Monday, October 1, 2018

Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Hai pemirsa, kita main hoki bawah air yuk. Olah raga baru ini menjual sensasi permainan hoki yang berbeda dari biasanya. Asik juga nih jadi pilihan aktivitas baru di akhir pekan kali ini.

Aha, gimana kalau liburan kalian kali ini di isi sambil bermain parkur. Wahana parkur di Bali ini cocok banget buat yang ingin mengeksplore hobi lompat sana sini, mantap. Terus-terus, ikutan gowes pakai sepeda bambu. Unik banget nih, frame sepeda hybrid yang terbuat asli dari bambu petung. Temanggung, Jawa Tengah. Gagah melibas alam dan medan yang cukup menantang.

Hoki under water, olah raga baru ini cukup menantang pemirsa. Gimana enggak ?? Hoki yang biasa dilakukan di daratan kini bisa didalam air. Hmmmm   . . . . . tertarik mencoba. Harus pandai berenang dan bisa bernafas panjang layaknya free dive yah. Untuk memudahkan kerjasama team, setiap pemain hoki harus memiliki ketahanan bernafas minimal 30 detik di dalam air.

Arnhezky, “Biasanya yah, kita bermain hoki di darat nih. Nah kali ini berbeda nih, ini di dalam air. Dan dari segi permainan, dari peralatannya, ya sedikit berbeda sih. Yang pasti sih seru. Yuk mulai lagi.”

Hoki under water ini berlangsung selama 30 menit dalam 2 babak. Setiap babaknya 15 menit. Dengan jumlah pemain 12 orang yang terbagi menjadi 6 pemain dari setiap tim nya, mereka berusaha menggiring pack atau bola dilapangan 15 x 22 meter.

Nur Rakhma Novika, pemain Hockey Underwater, “Kalau tekhniknya itu ada Flick yah, main flick. Jadi itu memang agak susah, karena mungkin kekuatan tangan ku agak kurang. Nah itu aku nge-flick itu masih belum jauh sih. Itu aja. Dan masih banyak teknik sih, tapi aku masih belajar terus.”

Peralatan sama dengan permainan hoki biasa. Perbedaan mencolok ada pada stick dan perbedaan bolanya. Ya.

Pelengkap lainnya: musker, snorkel, dan sikat hikata. Stick hoki under water menyerupai bumerang. Ukuran kurang lebih 30 cm, jauh lebih pendek dari stick hoki lapangan dan ice hockey. Bola alias pack hocky under water bentuknya lebih bulat dan pipih. Fungsinya pergerakan si bola di dalam air yang sifatnya mengendap di dasar kolam.

Ke dalaman kolam renang yang digunakan minimal 2 meter bagi pemula dan 3 meter bagi profesional. Enggak ada waktu yang ideal untuk bermain hoki under water. Selama air kolam jernih dan bersih permainan bisa kita lakukan. Asiknya lagi, hockey under water ini tidak mematok batasan usia loh. Siapa saja boleh mencoba, asalkan mampu berenang dan menyelam.

Hampir seluruh otot tubuh terlatih saat bermain hoki di dalam air. Sendi-sendi dan otot-oto tubuh bekerja maksimal saat tubuh pemain lain bergerak lincah menggiring park. Butuh fisik yang kuat ketika bermain hoki under water. Makanya pemanasan serta latihan berenang harus selalu kita lakukan sebelum memulai pertandingan.

Lain lagi keseruan hoki under water, sama-sama di bawah air, namun ice hockey under water melawan gravitasi bumi. Permukaan danau yang membeku dijadikan lapangan permainan. Yes, para penyelam yang main hoki ini berputar 360 derajat pemirsa. Wow, ini tuh kepala jadi kaki atau kaki jadi kepala pemirsa. Ha ha ha ha Hebat. Bolanya mengapung, jadi seolah-olah ada di lantai dance hockey. Ha ha ha ha, keren.

Belum tentu loh semua penyelam bisa melakukannya. Membagi konsentrasi antara mengontrol bobot badan dengan gaya anti gravitasi, juga menyelam di suhu air yang ekstra dingin. Bukanlah hal mudah, apalagi di dalam air harus berusaha menggiring bola sambil kaki terus berpijak di permukaan es yang sedianya ada di atas kepala.

