Ya, pemirsa. Sepeda biasanya terbuat dari bahan logam atau alumunium yah. Namun sepeda yang satu ini dibuat berbeda dari biasanya, yakni terbuat dari kayu. Nah ini ada seorang lelaki asal Depok, Jawa barat berinovasi untuk menciptakan sepeda unik berbahan dasar kayu dan dikombinasikan dengan aliran listrik. Benar Pacik dan sepeda ini memiliki berbagai keunggulan dan kita akan membahasnya langsung dengan sang inovator sepeda kayu listrik, mas Didi Adiarsa Adiana.
Selamat Pagi Mas Didi.
Ini dia contoh dari sepeda kayu listrik. Salah satu sempel dan modelnya pun.
Seperti apa sih, apa ide yang membuat sepeda kayu seperti ini ?
“Ya, sebetulnya kita mempunyai potensi yang sangat besar. Di Indonesia mempunyai sumber daya alam yang sangat besar sekali. Orang-orang kreatif, orang-orang yang ngerti teknologi. Nah bagaimana kita mencoba mengkombinasikan ke 3 unsur tadi jadi sebuah produk yang bisa bermanfaat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Indonesia. Seperti kemacetan, polusi.”
Ramah lingkungan ini, pastinya.
“Kalau di Jakarta kan, tadi aja saya ke studio macetnya Mmmmm. Ya kan ?? Artinya. . . . Kita melihat sekarang trend nya kan di kota-kota besar di seluruh dunia. Justru mereka sekarang beralih ke transportasi publik atau juga menggunakan kendaraan-kendaraan seperti sepeda ramah lingkungan. Nah itu menjadi trend terbaru, karena kota-kota di seluruh dunia sudah sangat traffik sekali.”
“Kalau di Beijing misalnya kan atau di Shanghai, jarak 3-5 kilometer dapat ditempuh dengan jarak 1 jam. Itu kan sangat tidak relevan sekali. Kalau di Jakarta kan mulai juga rupanya.”
Lalu mengapa memutuskan untuk membuat sepeda dari kayu dan juga dengan bertenaga listrik ??
“Kalau kayu itu sendiri kan. Orang itu taunya tentang bahan yang rapuh, sesuatu yang tidak bermanfaat. Nah kita sebenarnya menyempatkan atau memanfaatkan kayu-kayu yang recycle sebetulnya. Indonesia punya banyak sekali jutaan pohon karet dan kita memanfaatkan pohon karet yang sudah tidak produktif lagi, yang sudah tidak mengeluarkan getah lagi, kita coba manfaatkan menjadi sebuah produk yang bisa membantu menyelesaikan masalah manusia.”
Ok, kita lihat disini dulu. Kita lihat detail-detailnya sepeda kayu ini. Proses pembuatannya berapa lama sih memang ??
“Yang paling lama adalah proses risetnya sebetulnya. Bagaimana teknik membetulkan atau melengkungkan kayu seperti ini. Ini kan juga perlu kayu karet, terus kemudian kita coba melengkungkan nya menjadi sebuah produk yang tidak patah pada lengkungannya. Ini tidak ada sambungannya disini, sehingga dia full monokol, sehingga dia punya kekuatan. Dan frame kayu ini, pertama adalah awalnya. Kemudian kita akan menyusul di stangnya. Kita akan menyusul di ford nya. Kemudian mungkin disadelnya. Pokoknya maksimal komponennya 80%, bisa dari kayu.”
Saya pikir tadi ada penyangga. Tapi ternyata ini solid. Ini framenya adalah full kayu.
“Ini adalah salah satu inovasi yang kita coba sampaikan bahwa dengan teknik tertentu kita bisa mem-bending kayu, menaklukkan kayu sehingga mendapatkan bentuk yang sangat indah sekali.”
Lalu kalau kita tahu kan, kayu itu berat yah. Ini untuk dibuat sebagai sepeda, apakah nanti kan dikayuh itu berat ??
