Monday, November 26, 2018

Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

Pemirsa seorang anak berkebutuhan khusus tetap bersemangat menuju sekolah untuk menimba ilmu. Karena keterbatasannya siswa SDN di Sukabumi ini menuju sekolah dengan merangkak sejauh 3 km.

Muklis Abdul Kholik, alias Adul tengah bersiap-siap menuju sekolah. Jarak dari rumahnya di kaki perbukitan Gunung Walat, Desa Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat menuju ke sekolahnya di SDN 10 berjarak 3 km. Dengan ditemani sang Ibu Pipin, Adul semakin semangat berangkat menuju sekolah tanpa bantuan apapun. Adul hanya bertumpu pada dua tangannya melewati jalan berbukit, jembatan bambu, dan Jalan menantang lainnya. Adul pun sampai di sekolah.

Adul adalah siswa kelas 3 SD yang memiliki kelainan fisik di bagian kedua kakinya sejak lahir. Hal ini membuat Adul tak bisa berjalan dengan normal. Di sekolah, Adul dikenal dengan siswa yang memiliki tingkat keinginan belajar tinggi. Ia pun tak pernah mengeluh saat belajar.

Epi Mulyadi, kepala sekolah SDN 10, “Adul adalah seorang anak yang rajin. Dia tidak pernah menghindar meskipun ada kekurangan. Jadi dia bisa bergaul mengikuti pelajaran dan aktif.”

Seperti Kebanyakan orang tua, siapa yang tak merasa sedih melihat kondisi anaknya yang terbatas. Hal ini pula yang sempat dirasakan Ibunda Adul, Pipin. Namun rasa terpuruknya seorang ibu pun bangkit karena melihat Adul yang begitu memiliki semangat luar biasa.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Pipin, orang tua Adul, “Sempet juga sih. Tapi kalau sekarang ini sudah enggak, udah.” Hmmmm . . . .saat melihat Adul yang begitu semangat, ibu juga. . . .
“Ya, lihat Adul semangatnya aduh.”
“Bu, aku ini orang Bu. Aku ini.”
“Jangan nangis Bu.”
“Aku ini orang, bukan apa-apa aku.”

Sebenarnya tak harus dengan merangkak, terdapat ojek untuk menuju sekolah setelah sampai di jalan desa. Namun dengan membayar biaya Rp. 7.000 untuk sekali jalan membuat orang tua Adul yang kondisinya serba berkecukupan tak bisa memfasilitasi Adul ojek. Hanya semangatnya Adul yang membawanya sampai di sekolah.

Cita-cita Adul pun tak main-main. Adul ingin menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi penyelamat untuk mereka yang membutuhkan. Adul bercita-cita, ingin menjadi seorang petugas pemadam kebakaran. Dari Sukabumi Jawa Barat, Apit Chairuman, Metro TV.

Ya pemirsa lahir dengan kondisi disabilitas tidak membuat Muklis Abdul Kholik atau Adul lantas menyerah. Di usianya masih belia Adul meretas batas demi masa depan yang cerah. Kita langsung saja menyapa Adul di Sukabumi, Jawa Barat. Assalamualaikum Adul.

