Andi Arwin seorang guru olah raga SMP Negeri 1, Tanasitolo yang tinggal di Desa Pajalele, Kecamatan Anasitolo, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Membuat kerajinan tangan foto yang diukir disebuah papan.
Berawal dari ingin memberikan kenang-kenangan kepada temannya. Dan sekarang, hasil kerajinannya pun telah menembus mancanegara. Hobby Andi Arwin terhadap foto dan ukir kayu dipadukan dan dikembangkan sejak 2 tahun lalu.
Dengan mencoba mencetak foto pada sebuah papan, foto atau gambar lain terlebih dahulu dicetak kemudian ditempel dipapan. Dengan menggunakan gergaji khusus, kayu tersebut dipotong dan diukir sesuai dengan gambar yang ada. Untuk pembuatan foto ukir tersebut, dibutuhkan waktu 2 hari dengan harga bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitannya.
Mulai harga seratus ribu rupiah hingga dua ratus ribu rupiah untuk membeli karyanya biasanya diawali dengan pemesanan. Hasil kerajinannya dipasarkan melalui media sosial.
Andi Arwin, pengrajin foto ukir, “Sudah 2 tahun kita pakai media papannya dengan panjang 30 cm tiap untuk ukuran kecilnya. Kalau ukuran besarnya kadang saya pakaikan ukuran 35 cm. Kalau untuk ukuran yang kecil ini, ukuran 10 r, saya jual harga 100 ribu. Kalau yang besar ukuran 12 r, saya jual dengan harga 200 ribu.”
“Kalau untuk fotonya dengan waktu pembuatan mulai dari awal sampai siap untuk digantung itu sekitar 2 hari. Untuk pemasaran, kalau sampai ini kita masih menggunakan media sosial. Karena ini masih merupakan home industry, jadi kita pakai ke teman itu didukung, dipromosikan ke instagram, facebook, kadang BBM juga.”
“Kalau pembelinya, kita sudah ada sampai ke Australia. Kalau ke Jawa sudah sering, Sumatera juga. Kan sampai juga ke Papua, kan kita juga pernah kirim.”
“Kalau mau dirata-ratakan kita sudah bisa menjual produk ini sekitar 50 item dalam sebulan.”
Selain foto atau gambar lain, Andi juga membuat karya lain dari kayu seperti perahu finisi atau perahu lainnya. Bahkan membuat miniatur alat tenun sutera yang merupakan kerajinan asli Wajo.
Miniatur alat tenun yang kecil tersebut bahkan berfungsi seperti layaknya mesin tenun aslinya. Saya kerajinan ini seperti bleum mendapat perhatian pemerintah sehingga kesulitan dalam memasarkan hasil karyanya.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/