Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siapa sangka limbah serbuk kayu jati yang sudah tak terpakai bisa bermanfaat. Serbuk kayu jati ini dimanfaatkan 2 orang siswa SMA 1 Blora, yaitu Priyoanggi Sabrina Putri dan Intan Aprilia Jatmiko menjadi sebuah sandal. Sandal ini dibuat mengunakan alat seadanya, seperti gunting, lem, cetakan kaki, timbangan, karpet bekas, kain hostrat, serta kayu jati.
Dengan dibantu 6 teman kelasnya yang lain, Anggi dan Intan mengerjakan bersama-sama di saat jam istirahat dan jam luang di sekolahan. Meski awalnya agak kesulitan dalam pencampuran serbuk, mereka tetap semangat dalam mengerjakannya.
Dengan berbagi tugas dari masing-masing siswa, 8 siswa itu menyelesaikan 1 pasang sandal dengan cepat. 1 pasang sandal serbuk kayu mampu diselesaikan dalam waktu 30 menit. 1 pasang sandal serbuk tersebut membutuhkan serbuk kayu jati seberat 200 gr. Dengan bermodal akses internet, mereka memasarkan hasil karyanya melalui media sosial, seperti facebook, twitter dan instagram. 1 pasang sandal juga relatif murah, mulai 30 ribu hingga 50 ribu rupiah, tergantung desain sandal.
Dalam pembuatan sandal dari serbuk kayu tersebut juga diikutkan pada lomba tingkat nasional dan sempat masuk 5 besar. Sementara itu Ahmad Idris, guru pembimbing Priyoanggi Sabrina Putri dan Intan Aprilia Jatmiko mengaku senang siswa nya bisa berkreasi dengan memanfaatkan limbah yang disulap menjadi barang bernilai jual. Sementara Anggi mengaku tujuannya membuat sandal dari limbah serbuk kayu itu tak lain untuk mengurangi jumlah sampah yang ada di Blora. Sehingga limbah serbuk kayu tidak terbuang sia-sia dan bisa mengurangi penumpukan limbah serbuk kayu.
Priyoanggi Sabrina Putri dan Intan Aprilia Jatmiko, pembuat sanda serbuk kayu, “Untuk awal pembuatannya kita terinspirasi dari banyaknya limbah serpihan kayu, sama limbah kayu yang tak terpakai, terutama untuk di daerah Blora sendiri. Kita disini menggunakan limbah serbuk kayu jati yang di Blora itu cukup banyak limbah serbuk kayu jatinya.”
Ahmad Idris, guru pembimbing, “Dengan cara ini, saya harap anak-anak itu bisa semakin kreatif dalam memanfaatkan limbah. Terutama limbah serbuk jati yang banyak ditemukan di Kabupaten Blora. Limbah kayu jati tersebut bisa dimanfaatkan untuk menjadi suatu barang yang layak pakai dan memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi hingga anak-anak itu bisa berkarya kalau di sekolah sini."
Video:
Foto:
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
Siswa SMA 1 Blora merubah 200 gr limbah kayu Jati menjadi 1
pasang Sandal |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/