Waduh Adul, menika kasep geningan. Adul, siapa temannya di sekolah, Adul ??
Saha cacerangan, seer nya.
“He eh, banyak temannya.”
Karena Adul ini berasal dari Sukabumi yah.
Adul, pelajaran favorit diresep naon Dul ??
Pelajaran naon hayo
Matematika nya
“He eh.”
Cita-cita pengen jadi pemadam kebakaran. Jadi harus pinter ce na, matematikanya. Adul
Di bumi sarang saha. Di rumah sama siapa dong, Adul ??
“Bapak”
Adul kalau sekolah selalu diantar emak
Diantar siapa Dul kalau ke sekolah ??
“Apa.”
Diantar siapa kalau ke sekolah ??
“Sama Ibu.”
Tiap hari ya, berarti ya.
Adul kenapa Adul suka sama rajin sekali ke sekolah ??
“Enggak tau sih.”
He he he he lucu banget sih. Enggak tau sih
Kita tanya aja ya sama Ibunya, Ibu Euis. Ibu Euis ini merupakan guru dari Adul.
Bu Eis, kumaha damang Bu ??
“Alhamdulillah.”
Bu Eis, kalau lihat keseharian Adul, ibu kan setiap hari ketemu ya. Ini, Adul ini bisa tetap semangat ini kenapa ya, Bu Euis ??
Euis Hodijah, guru SDN 10 Sukabumi, “Dia masuk sekolah karena mempunyai cita-cita. Katanya ingin jadi pemadam kebakaran. Jadi dia semangat terus, tidak pernah malas.
Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah. Dia termasuk anak yang rajin.“
Hebat. Bu katanya masuk 10 besar ya nih. Siswa terbaik, Adul teh ??
“Untuk di kelas 3, sibuk yah. Tapi sepertinya standar.”
Tapi tetap kita support yah, supaya mengulang kembali prestasi tahun kemarin. Adul masuk 10 besar. Adul teh pinter, ya Dul yah ??
“Iya.”
Bu Euis, apa saja yang sudah dilakukan pihak sekolah agar Adul ini bisa diterima dengan baik. Terutama nanti bermain dengan teman-temannya juga teman-temannya bisa terima Adul dengan baik ??
“Ya karena dia, meskipun dia mempunyai kekurangan fisik, tetapi di dalam bersekolah atau dia menerima materi ekstra kurikuler dan lain-lainnya, semangatnya tidak ada tidak ada kendala bagi saya.”
Semangat nya itu yah yang patut diteladani. Oke
Bu, tapi sudah adakah bantuan mungkin untuk membantu mempermudah Adul ke sekolah biar lebih rajin lagi. Sudah ada belum ??
“Waktu kemarin-kemarin belum. Nah sekarang sudah ditindak lanjuti. Sudah mau ada katanya.”

Ok, ini kita tahan dulu ya Bu Euis dan Adul.
Ini ada Pak nahar dari Kementerian Sosial. Siapa tahu Pak Nahar teh mau membantu lebih lanjut lagi. Pak Nahar, silakan bergabung bersama kami. Sini Pak Nahar. Terima kasih.
Pak Nahar Sitorus adalah Direktur rehabilitasi sosial khusus untuk anak dari Kementerian Sosial. Pak Nahar selamat bergabung kembali di News Line.

Pak Nahar, kalau melihat kisah dari Adul tetap semangat ke sekolah dengan keterbatasannya. Apa yang terpikir oleh Pak Nahar Bagaimana kita bisa membantu anak seperti Adul ini Pak ??
Nahar Sitorus, direktur rehabilitasi sosial anak Kemensos
“Iya.”
“Jumlahnya ya Bu ya. Jadi di tahun 2012 saja itu sekitar 400 ratus ribuan. Jadi dari angka itu sesungguhnya begini. . . “
Anak yang berkebutuhan khusus maksudnya ??
“Iya. Jadi ketika kita bicara seperti Adul itu, kita bisa melakukan apa ya, semacam analisis di mana adul ini mempunyai keterbatasan, fisik ya. Tapi kemudian, lalu apakah keterbatasan ini, lalu juga memiliki hambatan ketika dia menghadapi lingkungan. Dia mau ke sekolah, dia mau ke mana, mau keluar dari rumahnya.”
“Lalu kemudian yang ketiga, yang berikutnya adalah Apakah dia juga mengalami hambatan sikap dari masyarakat setempat. Jadi 2 hal aja, mungkin yang kaitanya dengan lingkungan, Adul memiliki sedikit persoalan khususnya dari rumah ke sekolah nya.”
Mobilitasnya, begitu ya ??
“Iya”
“Yaitu 3 km. Lalu kemudian dari sikap masyarakat ya, ternyata enggak ada masalah. Bu guru Euis nanti bisa menjelaskan bahwa ternyata Adul ini, dia diterima. Lalu kemudian didukung oleh temen-temennya. Lalu kemudian ketika bicara soal akses, dia mau ke sekolah, ternyata sekolah pun, ada sekolah yang dilewati itu memberikan kemudahan bagi Adul untuk menuju ke sekolah. Yaitu melalui jalan ke pesantren, tetapi pesantren karena itu, anu apa, memotong, jadi diberikan jalan khusus untuk Adul, untuk bisa sekolah.”
“Jadi ketika kita melihat semangat Adul, maka harusnya semua seperti yang didukung oleh masyarakat sekitarnya, juga bisa didukung oleh masyarakat lebih luas lagi.”
Tapi Pak Nahar mungkin mau membedah lebih jauh, gitu ya. Seperti apa latar belakang Adul melalui ibu Euis. Silahkan Pak Nahar bila mau berbincang tentang sosok Adul. Apa kira-kira ruang dimana Kementerian Sosial bisa membantu secara konkret untuk Adul.

