Kerajinan eceng gondok dan karung goni di jalan Kedungsari 21C Surabaya, kelurahan Wonorejo, kecamatan Tegalsari, Surabaya.
Usaha dengan brand Nena Namo ini sudah ada sejak 2000-an silam. Sri Sulatiningsih awalnya hanya bersama sang suami. Kini Sri Sulatiningsih sudah memiliki 7 warga binaan mandiri. Adapun warga binaan kini sudah memproduksi berbagai pernik souvenir.
Diantaranya kotak, tas, sarung bantal yang dibuat hand made dari karung goni dan eceng gondok.
Sri Sulatiningsih, owner Nena Namo, “Bukanya itu jam 8.00.”
Biasanya orang pesan atau kontak langsung ??
“Pesan. Kadang itu kalau kotak langsung, kita udah ngerti, ngerti nanti, tinggal kirim. Enggak ada perantaranya, seperti dokter gigi di jalan sedap malam, tetangganya Bu Risma itu selalu kontak ibu. Aku tolong dibikinkan seperti ini, ini, ini.”
Terus, tanggapan mereka seperti apa tuh ??
“Ya, alhamdulillah. Bagus komentarnya. Banyak yang beli itu miniatur dari harga 250 ribu sampai 500 ribu.”
Itu mulai dari apa ??
“Dari pernik-pernik sampai tas-tas yang disana itu.”
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/