Enggak di goes nih.
Ini enggak di goes karena sudah ada bantuan dari aliran listrik.
Bentar, saya mau ke pasar yah. Titip cabe yah sama bawang.
Dan ini, kalau digoes enggak berat loh. Enteng. Keren banget.
Berarti ini sepeda, semuanya konsepnya. Dari mulai pemilihan material, kemudian bentuknya sampai akhirnya kami memutuskan, ini kayaknya harus diberi tambahan aliran listrik.
Didi Diarsa Adiana, innovator sepeda kayu listrik, “Betul, idenya adalah orang Indonesia mau sesuatu yang beda, sesuatu yang baru. Kalau sesuatu yang baru itu keren. Di gas, dia enggak mau makai tapi enggak mau capek. Kayak gitu khan, tapi enggak mau mahal juga.”
“Nah kita mau cari produk apa, kita pikir sepeda bisa menjadi salah satu kata kunci untuk membawa tadi, orang-orang menyukai kembali gaya hidup bersepeda."
Ok satu-satu kita bahas deh. Ini kan sebelumnya aku mengenal karyamu kan hampir materialnya dari kayu, kan lampunya juga dari kayu. Nah, ini sepeda yang dari kayu. Awalnya ini, kemudian ditambahkan akhirnya listrik, ada ide apa waktu itu ?? Inspirasi siapa waktu itu ??
“Ide nya tadi. Kita memanfaatkan sumber daya alam Indonesia sangat luas sekali. Iya kan, kita punya pohon karet jutaan hektar, kita punya orang-orang kreatif, kita punya orang-orang hebat. Bagaimana kita coba kombinasikan antara orang-orang kreatif dengan potensi sumber daya alam tadi.
Nah kita mau coba, jarak dari Depok ke Jakarta cukup sekali charge.”
“Menchargenya dari lobang ini mas.”
Kita dengar juga, memberikan dayanya ini dari sinar matahari ??
“Iya, kita punya ide bagaimana nanti ketika kita sampai di rumah. Iya kan. Dia bisa charge langsung di rumah, ada solar panel, tinggal di plug in saja disitu sehingga dia bisa menghasilkan listrik dan tidak tergantung sama PLN.”
Nah, gini mas. Kalau dari kayu sendirikan biasanya bobotnya lumayan. Sepeda mu sendiri ??
“Nah ini jadi sangat ringan sekali. Malah jadi satu keunggulan, karena kita pakai adalah kayu yang tipis, kemudian kita gabungkan menjadi satu.”
“Ini materialnya, kayu karet.”
“Ini adalah kayu karet. Ini adalah contoh yang kita buat dari kayu karet untuk bagian framenya. Dan ini juga terinspirasi dari pulau yang ada di Indonesia. Coba tebak, pulau apa bentuknya ?? Bali.”
“Indonesia punya 13 ribu pulau, kita mau coba eksplor bagaimana potensi kekayaan alam Indonesia. Kita kombinasikan sehingga dia menjadi sebuah kekuatan dan orang-orang di Indonesia mau memakai produknya sendiri.”
Aku mau pulau yang paling menantang, Halmahera?
“Wow, itu susah bikinnya.”
Rangkanya, lucu banget yah. Memang dipikirkan nggak, rangkanya secara aerodinamika nya ??
“Pastinya kita coba semaksimal mungkin. Ini baru satu, dua, tiga, proto typing. Kedepannya ktia butuh masukan, kita butuh tes, kita butuh satu yang bisa katakanlah masukan juga dari teman-teman.”
Ok, sudah berapa prototype yang dbuat ??
“Kita sudah bikin 3 prototyping, ada yang bahan jati, ada lagi yang bahan bambu juga. Tapi kita mau coba, hampir seluruh material yang kita pakai untuk membuat frame sepeda. Bisa dari bambu, bisa dari kayu, sampai seluruh sumber daya alam Indonesia. Dan pastinya, ini bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama yah, pastinya dan harusnya.”
Ada rencana untuk buat massal enggak sih ??
“Justru kita ini mau buat massal. Kita mau menyodorkan salah satu alternatif kepada masyarakat bahwa kita punya suatu produk yang bisa dipakai dan bisa dipakai sebagai sebuah kendaraan untuk transportasi.”
Lalu bisa menjadi salah satu pilihan transportasi, harus terjangkau dong ?? Kisaran berapa yang akan anda lempar ke pasaran ??
“Kalau yang untuk sepeda kayunya kita jual 5 jutaan. Tapi yang mahal disini adalah listriknya.”
Jadi dijual terpisah ??
“Ada frame nya aja, bisa full bike. Bisa yang full listrik.”
Ke depannya itu, 5 juta itu ??
“Sudah full bike, tidak yang listrik. Kalau mau listrik, tambah 5 juta lagi. Berarti totalnya 10 juta” Jadi pemesannya sejauh ini, masih pre-order dari teman-teman aja. Kita mau coba dan sambi tes bahwa ada kekuatan juga disitu. Enggak mengecewakan.”
@DiDi Diarsa. Yang jelasnya pastinya seperti apa, sepeda material kayu dengan aliran listrik yang bisa pakai solar panel, kalau untuk mencharge nya.
Waktu itu, sebelumnya lampu. Kali ini sepeda kayu. Berikutnya. . . .
“Terus berinovasi yah.”
Lampunya bagus-bagus loh.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/