Iya Bu Euis, selamat siang Bu Euis
Untuk mewujudkan cita-cita Adul sebagai pemadam kebakaran, Apakah Adul sudah diberikan pemahaman ??
Jadi pemadam kebakaran itu seperti apa. Lalu kemudian, Apakah tidak punya cita-cita lain selain Pemadam kebakaran gitu oleh Bu guru-Bu guru nya. Gimana Bu ??
“Iya sudah. Ketika menjadi pemadam kebakaran, dia menjawab katanya ingin menelpon orang yang kena musibah. Saya merasa kasihan, jawabnya Abdul. Kemudian saya menjelaskan, kan pemadam kebakaran kerjanya harus berjalan. Katanya, saya bisa berjalan.”
Jadi Abdul ini luar biasa. Keinginan itu, keinginan yang melewati batas. Contohnya dia ingin agar, tidak dia rasakan sendiri untuk dari rumah pergi ke sekolah tanpa hambatan. Mungkin sebagian orang nggak terpikir itu, tapi pikiran Adul ini bisa bermanfaat juga buat orang lain. Dari kecil dia sudah punya pikiran-pikiran . . . .
Ini judulnya saja “Meretas Batas Anak Disabilitas.” Jadi kita tetap harus bersemangat ya. Bu Euis juga di sana. Lingkungan sama-sama untuk kita dukung, cita-cita Adul yang sangat mulia. Bu tapi kita tanya nih, paling dibutuhkan apa sih sebetulnya untuk mempermudah transportasi mungkin dari sekolah atau dari rumah ke sekolah. Untuk Adul, apa yang paling dibutuhkan Bu ??
“Sepertinya kalau kursi roda, karena akses jalan yang tidak memungkinkan. Kemudian tongkat pun rasanya agak susah untuk dipakai Adul. Dan Adul pemirsa inginnya kaki palsu. Jadi dia mudah untuk berjalan, katanya seperti itu. Memang kalau kaki palsu sepertinya Bu memudahkan dia untuk pergi ke sekolah.”
Baik, baik. Insya Allah bisa dibantu.
Nah kalau misalnya diidentifikasi seperti ini kebutuhannya ya. Paling tidak di tahap awal Pak Nahar. Sementara bekal dari Kementerian Sosial kalau menghadapi kasus seperti Adul ini apa lagi yang bisa dilakukan selain misalnya, kaki palsu begitu ??
“Jadi kemarin kita sudah kirimkan tim ke sana dan ketemu Adul. Ya Dul kemarin, kakak-kakak dateng ke Adul, lalu kemudian mencek kebutuhannya seperti apa. Khususnya kebutuhan untuk mobilitas sosialnya. Dan ternyata kursi roda juga ada, tongkat juga sudah ada, cuman problemnya tadi bu Euis sudah katakan bahwa jalannya itu naik turun. Terus sering becek juga, lalu kemudian, ketika dikasih tongkat juga itu kan ukurannya tidak disesuaikan jadi dua-duanya tidak terpakai. Lalu kemudian ketika muncul kebutuhan kaki palsu, nanti kita akan ukur, apakah memungkinkan untuk dipasangkan kaki palsu atau tidak.”
“Jadi kuncinya ketika berhadapan dengan anak-anak penyandang disabilitas, tentu ada tiga hal. Satu, kebutuhan khusus, lalu kemudian, kita memperlakukan sama dengan yang lain gitu ya, jangan mendiskriminasi. Dan ketiga pendampingan sosial. Ini yang luar biasa itu ibunya, yang dengan tekun, dengan penuh kasih sayang, mengantarkan anaknya untuk mengejar cita-citanya.”
Rasanya semua Ibu akan melakukan hal demikian yah untuk anaknya.
“Dan yang terpenting tidak malu ibunya. Ini upaya yang harus didukung oleh semua orang tua ketika punya anak seperti Adul.”
Ada satu lagi mimpi dari Adul, yakni bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo dan ingin bersalaman katanya dengan Presiden Jokowi.
Leres Dul, hoyong patembah seorang Presiden, Adul teh.
“Iya.”
