![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |
Yang satu ini di Jawa Tengah dan perempuan pasti suka. Tas pandan, kini mulai banyak diminati masyarakat di Kota Semarang. Ada kreasi unik yang memadupadankan tas pandan dan seni decoupage 3 dimensi.
Seperti apa ya ? Monica Ayu akan mengajak kita melihat seberapa unik decoupage 3 dimensi ini. Jadi Monica, seberapa unik dan apa bedanya decopatch 3 dimensi dengan decoupage pada umumnya ??
Monica Ayu, Semarang, Jawa Tengah, Newsline Nusantara,
"Ya selama siang Dan dan juga pemirsa, yang saya pegang ini bukan main-main. Ini adalah media tas pandan yang kemudian dipadupadankan menjadi seni decoupage. Tapi bukan seni decoupage biasa, melainkan seni decoupage 3 dimensi. Kenapa 3 dimensi ?? Karena ini betul-betul timbul pemirsa. Ini betul-betul 3 dimensi, saya tidak bohong dan disini memang yang menjadi keunikan salah satunya adalah selain seni decoupage itu sendiri, yakni seni yang berasal dari Perancis yang artinya memotong, menempel ke dalam media yang salah satu nya adalah dipilih tas pandan ini, pemirsa."
"Ini sebelah saya, banyak sekali produksi-produksi dari tas pandan yang di padupadankan dengan seni decoupage itu sendiri. Dan ini Saya rasa cukup nilai jualnya cukup tinggi ya, karena selain Dia unik tentunya, tapi dia benar-benar terlihat cukup hidup. Tidak hanya contoh yang saya bawa, tapi ini juga ada produksi lain seperti tas jinjing wanita yang jauh lebih besar ukurannya, lalu ada slingback, selain juga pouch yang saya bawa ini. Dan tentunya tidak hanya menjual salah satu produktivitasnya saja dari seni decoupage, tapi juga dari keunikan. Contohnya dari kata Semarang ini pemirsa.
Saya penasaran nih. Lalu, proses pembuatannya seperti apa sih Monica ?? Susah atau enggak ??
"Ya Dade, saya juga penasaran. Pemirsa di rumah penasaran juga pasti penasaran. Saya coba lihat-lihat, memanjakan mata saya nih dengan hasil seni nya, tetapi sekarang saya akan ajak anda untuk melihat proses nya seperti apa ya ?? Mungkin terlihat rumit, tapi bisa juga tidak. Mari kita tanya langsung ke salah satu penggagas nya yang ada di Kota Semarang. Saya bisa ngobrol langsung dengan pemiliknya. "
Halo selamat siang, Mbak Nia. Wah ini, saya lagi sibuk nih. Udah banyak banget perkakasnya. Tadi saya sudah mencuri satu sih mbak. Yang masih polos, ini dia pemirsa yang masih polos. Sebelum itu, sebenarnya yang membuat saya penasaran nih, mbak Nia. Kenapa memilih media tas pandan ??
Nia Kania Qidza, pemilik D'Qpaz craft.
"Sebenarnya tas pandan ini kalau kita lihat di pasaran, dia kan harganya, meskipun pembuatannya rumit kan orang selalu lempar dengan harga yang murah. Saya pikir ini kok sayang sekali, karena ini kan juga sebuah karya seni juga yah. Saya pengen ngangkat yang sekiranya kelihatannya biasa aja menjadi luar biasa. Artinya setelah diberikan aplikasi, si daya jual tas pandan ini sendiri jadi lebih berkali lipat. Paling enggak sampai 500 % bisa."
Oh gitu.
Nah kalau dia kemudian setelah diaplikasikan sendiri decoupage ini memiliki nilai jual tinggi, ini berarti butuh kreatifitas dan ketekunan. Saya boleh diajarin enggak, ini mbak ?? Sambil saya bantu.
"Sebenarnya pemanfaatan decoupage itu sendiri biasanya dulu kan di kain tisu, mbak. Tapi sekarang ini saya aplikasikan nya dengan kain batik. Kenapa kain batik ?? Karena kain batik ini salah satu identitas Indonesia juga kan, saya pengen angkat itu supaya lebih Indonesia lagi."
"Nah ini kain batiknya, boleh juga kain perca."
"Kain batik apa pun juga boleh."
Oke, jadi kain batik yang dipilih tentunya motifnya sesuai dengan pesanan, sesuai dengan keinginan kita. Tapi kali ini kita akan membuat batik, karena Semarang banget ya. Pertama-tama kita harus apa ini ??
"Pertama-tama kain batik ini nanti kita gunting dulu mbak, sampai selesai sesuai motif yang kita inginkan."
Karena saya kurang mahir, saya boleh potong yang paling besar ya mbak ya ??