06:36
Kalau di Indonesia sih, asyiknya gowes. Ya enggak. Santai, rileks, sambil mengayuh di alam bebas. Eits, tapi sepedanya beda nih pemirsa. Ini sepeda bambu. Lihat, bukan hanya orang dewasa, bahkan anak-anak juga tertarik dengan kehadiran sepeda bambu ini.

Arnhzky, “Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.”

Udah enggak jamannya lagi, goes sepeda dengan harga selangit. Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool. Sepeda dengan konsep bambu sangat menarik. Selain tampilannya yang membuat mata langsung melirik, kebolehan sepeda bambu juga ciamik melibas di berbagai medan.

Spedagi, begitu istilahnya. Jenis bambu yang digunakan, bambu petung setengah tua, lebih tebak, dan kokoh dibanding bambu lain.

Singgih Kartono, pembuat sepeda bambu, “Bambu petung ini bambu yang populer di pedesaan di sekitar saya. Selama ini orang membuat sepeda bambu biasanya pakai bambu bulet yah. Yang kecil dan itu membutuhkan bambu yang kecil dan itu tidak populer disini.”

Satu bambu petung bisa menghasilkan 3 rangka sepeda. Bambu petung banyak tumbuh di Temanggung, Jawa Tengah. Sebelum diolah, bambu dikeringkan selama 12 hari. Tujuannya agar tulang bambu tidak mudah retak.

Setelah tekstur terasa lebih padat, bambu dibentuk menyesuaikan pola rangka sepeda. Sepeda bambu tetap membutuhkan besi untuk pengait atau penghubung agar bisa membentuk frame atau rangka sepeda. Baru sepeda jenis hybrid yang diproduksi versi bambu nya. Sahur roda 2 yang memadukan mountain bike dan road bike ini laku dipasaran dengan harga 3,5 juta rupiah per frame bambu.

Arnhzky, “Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dalam proses pembuatan rangka sepeda ini, yang pertama diperhatikan adalah pemilihan bambunya. Lalu berikutnya ini nih, clothing clean. Jadi bagian ini seandainya enggak dilapisin, terus menerus kena air pada akhirnya dia akan rusak juga nih. Akan lapuk dia.”

Kombinasi roda untuk frame sepeda bambu yang ideal di diameter 26 inci. Sebab jalan raya dan medan tanah bebatuan akan lebih mudah dilalui. Pesepada pun lebih nyaman sepanjang perjalanan melayu sepeda bambu.

“Sepeda ini tipenya dual sport. Dual sport itu bisa medan cross country dan bisa juga medan atas, seperti city bike gituh.”

Oh begitu, mungkin ini kelihatannya agak ribet yah pemirsa. Karena ini terbuat dari bambu nih. Nah ini kalau saya angkat memang ringan. Namun tidak demikian pemirsa, karena tadi sudah mencoba untuk melewati jalan bebatuan nih, ternyata memang aman.

Banyak keunggulan dari sepeda bambu. Selain lebih ringan dan kuat, bambu bisa menyerap getaran lebih baik dibanding material metal atau bahan lainnya. Sepeda ini juga mampu menopang berat hingga 95 kilogram.


Kepengen punya juga ?? Sama, saya juga mau. Ha ha ha ha. Frame sepeda bambu bisa mencapai harga 7 juta rupiah. Tergantung desain, warna bambu, dan kekuatannya.


Video:





Foto:


Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool

Rangka sepeda terbuat dari almunium dan metal itu sudah biasa pemirsa. Tapi kalau bahan dasar utama terbuat dari bambu seperti yang saya gunakan ini, selain bentuknya yang menarik, ini merasa kita lebih menyatu dengan alam.
Pakai sepeda bambu dong. Unik, beda, dan tetap cool



No comments:

Post a Comment

Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Labels

Acara Masak Memasak (2) Adang Muhidin (8) Aeromodelling (1) Afrika (1) Agristream TV (1) AGTV News (1) Ahmad Fajri (1) Air Terjun (1) Akar (4) Akar Bambu (5) Aksesoris (4) Alat Musik (15) Anggur (1) Angklung (10) Antara News (11) AnTV (3) Anyer Bakery (1) AR Channel (1) Arab Saudi (1) Asep Sancang (2) Bajaj (1) Bali (12) Balik Papan (3) Bambang Sudarsono (4) Bambootronic (1) Bambu (35) Ban Bekas (2) Bandung (17) Banten (3) Banyuasin (1) Banyuwangi (2) Batik (2) Batu (1) Batu Bara (1) Bawang (2) Beijing (2) Bejo Wage Suu (3) Bekas (2) Belajar (1) Belfast (1) Belgia (1) Berita Satu (5) Berlin (2) Biola (1) Blitar (2) Blogspot (3) Blora (1) Bogor (2) Boneka (3) Boneka Telur (1) Bonggol Bambu (1) Boyolali (1) Brussel (1) Buah dan Sayuran (2) Budaya (2) Burung (6) Bus (1) Busana dan Pakaian (3) Cangkang Telur (8) Ciamis (5) Cina (4) Cirebon (2) Cismi Cikwati (2) Clay (1) CNN Indonesia (4) Daai TV (1) Dandung Santoso (1) Daniel Vogel Essex (1) Dapur (1) Daun (4) Deli Serdang (1) Den Pasar (3) Depok (3) Desa Setulang (1) Detik News (1) Dewi Kocu (3) Didi Diarsa Adiana (4) Dokter (1) Dokter Gigi (1) Dot Art (1) Drum (1) Eceng Gondok (2) Eropa Tengah (1) Erosiska Cantika (2) Es Krim (12) Es Krim Buah (4) Es Krim Sayur (9) Facebook (10) Fajrin Aziz (2) Festival (1) Filipina (1) Flora dan Fauna (3) Florenzia Zea (2) Forklift (1) Froz Banana (1) FruChips (1) Fruit Carving (16) Gabus (1) Gadjah Mada (1) Game (1) Ganda Suganda (1) Ganda Suhanda (2) GeoLive (1) Ghana (1) Gianyar (1) Giasa Lutfiah (1) Gilang Mobyar (2) Gitar (4) Gitar Batik (1) Gorontalo (1) Gratis (1) Gresik (1) Gunung Kidul (1) Guru (1) Handphone (1) Helm (1) Herman (1) Hidroponik (3) HOw to (4) Ice Carving (1) Indonesia Morning Show (2) Indosiar (3) Indramayu (1) iNews TV (1) Instagram (4) IPB (Institut Pertanian Bogor) (1) ITS (1) Jagung (1) Jakarta (8) Jakarta Timur (2) Jakarta Utara (1) Jam Tangan (3) Jambu Kulon (1) Jasa Sewa (1) Jatnika Nangga Mihardja (2) Jatnika Nangga Miharja (5) Jawa Barat (28) Jawa Pos TV (1) Jawa Tengah (16) Jawa Timur (40) Jelekong (8) Jember (6) Jepang (2) Jepara (1) Jerman (2) Jombang (2) Kabar Kampus (1) Kain (2) Kaleng (7) Kaligrafi (3) Kalimantan (6) Kalimantan Barat (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (2) Kanada (1) Kapal Laut (1) Kardus (1) Karung (5) Karung Goni (11) Kayu (14) Kebumen (1) Kedai (1) Kediri (4) Kelapa (11) Kelapa Gading (1) Kelinci (2) Kenari (1) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (2) Kerajinan (35) Kerajinan Tangan (12) Kerang (5) Kerikil (1) Keripik (1) Kertas (2) Klaten (1) Koki (1) Kompas TV (13) Kompetisi (8) Komputer (1) Kontes (1) Kopi (2) Korek Gas (1) Kue Cubit (1) Kulit Telur (1) Kulit Ular (1) Kulon Progo (1) Kursi (1) Kusnudin (2) Kuta (1) Kutai (1) Lamongan (2) Lampion (1) Lampu Hias (5) Lampung (5) Lego (1) Lembaga sosial (1) Lilin (1) Limbah (5) Liputan 6 (5) Liputan Kota (1) Lius