Bade kumaha ge bade patepang sama Presiden ??
“Mau salaman, mau nelepon, mau foto.”
Mau langsung pamer sama satu sekolah, katanya, ketemu Presiden Joko Widodo. Betul demikian, Bu Euis ??
“Ya kalau boleh diulang, katanya mau salaman, mau difoto, kemudian dia mau minta sekolah gratis sampai kuliah.”
Oh, minta beasiswa kayak gituh.
Oke untuk sementara udah didengar dulu sama Pak Nahar ya. Oke mudah-mudahan bisa terwujud apa yang diinginkan oleh Adul. Mau ketemu Presiden Joko Widodo. Kembali menyoroti tadi jumlah 400 ribu di tahun 2000
“2012, 2015 sudah 1 juta 300.”
Berarti dengan jumlah pertumbuhan yang semakin signifikan begitu. Blueprint nya kembali berubah mungkin untuk penanganan anak berkebutuhan khusus, atau seperti apa ??
“Kita mencegah juga sudah diupayakan, tetapi 3 penyebab utamanya adalah penyakit bawaan dan kecelakaan itu tidak bisa dihindari dan itu dari angkanya bertambah.”
Kita lihat layar
“Ketika bertambah seperti itu maka upaya pun harus dilakukan. Pemerintah sebetulnya menggunakan 2 regulasi terkait dengan anak ada undang-undang perlindungan anak. Yang kedua tentang undang-undang penyandang disabilitas. 2 undang-undang ini sebenernya selaras, yaitu untuk pemenuhan hak anak penyandang disabilitas dan ini dalam proses biasanya penyempurnaan regulasi. Kita berharap terkait dengan penyediaan fasilitas. Lalu kemudian akomodasi yang layak tentang ketika misalnya Adul mau lewat sekolah. Lalu kemudian terhalang tembok. Begitu dia harus melingkar begitu, tetapi masyarakat dan lingkungan di situ membantu membukakan jalan setitik, lalu kemudian Adul bisa masuk ke situ. Luar biasa, ini lingkungan yang patut di coba.”
Pak Nahar, anda tentu sudah banyak mendengar informasi dari lapangan. Mungkin juga anda turun sendiri begitu ya kalau bicara soal anak-anak difabel begitu. Ini, apa yang bisa dilakukan bersama-sama ya untuk mengakselerasi agar anak-anak difabel ini lebih mudah ke sekolah, mendapat bantuan yang memang tepat guna, begitu. Apa Pak ??
“Iya. Salah satu hak yang harus dipenuhi oleh anak-anak penyandang disabilitas adalah hak memperoleh pendidikan dan itu menjadi tanggung jawab, tidak sektoral dan tidak hanya pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten kota. Lagi-lagi ini nggak boleh sektoral, ini nggak boleh lihat ini pusat, ini provinsi atau kabupate, semua punya tanggung jawab. Contoh seperti Adul, ketika dia sekolah dasar tentu lingkungan Pemda setempat itu punya tanggung jawab itu. Lalu kemudian ketika potensinya ada, misalnya tadi dia bisa menggunakan tangan menjadi kaki. Lalu kemudian dia juga pandai memanjat tebing gituh, nah itu sesungguhnya ketika dia punya cita-cita ingin mesantren, lalu kemudian ingin sampai ke perguruan tinggi, itu rasa-rasanya, itu menjadi kewajiban bersama.”
Bisa diwujudkan atau terlatih jadi atlet ya. Jadi atlet di ParaGames. Luar biasa membanggakan Indonesia. Dul, seng rajin yah sekolahnya. Pinternya. Nurut ka Ibu. Nurut ka bu guru, bapak guru sadayana ya Dul ??
“Iya.”
He he he. . .  Iya katanya.
Kita pamit dulu ya sama Adul. Yak salam ya buat Ibu di rumah. Salam kagama nama bapak nya.
Terima kasih Bu Euis juga atas bantuannya untuk tetap memberikan pendidikan kepada Adul.
Terima kasih,  da dah Adul.