Mbak Kania, mulai menekuni ini sejak kapan ??
"Sejak 3 tahun yang lalu, sejak tahun 2016. Cuman untuk batik ini memang 2 tahun terakhir saya baru konsen untuk batik ini."
Apakah memang yang paling banyak diminati ini, yang batik-batik ??
"Iya-iya yang batik, karena kalau tisu kan di negara asalnya sudah banyak dan banyak sekali orang sudah mengadaptasikan, kalau untuk tisu. Untuk batik ini saya memang baru 2 tahun dan waktu saya pasarkan pertama kali, animo-nya bagus. Jadi sampai ke sini, ah kenapa nggak gituh."
Oke. Selama 3 tahun ini Mbak Nia mungkin kendala yang paling berat apa sih ??
"Kalau kendala memang dari segi tenaga ya, mbak. Karena ini kan dia seninya seni seperti halnya orang melukis. Jadi memang untuk finishing ini saya memang tidak bisa dibantu, kecuali untuk menggunting sama lem. Tapi kalau untuk kendala pemasaran sih sebenarnya ya kita lihat sikon aja ya. Kebanyakan memang pembeli lebih banyak dari luar, karena mereka lebih senang Craft ya."
Luar kota ??
"Luar negeri."
Nah kurang lebih yang sudah terpotong seperti, pemirsa.
"Dalam pembuatan ini nanti mbak Monica butuhnya paling enggak 2 sampai 3."
Oh baik, jadi setelah terpotong kemudian kita akan tempelkan begitu ya
"Ditempelkan sesuai dengan keinginan."
Kita tempelkan di bagian media pandan, pemirsa. Sebelum kita tempel kan.
Maaf nih saya mbak, potongan decoupage saya kurang bagus.
"Enggak apa-apa, untuk pemula ini bagus banget kok."
Ok, ini saya langsung tempel disini. Nah, karena ini yang membuat berbeda, salah satu nya adalah 3 dimensi. Mau tau dong mbak, membuat 3 dimensi ini, gimana sih mbak ??
"Kalau orang lain, biasanya kita bikin hanya sekedar menempel saja, seperti halnya seni decoupage. Pengembangan dari seni decoupage adalah 3 dimensi. Menggunakan media nya, ini namanya Mika. Ok, setelah media pertama ditempelkan di pandan, kita tempelkan lagi ke mika."
Ok, jadi pemirsa, selanjutnya untuk membuat si 3 dimensi itu adalah mengakalinya dengan Mika.
Kertas mikanya ini khusus mbak ??
"Khusus."
Jadi setelah itu, kita harus potong pemirsa.
"Guntingannya ini memang harus benar-benar detail."
Oh baik.
Satu lagi, pemasarannya ini kemana aja ini mbak ?? Tadi kan katanya sudah go internasional nih.
"Saya biasa mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh dinas-dinas. Biasanya yang datang itu kebanyakan juga orang luar. Saya juga punya beberapa pelanggan, ada juga pelanggan yang dari Jepang. Justru dia yang memasarkan ke Jepang. Jadi saya enggak terlalu sulit untuk lempar keluarnya, dia yang memasarkan."
Nah, tadi saya sudah nemu. Ini dia pemirsa. Betul loh, tadi saya yang potong.
Begini kan mbak ya, kurang lebih nya.
Jadi setelah ditempel dengan mika, mereka jadi jauh lebih hidup. Sedangkan tadi jauh lebih kaku. Nah, selanjutnya setelah ini apa mbak ??
"Kita potong lagi untuk kita jadiin aplikasi 3 dimensi di media. Kita menggunakannya lilin."
Ok tadi kita sudah mengintip sedikit. Ternyata pemirsa, dengan menggunakan lilin kemudian si . . . . .
"Kotak potong bagian per bagian."
Nah kurang lebih nya seperti ini nih pemirsa. Setelah itu kita bisa panaskan supaya dia jauh lebih lentur. Dan ini betul, setelah kita pakai media ini pemirsa, kita tekan, namanya di emboss, langsung di tempelkan ke media ini.
"Menempelnya dengan menggunakan lem tembak."
Nah kurang lebih seperti ini pemirsa.
Demikian hasil jadinya, meskipun hasil sumbangsih saya hanya seper sekian persen membantu mbak Nia. Semoga ini nantinya juga bisa menjadi inspirasi anda untuk tetap mengolah sesuatu menjadi bernilai jual lebih tinggi.
Kembali ke anda di studio, Dade.
Instagram: Dqpaz Craft
Facebook: D'Qpaz craft
WA : 08-222-621-6661
Video:
Foto:
![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |
![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |
![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |
![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |
![]() |
Decoupage Gaya Baru. Yakni Perpaduannya Dengan Seni 3
Dimensi |