Andry, perajin miniatur berbahan korek api gas bekas asal Medan, Sumatera Utara

Andry, perajin miniatur berbahan korek api gas bekas asal
Medan, Sumatera Utara

Sekilas miniatur-miniatur robot ini nampak seperti buatan pabrik mainan. Dengan kapasitas produksi masal untuk dijual ke pasar yang luas. Namun ternyata, miniatur-miniatur ini adalah hasil daur ulang korek api gas bekas yang dirangkai seorang warga jalan Gereja, Medan barat, bernama Andry.

Berawal dari kebiasaannya memainkan korek gas, pemuda lulusan sekolah menengah kejuruan ini kemudian mendapat inspirasi untuk merangkainya menjadi miniatur mainan. Bentuk dan warna korek api gas yang beragam mendorong Andry untuk berkreasi menciptakan beragam miniatur, mulai dari bentuk robot, kendaraan bermotor, dan kendaraan perang.

Konsep Bisnis Sapu Upcycle Dalam Mengembangkan Pasarnya Hingga Ke Luar Negeri

Konsep Bisnis Sapu Upcycle Dalam Mengembangkan Pasarnya

Hingga Ke Luar Negeri

Sindhu Prasastyo
Founder Sapu Upcycle
“Diawali dari ketertarikan saya untuk lingkungan, saya melakukan pola limbah karena itu baik. Mengurangi produk dengan material baru itu sama dengan mengurangi karbondioksida juga. Itu yang menjadi, apa ya, ketertarikan saya dan juga bisa menyampaikan pesan ramah lingkungan buat masyarakat.”

Sepeda kayu bertenaga listrik ini dinamakan Kayu Bali Electric

Sepeda kayu bertenaga listrik ini dinamakan Kayu Bali Electric

Pemirsa, demi mengurangi kemacetan dan menggugah minat masyarakat di kota besar untuk bersepeda. Sekelompok anak muda di Depok, Jawa Barat berinovasi menciptakan sepeda yang memiliki ide kekinian, yakni: sepeda kayu listrik.

Rekan, Humaira Balqis dan juru kamera, Ayu Diana akan mengajak anda mengayuh sepeda dan meneliti seperti apa, beda dari sepeda kayu dari bersepeda pada umumnya dalam liputan berikut ini:

Setelah mahir, baru kemudian Ibunda Susilowati menambah penangkaran jenis burung

Setelah mahir, baru kemudian Ibunda Susilowati menambah penangkaran
jenis burung

Saudara, peluang bisnis ternyata bisa didapat dengan berbagai cara. Siapa sangka penangkaran burung langka bisa mendatangkan keuntungan besar seperti yang dilakukan seorang ibu rumah tangga di Nganjuk, Jawa Timur. Dengan 40 kandang usaha sampingan, kini menghasilkan puluhan juta rupiah.

Beternak burung langka bisa menjadi pilihan ibu rumah tangga yang ingin memperoleh penghasilan tambahan. Berbekal ketelatenan dan modal seadanya, kini usaha yang digeluti Susilowati telah menghasilkan keuntungan rata-rata 25 juta rupiah tiap bulan.

Susilowati Menjadi miliader melalui penangkaran burung

Susilowati Menjadi miliader melalui penangkaran burung

Nama Susilowati, Ibu Rumah Tangga asal Desa Kudu, Nganjuk, Jawa Timur, mungkin sudah tidak asing lagi di kalangan pecinta burung. Selama 15 tahun sudah Ibu tiga anak itu sukses menjadi penangkar burung Jalak Bali.

Uniknya, semula Ia sangat membenci burung. Namun, karena kesibukan sang suami yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Susilowati akhirnya terpaksa merawat dan memberi makan burung-burung milik suami tercintanya.

Ternyata ada IPB juga di Yogyakarta. Yakni: Istana Penangkaran Burung

Tempat penangkaran burung yang terletak di Wukirsari, tepatnya di dusun Karang Talun bisa ditempuh dari 2 jalur, yaitu jalur plered dan juga jalur Imogiri. Dan nanti anda akan menemukan sebuah gapura penangkaran burung.

Setelah itu pengunjung akan diarahkan menuju ke istana penangkaran burung dan akan disambut gua grundil.  Setelah itu pengunjung akan disuguhkan spot-spot foto, seperti , telur firma, sangkar burung, air terjun dan juga sanggah Bali.

Taman Burung Pertama dan Terbesar di Palembang

Anda mungkin sudah mengetahui betapa indahnya taman burung Jurung atau Jurong Big Park yang ada di Singapura. Namun untuk merasakan indahnya taman burung seperti itu, anda tak perlu jauh-jauh berkunjung ke Singapura. Karena kini di kota Palembang sudah ada taman burung pertama dan terbesar di Palembang. Yang berlokasi tak jauh dari Obi Mall, Jaka Baring.

Berkat beternak burung, Ibunda Susilowati dapat membantu ekonomi keluarga

Berkat beternak burung, Ibunda Susilowati dapat membantu
ekonomi keluarga

Susilowati, seorang ibu rumah tangga warga desa Kudu, kecamatan Kertosono, Nganjuk, sukses menggeluti bisnis beternak burung di rumahnya. Berbekal ketelatenan dan modal seadanya, kini usaha yang umumnya digeluti kaum laki-laki ini telah menghasilkan keuntungan rata-rata 25 juta rupiah untuk tiap bulan.

Jenis burung yang dipilih untuk ditangkar juga tak main-main. Yakni burung langka dan dilindungi, seperti Jalak Bali dan Cucak Rowo. Di rumahnya yang asri, Susilowati memiliki 40 kandang yang sebagian besar telah produktif.

Sugeng Riyadi dan Riri memanfaatkan limbah dari komputer jadi aksesoris menarik

Sugeng Riyadi dan Riri memanfaatkan limbah dari komputer jadi

aksesoris menarik

Banyak orang yang beranggapan kalau barang rusak, sampah atau limbah merupakan sesuatu yang sudah seharusnya dibuang. Tapi bagi Sugeng Riyadi dan Riri, 2 sejoli dari Bandung ini malah memanfaatkan limbah dari koputer berupa bagian-bagian hardware.

Dimanfaatkan menjadi sesuatu yang unik dan berdaya guna. Mereka membuat gantungan kunci, kalung, gelang, dudukan lampu, serta aquarium dari limbah-limbah komputer ini. Sugeng mengatakan inspirasinya datang karena melihat jenis limbah komputer yang tak dapat diprediksi.

Pertunjukan busana Cheongsam di Jakarta

Pertunjukan busana Cheongsam di Jakarta

02:40
Cheongsam merupakan busana tradisional khas Tiongkok, dimana pertunjukan Cheongsam Zui Mei sekaligus ulang tahun ke-10 paduan suara Jin Dan diadakan di Jakarta pada 2 Juni lalu. Menampilkan beragam macam busana cheongsam.

Pertunjukan Cheongsam Zui Mei sekaligus ulang tahun ke-10 Paduan Suara Jin Dan. Diadakan di Jakarta pada 2 Juni lalu. Kelompok cheongsam pertama di Indonesia. Zui Mei pun tampil untuk pertama kalinya. Selain pertunjukan cheongsam, lebih dari seratur performer mengenakan busana tradisional Tiongkok sambil menyanyikan lagu-lagu rakyat dan populer Tionghoa.