Pak Nahar, masih banyak yang harus dibantu, angkanya semakin meningkat gitu ya.
Ada 1,6 juta kalau tahun ini, tapi terima kasih Pak sudah berbagi informasi kepada kami dan terima kasih sudah bergabung. Kita akan kawal semua dan sama-sama memberikan inspirasi untuk mimpi anak-anak disabilitas.
Meretas batas, terima kasih Pak Nahar


Video:








Foto:


"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan

"Meskipun hujan, dia berangkat. Kecuali sakit, dia tidak sekolah."
Kedua Tangan Muklis Abdul Kholik (Adul) Ingin Meraih
Masa Depan




No comments:

Post a Comment

Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Labels

Acara Masak Memasak (2) Adang Muhidin (8) Aeromodelling (1) Afrika (1) Agristream TV (1) AGTV News (1) Ahmad Fajri (1) Air Terjun (1) Akar (4) Akar Bambu (5) Aksesoris (4) Alat Musik (15) Anggur (1) Angklung (10) Antara News (11) AnTV (3) Anyer Bakery (1) AR Channel (1) Arab Saudi (1) Asep Sancang (2) Bajaj (1) Bali (12) Balik Papan (3) Bambang Sudarsono (4) Bambootronic (1) Bambu (35) Ban Bekas (2) Bandung (17) Banten (3) Banyuasin (1) Banyuwangi (2) Batik (2) Batu (1) Batu Bara (1) Bawang (2) Beijing (2) Bejo Wage Suu (3) Bekas (2) Belajar (1) Belfast (1) Belgia (1) Berita Satu (5) Berlin (2) Biola (1) Blitar (2) Blogspot (3) Blora (1) Bogor (2) Boneka (3) Boneka Telur (1) Bonggol Bambu (1) Boyolali (1) Brussel (1) Buah dan Sayuran (2) Budaya (2) Burung (6) Bus (1) Busana dan Pakaian (3) Cangkang Telur (8) Ciamis (5) Cina (4) Cirebon (2) Cismi Cikwati (2) Clay (1) CNN Indonesia (4) Daai TV (1) Dandung Santoso (1) Daniel Vogel Essex (1) Dapur (1) Daun (4) Deli Serdang (1) Den Pasar (3) Depok (3) Desa Setulang (1) Detik News (1) Dewi Kocu (3) Didi Diarsa Adiana (4) Dokter (1) Dokter Gigi (1) Dot Art (1) Drum (1) Eceng Gondok (2) Eropa Tengah (1) Erosiska Cantika (2) Es Krim (12) Es Krim Buah (4) Es Krim Sayur (9) Facebook (10) Fajrin Aziz (2) Festival (1) Filipina (1) Flora dan Fauna (3) Florenzia Zea (2) Forklift (1) Froz Banana (1) FruChips (1) Fruit Carving (16) Gabus (1) Gadjah Mada (1) Game (1) Ganda Suganda (1) Ganda Suhanda (2) GeoLive (1) Ghana (1) Gianyar (1) Giasa Lutfiah (1) Gilang Mobyar (2) Gitar (4) Gitar Batik (1) Gorontalo (1) Gratis (1) Gresik (1) Gunung Kidul (1) Guru (1) Handphone (1) Helm (1) Herman (1) Hidroponik (3) HOw to (4) Ice Carving (1) Indonesia Morning Show (2) Indosiar (3) Indramayu (1) iNews TV (1) Instagram (4) IPB (Institut Pertanian Bogor) (1) ITS (1) Jagung (1) Jakarta (8) Jakarta Timur (2) Jakarta Utara (1) Jam Tangan (3) Jambu Kulon (1) Jasa Sewa (1) Jatnika Nangga Mihardja (2) Jatnika Nangga Miharja (5) Jawa Barat (28) Jawa Pos TV (1) Jawa Tengah (16) Jawa Timur (40) Jelekong (8) Jember (6) Jepang (2) Jepara (1) Jerman (2) Jombang (2) Kabar Kampus (1) Kain (2) Kaleng (7) Kaligrafi (3) Kalimantan (6) Kalimantan Barat (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (2) Kanada (1) Kapal Laut (1) Kardus (1) Karung (5) Karung Goni (11) Kayu (14) Kebumen (1) Kedai (1) Kediri (4) Kelapa (11) Kelapa Gading (1) Kelinci (2) Kenari (1) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (2) Kerajinan (35) Kerajinan Tangan (12) Kerang (5) Kerikil (1) Keripik (1) Kertas (2) Klaten (1) Koki (1) Kompas TV (13) Kompetisi (8) Komputer (1) Kontes (1) Kopi (2) Korek Gas (1) Kue Cubit (1) Kulit Telur (1) Kulit Ular (1) Kulon Progo (1) Kursi (1) Kusnudin (2) Kuta (1) Kutai (1) Lamongan (2) Lampion (1) Lampu Hias (5) Lampung (5) Lego (1) Lembaga sosial (1) Lilin (1) Limbah (5) Liputan 6 (5) Liputan Kota (1) Lius Kasdianto (1) Lomba (1) Lukis Telur (2) Lukisan Kaleng (2) Madiun (1) Madrasah (1) Magelang (3) Mahasiswa (1) Mainan (1) Makanan dan Minuman (4) Makassar (1) Malang (1) Malinau (1) Maluku (1) Mandau (1) Masbash (4) Medan (6) Meksiko (1) Merajut (3) Mesin Cuci (1) Mesir (1) Metro TV (37) Miniatur (15) Minuman Teh (1) MNC TV (2) Mobiloo (1) Modifikasi (1) Molis (1) Motor (3) Motor Gede (1) Motor Listrik (3) Muklis Abdul Kholik (5) Museum (1) NDtv (1) Net TV (55) Nganjuk (2) Ngawen (1) Ngawi (2) Ngemplak (1) Novie Simon (4) Oey Min Lan (1) Pacitan (1) Padang (3) Padang Sarai (1) Pagi Pagi (1) Palembang (2) Panjalu (1) Pantai (1) Paper Cutting (3) Papitakidsnews (1) Paskah (1) Pasuruan (2) Penangkaran Burung (3) Pendidikan (4) Penenun (2) Pengrajin (2) Pensil (1) Penyiar (5) Pepaya (1) Perancis (1) Perpustakaan (1) Pertanian dan Perkebunan (1) Pesawat (1) Peternakan (2) Pikiran Rakyat (1) Pinrang (1) Pipa (1) Pirografi (2) Pisang (1) Pluit (1) Pointilisme (1) Ponorogo (1) Pot Hias (2) Praha (1) Pringsewu (1) Probolinggo (1) Pulang Kampung (1) Pulau (1) Pulau Buton (1) Pulau Morotai (1) Purbalingga (2) Purwakarta (2) Pustaka Gerobak Sapi (1) Radar TV News (1) RCTI (2) Robot (2) Rohimat Hermawan (1) Rotan (8) Rotan Karakter (6) Rumah (5) Rumah Bambu (5) Rumah Kayu (1) Rumah Tangga (5) Sakti TV (1) Salak (2) Salatiga (3) Sampah (1) Sandal (1) Sapa Indonesia (5) Sarung (9) Sarung Goyor (11) Sarwidiyanto (3) Sawah Lunto (1) Sedotan (1) Sejarah (2) Sekolah (3) Selis (2) Semarang (3) Seni Decoupage (9) Seni Lukis (27) Seni Pahat (4) Seni Tari (1) Seni Ukir (12) Sepatu (1) Sepeda (17) Sepeda Bambu (10) Sepeda Kayu (5) Sepeda Listrik (17) Seputar Indonesia (1) Serbuk (1) Shanghai (1) Siluet Art (2) Sindhu Prasastyo (3) Sindo News (4) Singgih S Kartono (2) Singkong (1) Siswa (1) Skuter (1) Sleman (1) SMA (1) Snack (1) Solo (12) Solo Pos TV (6) Somalia (1) Songket (1) Sragen (2) Sri Sulastri (3) Sri Wahyuni Handayani (2) Sriwijaya TV (1) Sukabumi (2) Sukoharjo (7) Suku Dayak (6) Sulawesi (3) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Suling (1) Sumatera (2) Sumatera Barat (3) Sumatera Selatan (3) Sumatera Utara (6) Sumbawa (1) Surabaya (6) Surabaya TV (1) Surf (1) Susilowati (3) Sutrisno (1) Swiss (1) Taiwan (1) Tampaksiring (1) Tangerang (2) Tato (1) Taufik Kurohman (1) Tawang Sari (2) Tebet (1) Teguh Joko Dwiyono (2) Teknologi (3) Telepon (1) Teluk Naga (1) Telur (9) Telur Paskah (1) Temanggung (3) Tempo TV (2) Tenaga Surya (1) Timlo TV (1) Tiongkok (1) Tips & Trik (1) Tonight Show (1) Tradisional (1) Trans 7 (10) Transportasi (2) Tuban (1) Tulung Agung (4) TV Bisnis (2) TV One (1) Twitter (2) Ukir Telur (1) Ukiran (5) Ukraina (1) Unik & Lucu (2) Universitas (3) Unyil (4) Vancouver (1) Video 02 (17) Video 04 (3) Video 05 (16) Viva News (1) Wahyu Kristanto (1) Wajo (1) Wawancara (4) Way Haru (1) Wayang (1) Website (4) Wetz Shinoda (1) Winarto (3) Winawan Mardi (2) Wine (2) Yaman (1) Yogyakarta (11) You Tube (5)