Melukis di atas kanvas tentunya sudah lazim dilakukan para pelukis atau mereka yang hobi melukis. Namun melukis di media kaleng belum banyak yang melakukannya. Salah seorang yang memiliki keahlian ini adalah Lani Cahyaningsari. Seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Depok, Jawa Barat.
Lani memanfaatkan kaleng sebagai media untuk menyalurkan hobi lukisnya yang sudah digelutinya selama 11 tahun. Menurut Lani, hobi melukisnya sudah mulai hobi melukisnya sudah mulai ia tekuni sejak masih kanak-kanak.
Lani Cahyaningsari, pelukis kaleng, “Awalnya sih saya bersama saudara-saudara (5 bersaudara) dengan basic kami semuanya bisa melukis, kira-kira media apa yang unik gitu yah untuk lukisan yang nanti kita mau taruh di media itu gituh. Jadi pertamanya kita coba-coba dulu di kayu dan di keramik, sama saudara-saudara saya itu. Kita coba keramik dan kayu dilukis gitu yah, tetapi seiring dengan waktu karena style dan kreatifitas kita semuanya berbeda-beda, jadi tetap mencari jati diri masing-masing dengan desain style lukisan kita gituh. Lukisan saya kan anak-anak yah, ternyata anak-anak ketika tahun 2000 saya coba iseng-iseng gambar di kaleng kerupuk. Dari kaleng kerupuk itu saya jual di galeri, ternyata animo nya sangat bagus.”
Awalnya Lani hanya melukis di kaleng kerupuk. Namun seiring perkembangan, berbagai jenis kaleng juga dimanfaatkan sebagai media lukisnya. Alhasil, berbagai barang-barang bermanfaat tercipta. Sekitar 30 jenis produk hasil karya lani yang diberi merek, kaleng Lani ini dipajang di galerinya di Cilandak, Jakarta Selatan. Lihatlah karya Lani, seperti ember, kotak pensil, jam, kotak obat, tempat sampah, bangku, meja, dan karya lainnya terpajang disini.
“Bahannya itu ada yang kaleng baru, ada yang kaleng bekas. Baru saya desain sendiri yah mbak yah, jadi saya bikin ukuran, bentuknya seperti ini, saya ada pengrajinnya sendiri. Kalau kaleng bekas, saya biasanya ambil dari sekitar-sekitar rumah. Jadi seperti dari tukang juice, tukang es buah, sekitar rumah saya kerjasama sama mereka, saya minta mereka untuk kumpulkan. Nanti saya beli.”
Lukisan-lukisan karya lani memiliki gaya tersendiri, yakni bertema anak-anak karena kecintaannya kepada dunia anak-anak. Meski demikian, Lani berusaha untuk menghasilkan karya dengan tema berbeda di setiap desain lukisannya.
Lihat saja meja yang satu ini. Selain dapat berfungsi sebagai meja untuk belajar, anak-anak akan semakin betah dengan bermain lukisan ular tangga ini. Dengan dibantu 3 karyawannya, dalam 1 minggu Lani bisa mengerjakan sekitar 50 hingga 100 kaleng. Biasanya permintaan terbanyak adalah untuk konsumsi ulang tahun anak-anak. Biasanya menjelang natal, Lani sering disibukkan dengan permintaan kaleng lukis dengan tema natal.
Harga yang ditawarkan Lani beragam, mulai dari 20 ribu hingga 500 ribu rupiah per lukisan, tergantung tingkat kesulitannya. Tak tanggung-tanggung hobi lukis kalengnya ini menuai pendapatan dengan omset 8 sampai 10 juta rupiah per bulan. Mmmmm. . . . . Lumayan khan. Untuk berbagi ilmu dan keahlian, Lani menulis buku yang berisi langkah-langkah melukis di media kaleng. Lani juga baru-baru ini dinobatkan sebagai perempuan inspiratif oleh salah satu tabloid wanita di Indonesia.
Yezillio Auvisa, reporter, “Pemirsa, ternyata dari barang-barang di sekitar anda dapat dijadikan sebagai media untuk penyaluran publik dan sekaligus bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Seperti kaleng cantik atau kaleng lukis yang berada ditangan saya ini dimanfaatkan sebagai celengan. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi anda.”
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/