Perekenalkan, ini adalah Muklis Abdul Kholik, anak hebat yang terus bersemangat menuntut ilmu di sekolah dan belajar agama meski dengan keterbatasan fisik. Bocah 8 tahun ini, kini tengah duduk di bangku kelas 3 di SD Negeri 10 Cibadak, Kabupaten Sukabumi.
Anak yang akrab dipanggil Adul ini sudah sejak lahir mengalami kelainan pada bagian kaki. Abdul tidak bisa berjalan seperti anak normal lainnya yang menggunakan kedua tangannya sebagai tumpuan untuk berjalan, sehingga untuk bisa berangkat ke sekolah bukan hal yang mudah bagi aku Abdul. Terlebih rumah Abdul bersama orang tua asuhnya berada di atas perbukitan di kampung Cikiwul.
Pipin, orang tua asuh Abdul, “Adul itu anak kakak ipar saya. Dari lahiran di rumah sakit saya yang ngurus sampai sekarang. Iya, udah kayak anak sendiri gitu. Enggak karena anak saudara, nggak. Udah dianggap anak sendiri. Kakaknya pun udah di sini.”
Setiap harinya Abdul berjalan sejauh 3 km dengan merangkak ke sekolah dengan menuruni turunan yang terjal dan tanjakan yang cukup curam.”
Kalau sekolah sama Ibu ??
“Iya dan sama kakak.”
Abdul udah besar mau jadi apa ??
“Mau pemadam kebakaran.”
Kenapa jadi pemadam kebakaran ??
“Membantu orang.”
Prestasi Abdul pun tidak kalah dengan pelajar lainnya, bahkan pada saat duduk di kelas 1 Abdul mendapatkan ranking.
Euis Khodijah, wali kelas, “Di kelas anak tersebut baik, terutama dalam menerima materi pelajaran. Sama ya seperti anak yang lainnya. Pertama dia itu bisa menerima meskipun di dirinya punya kekurangan tapi dia tidak merasa minder. Belajarnya baik, ke sekolahnya rajin. Mengikuti ekstra kurikuler seperti Pramuka, dia ikut.”
Setiap pulang sekolah Abdul selalu dijemput oleh orang tua asuhnya. Perjalanan yang terjal juga curam membuat Abdul kelelahan. Abdul berharap ada Dermawan yang dapat memberikan bantuan berupa tongkat serta perlengkapan untuk mendukung belajarnya. Panji Aprianto melaporkan untuk Net.
Video:
Foto:
Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak Sejauh 3 km |
Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak Sejauh 3 km |
Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak Sejauh 3 km |
Tak tanggung-tanggung, Abdul Harus Berjuang Merangkak Sejauh 3 km |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/