Ke informasi selanjutnya dari Kota Solo. Memuliakan barang bekas menjadi karya bernilai ekonomi dilakoni seorang pengrajin miniatur asal kecamatan Banjar Sari, kota Solo dengan bahan utama karung goni dan ranting kayu. Winarto memproduksi miniatur hingga menembu pasar Asia.
Miniatur potret aktivitas pedesaan kian diminati pasar. Penyebabnya unik dan memiliki detil proporsional yang tradisional. Produk ini hasil tangan terampil seorang warga Solo, Jawa Timur. Tak begitu sulit membuatnya, bahkan kita bisa berkreasi di rumah. Hanya menggunakan alat seperti tang, kawat besi, penggaris, lem dan tentunya bahan terpenting, benang karung goni.
Sang pengrajin, Winarto telah menjalani usaha ini sejak 10 tahun lalu. Tumpukan karung beras yang tak terpakai di lihat sebagai peluang untuk berkreasi. Pilihan jatuh kepada miniatur yang menggambarkan aktivitas pedesaan. Winarto telah membuat ratusan karya miniatur dari karung beras yang sering diikutkan dalam pameran kerajinan. Produknya dipesan hingga manca negara. Winarto juga sering kebanjiran order miniatur lengkap dengan tingkat kesulitan dan tingkat ketelitian tinggi.
Winarto, pengrajin miniatur, “Paling sulit biasanya kita kalau ada pemesan khusus semacam Dio Rama gituh, kita mengambil tema apa gituh. Tapi kebetulan yang saya bikin ini kebanyakan tani dan tukang kayu, dan sebagainya gituh. Ada pemesan khusus semacam dio rama atau ceritanya, itu lebih sulit."
Tak jarang pula, hasil kerajinan winarto datang dari konsumen yang datang ke rumahnya untuk membeli langsung guna dijual kembali.
Joani Twelvia, pembeli, “Saya kesini beli barang itu karena pertama: Unik. Kerajinan dari karung Goni bekas. Jadi ya ini, menarik aja gituh. Terus harganya murah, terus enggak banyak orang yang jual.”
Miniatur karya winiarto harganya 35 ribu rupiah hingga 1,5 juta rupiah. Tergantung model dan tingkat kesulitan dalam proses pembuatan. Kurniawan Arif melaporkan untuk Net.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/