“Justru beratnya itu malah sangat ringan sekali. Karena kita mengambilnya dari bentuk yang lembaran-lembaran sehingga kita bisa menghasilkan berat yang tidak terlalu berat. Yang berat ini sebenarnya baterainya listriknya.”
“Kita ada tambahkan baterai listrik kenapa. Karena tadi, kondisinya di Jakarta kan udah beda dengan Eropa. Panas, tropik Indonesia sehingga kalau mengayuh dalam periode 10 kilo akan keringetan. Atau mungkin jalannya atau konturnya agak turun naik, sehingga dibutuhkan bantuan tenaga listrik untuk bisa mencapai kecepatan tertentu.”
Ok, untuk membuat 1 sepeda seperti ini, berapa lama membutuhkan waktu ??
“Risetnya sekitar 6 bulan. Di awal, sekarang sudah masuk prototyping, sudah kita mulai pre-order. Sekarang 1 hari bisa kelar 1. Sehari bisa selesai 10, sehari bisa selesai 20. Nah itu tergantung proses di mesinisasi nya itu.”
Dan keunggulannya apa aja sih ??
“Pastinya kayu yang pertama. Karena apa ? kayu di Indonesia sangat banyak sekali. Kayu yang sudah tidak produktif lagi, jadi kita berkontribusi terhadap upaya untuk menyelamatkan lingkungan, bagaimana kita berkontribusi untuk bagaimana dunia ini semua orang berinisiasi untuk menciptakan produk-produk yang green. Terus kita juga terinisiasi dari bentuknya. Yang indah ini kita ambil dari bentuk pulau Indonesia. Ini pulau Bali.”
“Ini dari Bali island. Kita terinisiasi dari 17 ribu pulau dan setiap pulau mempunyai bentuk yang khas. Mungkin kita bisa explore yang lebih jauh lagi dalam bentuk frame, dalam bentuk sadel, dll. Sekarang kita bisa ekspor dalam bentuk ini. Nah kemudian kita tambahkan listrik agar bisa mencapai jarak yang lebih jauh lagi.”
Istilahnya kalau capek mengayuh. . .
“Misalkan dari Depok ke Jakarta 30 km hanya butuh sekali charge listrik. Cukup untuk seharian lah."
Ini sekali charge, 30 km ??
“Betul, chargenya 2 jam. Makainya seperti ini, kemudian dinyalakan. Ini sampai 40 kecepatannya, bisa juga 30 km per jam. Ini keren banget dan tanpa polusi.”
“Di charge hanya butuh 2 jam untuk 40 km. Sehingga dia bisa dipakai 30 km untuk kecepatannya 20 km per jam. Kalau ditambah dengan kayuhan kecepatannya akan speed up naik. Mungkin diatas 30 sampai 40 km.”
Dan apakah ini dibuka untuk umum sih ??
“Sekarang kita sudah buka pre ordernya. Sehingga teman-teman bisa. Karena kita mau lebih banyak orang yang menikmati produk-produk ini, sehingga makin banyak yang beli. Semakin green lah produk Indonesia.”
Untuk 1 sepeda seperti ini, di harga berapa ?
“Sekarang kita jualnya untuk yang manual, full frame sudah jadi sepeda, on teh road, yang model seperti ini, 5 juta rupiah.”
“Tapi kalau sudah pakai listrik, listriknya pun kita masih impor, belum diproduksi. Tambah 5 juta lagi.”
Di impor yah dari toko sebelah. Karena mungkin cost nya itu jadi lebih mahal yah. Jadi yang mahal itu di baterainya.
“Justru kita berharap inovasinya, harusnya di Indonesia lahir produsen baterai listrik ini karena ini sangat green sekali, sehingga dia bisa diaplikasikan dalam bentuk transportasi. Nah kalau semua motor, semua sepeda sudah dipakai oleh semua orang, jaraknya kita sebenarnya enggak terlalu jauh sih. Maunya dari rumah ke stasiun atau dari stasiun kemudian dia berganti ke pasar, ke sekolah, atau kalau dari apartemen ke kantor yang rumahnya di bawah 10 km, dia bisa gunakan sepeda."
