R&D Handicraft
Karung goni yang biasa digunakan untuk menampung ketela pohon, tentang dan berbagai produk pertanian lainnya, ternyata bisa menjadi bahan utama sepatu. Bahkan sepatu berbahan karung goni bisa menembus pasar manca negara.
Seperti yang dilakukan Dodi. Seorang pengrajin di jalan Sunan Kali Jogo, kota Lamongan, Jawa Timur yang telah berhasil menyulap karung goni bekas menjadi sepatu bermodel klasik dengan kualitas ekspor.
Awalnya dodi hanya sekedar iseng membuat sepatu dari Goni bekas, ternyata dapat kenalannya yang menyukai sepatu goninya. Dodi pun lalu memutuskan menggeluti usaha sepatu goni hingga bisa menghidupi keluarganya. Pembuatan sepatu goni ini sangat mudah dan hanya membutuhkan beberapa tahapan pembuatan saja.
Tahapan pertama, bahan serat goni yang telah dirajut dibentuk sedemikian rupa sesuai ukuran sepatu.
Untuk memperoleh kesan klasik, bentuk dasar dan aneka warna sepatu kemudian diberikan hiasan bordir menggunakan mesin dengan motif berbagai macam jenis bunga. Bahan dasar sepatu ini selanjutnya dibentuk dan direkatkan menggunakan lem. Selanjutnya alas sepatu siap dipasangkan.
Jenis sepatu goni ini bermacam-macam. Dari jenis trend anak muda hingga cocok dipakai orang dewasa termasuk kaum ibu dengan dibantu 4 orang karyawan. Dalam sehari Dodi mengaku mampu memproduksi 500 hingga 600 pasang sepatu.
Dodi, pengrajin sepatu berbahan karung goni, “Hanya untuk sepatu memang sudah lama. Kita sudah sering melakukan pengembangan-pengembangan, motivasi, dan model yang berkenaan dengan barang fashion nya. Jadi barang fashion itu perlu inovasi pada model. Kebetulan saya mempunyai ide baru, yaitu: Karung goni yang selama ini mungkin orang belum banyak tahu goni yang bisa dimanfaatkan untuk sepatu.”
Harga sepasang sepatu antara 40 hingga 50 ribu rupiah, tergantung model dan tingkat kerumitan dalam pembuatannya. Hingga saat ini, pemasaran sepatu goni telah mencapai kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya, dan Surabaya. Selain pasar domestik, sepatu goni menembus pasar di kota-kota besar di Benua Asia.
Instagram: R&D Handicraft.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/