Kasdianto (1) Lomba (1) Lukis Telur (2) Lukisan Kaleng (2) Madiun (1) Madrasah (1) Magelang (3) Mahasiswa (1) Mainan (1) Makanan dan Minuman (4) Makassar (1) Malang (1) Malinau (1) Maluku (1) Mandau (1) Masbash (4) Medan (6) Meksiko (1) Merajut (3) Mesin Cuci (1) Mesir (1) Metro TV (37) Miniatur (15) Minuman Teh (1) MNC TV (2) Mobiloo (1) Modifikasi (1) Molis (1) Motor (3) Motor Gede (1) Motor Listrik (3) Muklis Abdul Kholik (5) Museum (1) NDtv (1) Net TV (55) Nganjuk (2) Ngawen (1) Ngawi (2) Ngemplak (1) Novie Simon (4) Oey Min Lan (1) Pacitan (1) Padang (3) Padang Sarai (1) Pagi Pagi (1) Palembang (2) Panjalu (1) Pantai (1) Paper Cutting (3) Papitakidsnews (1) Paskah (1) Pasuruan (2) Penangkaran Burung (3) Pendidikan (4) Penenun (2) Pengrajin (2) Pensil (1) Penyiar (5) Pepaya (1) Perancis (1) Perpustakaan (1) Pertanian dan Perkebunan (1) Pesawat (1) Peternakan (2) Pikiran Rakyat (1) Pinrang (1) Pipa (1) Pirografi (2) Pisang (1) Pluit (1) Pointilisme (1) Ponorogo (1) Pot Hias (2) Praha (1) Pringsewu (1) Probolinggo (1) Pulang Kampung (1) Pulau (1) Pulau Buton (1) Pulau Morotai (1) Purbalingga (2) Purwakarta (2) Pustaka Gerobak Sapi (1) Radar TV News (1) RCTI (2) Robot (2) Rohimat Hermawan (1) Rotan (8) Rotan Karakter (6) Rumah (5) Rumah Bambu (5) Rumah Kayu (1) Rumah Tangga (5) Sakti TV (1) Salak (2) Salatiga (3) Sampah (1) Sandal (1) Sapa Indonesia (5) Sarung (9) Sarung Goyor (11) Sarwidiyanto (3) Sawah Lunto (1) Sedotan (1) Sejarah (2) Sekolah (3) Selis (2) Semarang (3) Seni Decoupage (9) Seni Lukis (27) Seni Pahat (4) Seni Tari (1) Seni Ukir (12) Sepatu (1) Sepeda (17) Sepeda Bambu (10) Sepeda Kayu (5) Sepeda Listrik (17) Seputar Indonesia (1) Serbuk (1) Shanghai (1) Siluet Art (2) Sindhu Prasastyo (3) Sindo News (4) Singgih S Kartono (2) Singkong (1) Siswa (1) Skuter (1) Sleman (1) SMA (1) Snack (1) Solo (12) Solo Pos TV (6) Somalia (1) Songket (1) Sragen (2) Sri Sulastri (3) Sri Wahyuni Handayani (2) Sriwijaya TV (1) Sukabumi (2) Sukoharjo (7) Suku Dayak (6) Sulawesi (3) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Suling (1) Sumatera (2) Sumatera Barat (3) Sumatera Selatan (3) Sumatera Utara (6) Sumbawa (1) Surabaya (6) Surabaya TV (1) Surf (1) Susilowati (3) Sutrisno (1) Swiss (1) Taiwan (1) Tampaksiring (1) Tangerang (2) Tato (1) Taufik Kurohman (1) Tawang Sari (2) Tebet (1) Teguh Joko Dwiyono (2) Teknologi (3) Telepon (1) Teluk Naga (1) Telur (9) Telur Paskah (1) Temanggung (3) Tempo TV (2) Tenaga Surya (1) Timlo TV (1) Tiongkok (1) Tips & Trik (1) Tonight Show (1) Tradisional (1) Trans 7 (10) Transportasi (2) Tuban (1) Tulung Agung (4) TV Bisnis (2) TV One (1) Twitter (2) Ukir Telur (1) Ukiran (5) Ukraina (1) Unik & Lucu (2) Universitas (3) Unyil (4) Vancouver (1) Video 02 (17) Video 04 (3) Video 05 (16) Viva News (1) Wahyu Kristanto (1) Wajo (1) Wawancara (4) Way Haru (1) Wayang (1) Website (4) Wetz Shinoda (1) Winarto (3) Winawan Mardi (2) Wine (2) Yaman (1) Yogyakarta (11) You Tube (5)