"Sehingga pemerintah providing jalurnya, sehingga kotanya menjadi ramah, cantik, dan dengan bentuk kayu seperti ini kita lebih berharap lebih banyak lagi orang yang datang ke Jakarta.”
Mungkin bisa menjadi kretifitas bagi teman-teman yang berada di luar sana untuk membuat seperti ini yah ??
“Pastinya ini kita justru mau mentregger, menchallenge anak-anak muda di Indonesia untuk dia bisa lebih berkarya. Karena good design can solve teh problem. Ya kan, jadi banyak orang yang tertarik dengan desain yang menarik.”
“Dia pakai, kalau semua orang pakai, dia akan menjadi sebuah gerakan sehingga orang menyelamatkan kotanya masing-masing.”
Jumlah order ??
“Yang order, udah ada yang di Bali, Jakarta, dari Bogor. Kita juga sudah kirim ke Medan. Terus kemudian dari Luar Negeri sudah ada beberapa. Cuma kalau ke luar negeri, ongkos kirimnya sudah lebih mahal. Bisa di add instagram saya di Diarsa atau di handphone nanti. Atau di googling di sepeda kayu listrik.”
Lalu kita tahu kan, kalau kayu itu memuai. Terusnya bagaimana cara ??
“Risetnya sudah mulai, bagaimana dia tidak memuai, bagaimana dia tidak patah, kecepatannya bisa sampai maksimum berapa, ketahanan untuk patahnya berapa kilo, gituh loh. Jadi kita sudah mulai masuk ke sana. Kita berharap ini menjadi sebuah industri sebetulnya dan kedepannya kita mau pakai ada SNI nya mungkin untuk standarisasinya."
"Atau kalau mau diekspor, harus ada standar eco green dari lingkungannya. Jadi sebenarnya ke depannya banyak hal yang kita bisa ciptakan, kita bisa kreasikan, sehingga mendorong anak-anak muda di Indonesia untuk bisa lebih berkreasi menyumbangkan ide-idenya untuk menyelamatkan lingkungannya masing-masing."
Untuk perawatannya sendiri. Ada perawatan khusus enggak sih ??
“Justru kita mau buat seminimal mungkin. Jadi seperti biasa pakainya, kalau kehujanan tinggal di lap saja. Jadi ini sudah anti karat dan anti galau juga.”
“Kalau hujan panas, hujan panas, pastinya otomatically, kalau kayu akan cepat rusak. Jadi pas enggak dipakai, dia harus ditempatkan pada ruang yang aman hujan.”
Ok selain ini, mungkin ada terobosan lain??
“Pastinya ke depan kita akan mengadakan bike sharing sebetulnya. Jadi bagaimana sepeda itu di provide, kalau kotanya punya bike sharing. Jadi kalau saya pakai kereta, misalkan kalau sampai stasiun mau pakai apa nih. Biasanya kita memakai kendaraan bermotor, ya kan atau pesan ojek. Kenapa enggak pakai sepeda untuk jarak yang lebih dekat. Gitu khan !!”
“Kalau kota-kota besar di dunia, kan mereka punya bike sharing konsep. Jadi begitu anda sampai stasiun, mereka bisa langsung kontinyu pakai sepeda. Ke kampus, bisa ke kantor, bisa ke sekolah. Nanti balik lagi, sepedanya ditukar lagi. Sepedanya bisa menjadi sangat ramah sekali.“
Bagaimana pesan yang akan disampaikan kepada pemirsa. Ini kan berguna untuk mencegah polusi . . . “Pastinya kota-kota di Indonesia akan sangat green sekali. Juga mereka kembali kepada produk-produk yang ramah lingkungan. Upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah lingkungan bisa dimulai dari inisiasi sekian orang. Saya memulai inisiasi ini agar anak-anak muda di Indonesia punya kecenderungan dan punya keberanian untuk berkreasi, serta berkontribusi menyumbangkan idenya untuk kecintaan kepada kotanya."
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/