Yuk kita cari tahu, karena sebaiknya anda tahu.

Thursday, August 23, 2018

Sri Sulatiningsih, owner Nena Namo. Pengrajin berbahan karung goni dan enceng gondok


Kerajinan eceng gondok dan karung goni di jalan Kedungsari 21C Surabaya, kelurahan Wonorejo, kecamatan Tegalsari, Surabaya.

Usaha dengan brand Nena Namo ini sudah ada sejak 2000-an silam. Sri Sulatiningsih awalnya hanya bersama sang suami. Kini Sri Sulatiningsih sudah memiliki 7 warga binaan mandiri. Adapun warga binaan kini sudah memproduksi berbagai pernik souvenir.

Reno, seniman dan pengrajin berbahan karung goni asal Jakarta

Untuk membuat 1 kerajinan tangan karung goni, Reno membutuhkan satu hingga 2 jam. Bahan yang dibutuhkan seperti karung goni, kawat dan tanam kayu.
Reno, seniman dan pengrajin berbahan karung goni asal Jakarta

Siapa bilang karung goni bekas tidak berguna lagi. Karena Reno, limbah karung bekas dapat disulap menjadi aneka hiasan kerajinan unik. Dari bentuk becak-becakan, sepeda onthel, semua terbuat dari karung goni.

Reni, seniman/pengrajin hiasan karung goni, “Saya memang jiwa seni gituh. Nah ketika saya sedang ngerjain kerjaan anak, dengan materialnya ini, anak saya bawa, saya kerjain. Pertama kali itu, orang-orang sawah. Setelah nya itu, saya bikin yang ini.”

Eno, pembuat boneka Goni asal Sumbawa

Bahan dasar yang digunakan untuk membentuk rangka dan karakter adalah kawat. Setelah rangka terbentuk, barulah Eno melilitkan goni hingga membentuk sebuah boneka.
Eno, pembuat boneka Goni asal Sumbawa

Di bengkel sederhana di kawasan jalan Satra, Sumbawa inilah, Eno memproduksi beraneka bentuk boneka berbahan goni. Seperti Petani, Nelayan, hingga motor Harley Davidson. Proses pembuatan boneka Goni sendiri terbilang sederhana.

Dengan menggunakan kawat, eno mulai membentuk rangka dan karakter boneka yang diinginkannya. Setelah rangka terbentuk, barulah Eno melilitkan goni hingga membentuk sebuah boneka. Agar dapat kelihatan lebih indah, ia memberikan cat dan berbagai aksesoris lainnya.

Wednesday, August 22, 2018

Ahmad Fajri, pemilik kerajinan karung goni. Bernama Rumah Karung Goni

Di tangan pria kreatif inilah, karung goni dapat disulap menjadi aneka kerajinan unik dan berkualitas. Berawal dari penjualan bahan baku dan iseng-iseng membuka pesanan produk, Lahirlah inovasi karung goni pada tahun 2016 sebagai salah satu industri kreatif di Bandung.
Ahmad Fajri, pemilik kerajinan karung goni. Bernama Rumah
Karung Goni

Pemirsa, karung goni tentu benda yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Kain yang dibuat dari benang besar dan memiliki tekstur kasar ini biasanya difungsikan sebagai tempat menyimpan biji-bijian dan berbagai hasil panen. Namun kehadirannya seringkali dianggap sebelah mata dan tidak berharga. Padahal karung goni ini bisa disulap menjadi aneka barang yang bernilai jual loh.

Nah, di Bandung, Jawa Barat, karung yang terbuat dari Rosela ini dikreasikan menjadi barang yang trendi dan moderen. Seperti apa yah, yuk kita cari tahu, karena sebaiknya anda tahu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Labels

