Sentuhan batik telah mengangkat
nilai seni suatu gitar, sehingga bernilai jual tinggi. Dengan tambahan aksen
batik pula, seorang pengrajin asal Kampung Nganden, Ngabean, Solo, Jawa Tengah,
berhasil menggenjot mencapai rata-rata 20 unit gitar per bulan dengan nama
Batik Guitar.
Secara fisik gitar batik ini tidak
berbeda dengan gitar pada umumnya. Namun lukisan batik khas solo di hampir
semua bagiannya menjadikan gitar ini terlihat jadi lebih menarik dan bernuansa
Indonesia. Pembuatan gitar motif batik ini sama dengan gitar pada umumnya.
Namun gitar tidak dicat, melainkan di lukis dibatik, seperta membatik tulis
pada umumnya. Meski hanya melukis motif batik, namun diperlukan keahlian
khusus, karena proses membatik pada kayu ini tidak bisa diulang.