Di tangan Evi Aryaningrum limbah kelapa bisa berubah menjadi berbagai aksesoris etnik. Hanya dengan modal 20 ribu rupiah untuk membeli lem perekat, Evi membuat lampu meja, alat tulis, serta wadah tisu dari pelepah kelapa.
Dengan teliti satu per satu serat tapis atau kulit ari pelepah kelapa di gunting sesuai pola oleh mahasiswa Universitas Surabaya ini.
Evi Aryaningrum, kreator aksesoris pelepah kelapa, “Soalnya serat ini belum dikenal oleh masyarakat luas yah. Terutama di daerah jawa, serat tapis itu sangat awam, gituh. Jadi sama sekali belum ada yang meng-explore serat ini. Jadi saya mempunyai ide untuk meng-explore lebih lanjut.”
Usai dibentuk pola, pelepah kelapa ini ditempel pada kayu triplek atau kardus dengan lem kayu. Sebagai pemanis, Evi memberikan sentuhan mengkilau dengan cat pelapis bening. Memiliki tekstur yang bercirikan etnik, serat pelepah kelapa juga mudah dibentuk. Selain itu tidak gatal ditangan sehingga lebih mudah di pola. Karya Evi mendapat sorotan dari dosen Universitas Surabaya.
Hayuing, dosen pembimbing, “Selama ini masih menjadi penelitian. Memang masih banyak kekurangan dari penelitian dari Evi ini. Jadi kami harapkan, nanti adik-adik kelasnya bisa menyempurnakan. Nanti bila sudah menjadi produk yang sempurna, kami bisa menjualnya.”
5 barang dari Tapis kelapa ini dibuatnya dalam waktu 3 minggu. Evi mematok harga 200 ribu rupiah untuk krima kreasinya yang ramah lingkungan dari sampah pelepah kelapa.
Video:
FOto:
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik |
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik |
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik |
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik |
Evi Aryaningrum menyulap Pelepah Kelapa menjadi Hiasan Rumah Tangga nan Unik |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/