Acara Masak Memasak (2) Adang Muhidin (8) Aeromodelling (1) Afrika (1) Agristream TV (1) AGTV News (1) Ahmad Fajri (1) Air Terjun (1) Akar (4) Akar Bambu (5) Aksesoris (4) Alat Musik (15) Anggur (1) Angklung (10) Antara News (11) AnTV (3) Anyer Bakery (1) AR Channel (1) Arab Saudi (1) Asep Sancang (2) Bajaj (1) Bali (12) Balik Papan (3) Bambang Sudarsono (4) Bambootronic (1) Bambu (35) Ban Bekas (2) Bandung (17) Banten (3) Banyuasin (1) Banyuwangi (2) Batik (2) Batu (1) Batu Bara (1) Bawang (2) Beijing (2) Bejo Wage Suu (3) Bekas (2) Belajar (1) Belfast (1) Belgia (1) Berita Satu (5) Berlin (2) Biola (1) Blitar (2) Blogspot (3) Blora (1) Bogor (2) Boneka (3) Boneka Telur (1) Bonggol Bambu (1) Boyolali (1) Brussel (1) Buah dan Sayuran (2) Budaya (2) Burung (6) Bus (1) Busana dan Pakaian (3) Cangkang Telur (8) Ciamis (5) Cina (4) Cirebon (2) Cismi Cikwati (2) Clay (1) CNN Indonesia (4) Daai TV (1) Dandung Santoso (1) Daniel Vogel Essex (1) Dapur (1) Daun (4) Deli Serdang (1) Den Pasar (3) Depok (3) Desa Setulang (1) Detik News (1) Dewi Kocu (3) Didi Diarsa Adiana (4) Dokter (1) Dokter Gigi (1) Dot Art (1) Drum (1) Eceng Gondok (2) Eropa Tengah (1) Erosiska Cantika (2) Es Krim (12) Es Krim Buah (4) Es Krim Sayur (9) Facebook (10) Fajrin Aziz (2) Festival (1) Filipina (1) Flora dan Fauna (3) Florenzia Zea (2) Forklift (1) Froz Banana (1) FruChips (1) Fruit Carving (16) Gabus (1) Gadjah Mada (1) Game (1) Ganda Suganda (1) Ganda Suhanda (2) GeoLive (1) Ghana (1) Gianyar (1) Giasa Lutfiah (1) Gilang Mobyar (2) Gitar (4) Gitar Batik (1) Gorontalo (1) Gratis (1) Gresik (1) Gunung Kidul (1) Guru (1) Handphone (1) Helm (1) Herman (1) Hidroponik (3) HOw to (4) Ice Carving (1) Indonesia Morning Show (2) Indosiar (3) Indramayu (1) iNews TV (1) Instagram (4) IPB (Institut Pertanian Bogor) (1) ITS (1) Jagung (1) Jakarta (8) Jakarta Timur (2) Jakarta Utara (1) Jam Tangan (3) Jambu Kulon (1) Jasa Sewa (1) Jatnika Nangga Mihardja (2) Jatnika Nangga Miharja (5) Jawa Barat (28) Jawa Pos TV (1) Jawa Tengah (16) Jawa Timur (40) Jelekong (8) Jember (6) Jepang (2) Jepara (1) Jerman (2) Jombang (2) Kabar Kampus (1) Kain (2) Kaleng (7) Kaligrafi (3) Kalimantan (6) Kalimantan Barat (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (2) Kanada (1) Kapal Laut (1) Kardus (1) Karung (5) Karung Goni (11) Kayu (14) Kebumen (1) Kedai (1) Kediri (4) Kelapa (11) Kelapa Gading (1) Kelinci (2) Kenari (1) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (2) Kerajinan (35) Kerajinan Tangan (12) Kerang (5) Kerikil (1) Keripik (1) Kertas (2) Klaten (1) Koki (1) Kompas TV (13) Kompetisi (8) Komputer (1) Kontes (1) Kopi (2) Korek Gas (1) Kue Cubit (1) Kulit Telur (1) Kulit Ular (1) Kulon Progo (1) Kursi (1) Kusnudin (2) Kuta (1) Kutai (1) Lamongan (2) Lampion (1) Lampu Hias (5) Lampung (5) Lego (1) Lembaga sosial (1) Lilin (1) Limbah (5) Liputan 6 (5) Liputan Kota (1) Lius Kasdianto (1) Lomba (1) Lukis Telur (2) Lukisan Kaleng (2) Madiun (1) Madrasah (1) Magelang (3) Mahasiswa (1) Mainan (1) Makanan dan Minuman (4) Makassar (1) Malang (1) Malinau (1) Maluku (1) Mandau (1) Masbash (4) Medan (6) Meksiko (1) Merajut (3) Mesin Cuci (1) Mesir (1) Metro TV (37) Miniatur (15) Minuman Teh (1) MNC TV (2) Mobiloo (1) Modifikasi (1) Molis (1) Motor (3) Motor Gede (1) Motor Listrik (3) Muklis Abdul Kholik (5) Museum (1) NDtv (1) Net TV (55) Nganjuk (2) Ngawen (1) Ngawi (2) Ngemplak (1) Novie Simon (4) Oey Min Lan (1) Pacitan (1) Padang (3) Padang Sarai (1) Pagi Pagi (1) Palembang (2) Panjalu (1) Pantai (1) Paper Cutting (3) Papitakidsnews (1) Paskah (1) Pasuruan (2) Penangkaran Burung (3) Pendidikan (4) Penenun (2) Pengrajin (2) Pensil (1) Penyiar (5) Pepaya (1) Perancis (1) Perpustakaan (1) Pertanian dan Perkebunan (1) Pesawat (1) Peternakan (2) Pikiran Rakyat (1) Pinrang (1) Pipa (1) Pirografi (2) Pisang (1) Pluit (1) Pointilisme (1) Ponorogo (1) Pot Hias (2) Praha (1) Pringsewu (1) Probolinggo (1) Pulang Kampung (1) Pulau (1) Pulau Buton (1) Pulau Morotai (1) Purbalingga (2) Purwakarta (2) Pustaka Gerobak Sapi (1) Radar TV News (1) RCTI (2) Robot (2) Rohimat Hermawan (1) Rotan (8) Rotan Karakter (6) Rumah (5) Rumah Bambu (5) Rumah Kayu (1) Rumah Tangga (5) Sakti TV (1) Salak (2) Salatiga (3) Sampah (1) Sandal (1) Sapa Indonesia (5) Sarung (9) Sarung Goyor (11) Sarwidiyanto (3) Sawah Lunto (1) Sedotan (1) Sejarah (2) Sekolah (3) Selis (2) Semarang (3) Seni Decoupage (9) Seni Lukis (27) Seni Pahat (4) Seni Tari (1) Seni Ukir (12) Sepatu (1) Sepeda (17) Sepeda Bambu (10) Sepeda Kayu (5) Sepeda Listrik (17) Seputar Indonesia (1) Serbuk (1) Shanghai (1) Siluet Art (2) Sindhu Prasastyo (3) Sindo News (4) Singgih S Kartono (2) Singkong (1) Siswa (1) Skuter (1) Sleman (1) SMA (1) Snack (1) Solo (12) Solo Pos TV (6) Somalia (1) Songket (1) Sragen (2) Sri Sulastri (3) Sri Wahyuni Handayani (2) Sriwijaya TV (1) Sukabumi (2) Sukoharjo (7) Suku Dayak (6) Sulawesi (3) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Suling (1) Sumatera (2) Sumatera Barat (3) Sumatera Selatan (3) Sumatera Utara (6) Sumbawa (1) Surabaya (6) Surabaya TV (1) Surf (1) Susilowati (3) Sutrisno (1) Swiss (1) Taiwan (1) Tampaksiring (1) Tangerang (2) Tato (1) Taufik Kurohman (1) Tawang Sari (2) Tebet (1) Teguh Joko Dwiyono (2) Teknologi (3) Telepon (1) Teluk Naga (1) Telur (9) Telur Paskah (1) Temanggung (3) Tempo TV (2) Tenaga Surya (1) Timlo TV (1) Tiongkok (1) Tips & Trik (1) Tonight Show (1) Tradisional (1) Trans 7 (10) Transportasi (2) Tuban (1) Tulung Agung (4) TV Bisnis (2) TV One (1) Twitter (2) Ukir Telur (1) Ukiran (5) Ukraina (1) Unik & Lucu (2) Universitas (3) Unyil (4) Vancouver (1) Video 02 (17) Video 04 (3) Video 05 (16) Viva News (1) Wahyu Kristanto (1) Wajo (1) Wawancara (4) Way Haru (1) Wayang (1) Website (4) Wetz Shinoda (1) Winarto (3) Winawan Mardi (2) Wine (2) Yaman (1) Yogyakarta (11) You Tube (5)