Tri, pengrajin ukiran berbahan batu bara asal Padang |
Kota Sawah Lunto kaya akan hasil bumi dan batu bara telah menopang perekonomian masyarakat setempat. Batu bara yang berasal dari kota Sawah Lunto di eksplorasi oleh pemerintah Hindia Belanda untuk diekspor ke luar negeri.
Namun kini ditangan pekerja lokal sawah lunto, batu bara mampu dijadikan sebagai hasil karya berupa ukiran yang cantik dan eksotis. Untuk menghasilkan sebuah ukiran, jenis batubara yang dipilih tidaklah sembarangan. Perlu jenis kualitas A dan C yang bisa diolah menjadi kerajinan ukiran yang memiliki nilai jual tersebut.
Peralatan ukiran ini tidaklah sulit. Pemilik hanya perlu memastikan ukiran ini tidak terjemur matahari.
Tri, pengrajin batu bara, “Ini kerajinan ukiran dari batu bara. Harga dari 15 ribu, sampai kalau 1 harganya di atas 1,5. Ya di atas Satu Juta Lima Ratus Rupiah. Model ini 1,5, tapi kan kita mempunyai kesulitan seperti ini, ini 2,5 lah.”
Ini dijadikan oleh-oleh atau gimana mas ??
“Biasanya buat oleh-oleh juga ada yah. Yang dari perusahaan ngambil, buat penelitian, atau buat ngangkat, macam-macam lah.”
Ukiran batu-bara saat ini banyak dipesan oleh konsumen yang datang dari dalam daerah, bahkan luar Sumatera Barat. Ukiran batu bara dijadikan buah tangan atau cindera mata yang menandakan pemiliknya telah menginjakkan kaki di kota Sawah Lunto.
Menurut mas, gimana mas ?? Kerajinan dari batu bara ini mas
Awen, pembeli, “Bagus, kerajinannya bagus. Dan kreatif yang membuatnya. Ada pigura juga, ada tempat pena, asbak. Macam-macam, banyak pilihannya. Enggak nyangka sih, tapi setelah lihat ini, ya ini, lihat aja batu bara bisa jadi macam-macam cindera mata yang dibuat oleh bapak ini.”
Video:
Foto:
Tri, pengrajin ukiran berbahan batu bara asal Padang |
Tri, pengrajin ukiran berbahan batu bara asal Padang |
Tri, pengrajin ukiran berbahan batu bara asal Padang |
Tri, pengrajin ukiran berbahan batu bara asal Padang |
halus banget bentukannya,, padahal batubara rapuh dan mudah retak..
ReplyDeleteKeunikannya memang disitu.
DeleteHingga saat ini, cinderamata ukir berbahan batubara hanya dapat ditemukan di Sawah Lunto. Belum ada di Propinsi lain
Rata-rata pengrajinnya, sebelumnya bekerja di pertambangan. Dari situlah, mereka dapat mengenal lebih baik tentang struktur, komposisi dan jenis batubara yang cocok untuk dijadikan bahan ukiran.