Kerajinan Decoupage Karya Warga Desa Alasnyiur, Probolinggo |
Warga Desa Alasnyiur, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur berhasil merubah sampah botol, sisa kecap ataupun sirup minuman menjadi barang yang bernilai jual. Kerajinan ini merupakan seni mendekorasi objek dengan menempelkan potongan kertas berwarna ke dalam kombinasi dengan efek cat khusus dan elemen dekoratif lainnya.
Ada 5 (lima) tahap yang dilalui perajin, yakni dekorasi dasar, pengeringan, penempelan kertas warna, pengeringan tahap akhir, lalu finishing. Ide dasar decoupage berawal dari maraknya botol bekas yang tak terpakai di desanya.
Suhartini, perajin decoupage,
"Ini punya inisiatif untuk membuat seperti ini untuk dijadikan penghasilan atau keterampilan di desa kami."
Sejak dirintis sejak awal 2018 lalu, ribuan produk decoupage berhasil terjual. Melalui bazaar, pameran, via media sosial, hingga dipasarkan manual di toko asesoris milik pengrajin. Harga produk decoupage berkisar antara 25 ribu rupiah hingga Rp 125 ribu, tergantung jenis ukuran dan tingkat kesulitan.
Lana Mutmainnah, ketua kelompok Tribina Alasnyiur,
"Saya rasa dari yang sudah pernah kami buat, sudah pernah di bazarkan di pameran. Di kecamatan juga pernah, kemudian di festival Desa Bagus sudah pernah, dibawa pameran ke Jakarta juga sudah pernah. Kemudian untuk selain pemasaran offline, kami juga pasarkan secara online."
Berkat decoupage, warga desa alasnyiur Kini tak lagi ribet untuk sampah botol kosong. Sebaliknya roda perekonomian mereka kian meningkat seiring penghasilan tambahan yang didapat dari kerajinan ini. Babu Arifandi, Kompas TV Probolinggo, Jawa Timur.
Video:
Foto:
Kerajinan Decoupage Karya Warga Desa Alasnyiur, Probolinggo |
Kerajinan Decoupage Karya Warga Desa Alasnyiur, Probolinggo |
Kerajinan Decoupage Karya Warga Desa Alasnyiur, Probolinggo |
Appreciatee your blog post
ReplyDelete