Pulau Dewata Bali sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia tentunya menyimpan banyak sekali ragam oleh-oleh yah. Namun dibutuhkan inovasi untuk bertahan dalam mendapatkan tempat di pasar.
Bagi para pelancong, menemukan buah tangan yang unik tentu jadi kepuasan tersendiri. Begitu juga bagi para pebisnis. Inovasi segar yang khas senantiasa dihasilkan demi menjaring konsumen baru, termasuk I Ketut Adi Wirawan atau biasa dipanggil Songket.
Seniman yang sudah bergelut dengan seniman tato selama 20 tahun ini mulai melebarkan sayap ke bisnis lain. Berbekal kepiawaiannya menggambar, ia mulai belajar seni melukis kayu dengan pembakaran atau yang disebut dengan Pirografi.
2 bulan belajar secara otodidak, songket mulai percaya diri pasarkan karyanya. Teknik Pirografi tak butuhkan banyak peralatan, cukup kayu yang sudah dihaluskan permukaannya agar lebih mudah dilukis. Sisanya tentu solder atau alat pemanas sebagai pengganti kuas. Proses pembuatannya dimulai dengan menghaluskan permukaan kayu dengan amplas. Lalu buat sketsa kasar dengan gambar yang akan dibuat.
Nah selanjutnya adalah inti dari teknik ini. Yaitu membuat gradasi pewarnaan dengan menggunakan solder.
Gita Natalia, penyiat Net 24, “Tidak sama seperti menggambar biasanya. Kali ini karena diatas kayu dan memakai solder, jadi tidak bisa diulangi lagi atau dihapus gambar yang sudah kita buat diatas kayu ini. Karena itu memerlukan penelitian dan juga keterampilan agar gambar yang kita buat terlihat hidup dan juga bagus.”
Bagi pemula yang tidak memiliki dasar keahlian di bidang seni, tentu harus sering-sering berlatih. Namun bagi songket, teknik Pirografi menjadi salah satu media baru yang mampu wadahi keahlian seninya dalam dimensi yang berbeda. Mulai dari gambar barong Bali, hewan, dan gambar diri atau soft potrait, jadi karya yang paling favorit. Sementara yang paling menantang bagi songket adalah lukisan wajah tokoh, seperti presiden Soekarno dan Albert Einstein.
I Ketut Adi Wirawan, pelukis teknik Pyrography, “Saya coba gambar potret-potret tokoh lah. Tokoh-tokoh dunia. Jadi orang tau lah ini. Kalau saya bikin gambar ini, orang suka mengenal. Kalau tokoh ya itu, orang sekali lihat dia tau mungkin. Kalau potret diri ya orang yang order aja yang tahu.”
Karya seni ini menarik perhatian, bukan hanya pelancong. Tapi juga para penggemar seni lukis. Ajik De Gung, pelanggan, “Unik banget saya lihat. Dari bahan, dari photo dimasukin ke media, ke kayu. Itu yang buat saya tertarik untuk apa, pengen mesen satu yah. Kalau untuk sementara ini. Setahunya saya untuk lukisan kayu sepengetahuan saya, itu tuh belum ada.”
Tak hanya jenis lukisannya yang berbeda, tampilan kayu juga dapat dipilih oleh pembeli. Mulai dari kayu bulat hingga bergaya natural seperti kayu yang baru saja dipotong. Dan untuk memilikinya, para pembeli juga harus merogoh kantong, mulai dari 3 ribu rupiah.
Video:
I Ketut Adi Wirawan, pelukis teknik Pyrography asal Kuta, Bali |
I Ketut Adi Wirawan, pelukis teknik Pyrography asal Kuta, Bali |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/