Berawal dari banyaknya sisa bambu bekas bangunan warga sekitar yang konstruksinya terbuat dari bambu, Dasep Hermansyah, warga kampung pasir, gombong, padalarang, kabupaten bandung, jawa barat, mengubah limbah-limbah batang bambu menjadi benda-benda unik dan cantik yang memiliki nilai seni dan memiliki nilai jual.
Kreatifitasnya mengolah kerajinan dari bambu ini sudah digeluti asep sejak 1 tahun terakhir. Awalnya Dasep membuat gantungan miniatur angklung, namun kemudian ia mengajak beberapa pemuda sekitar untuk membuat varian kerajinan lainnya. Dan terciptalah kerajinan unik sepeti teko, cangkir, tempat perhiasan, tempat menaruh rokok, tas, dan benda unik lainnya.
Dasep Hermansyah, perajin limbah bambu, “Dari situ kami berangkat untuk membina masyarakat dari berbagai kegiatan. Dari mulai kegiatan ibu-ibu, kegiatan pemuda, dan perbuatannya untuk melaksanakan konservasi alam, terutama dalam bidang bambu. Yang mana bambu ini sangat potensi di lingkungan kami.”
Untuk menghasilkan kerajinan unik ini, Dasep hanya menggunakan alat sederhana. Seperti gergaji, sabit kecil, kapak dan mistar pengukur. Harga jual yang ditawarkan pun beragam. Mulai 3 ribu rupiah, mulai untuk miniatur angklung hingga 150 ribu rupiah untuk benda berukuran besar seperti tas. Meski dengan cara manual, baik alat maupun dalam proses pembutannya, ia dan pengrajin bambu berharap dengan adanya masyarakat ekonomi Asean kerajinan bambu miliknya bisa bersaing di tingkat Asia. Ia pun optimis bisa menembus ke pasaran Asia.
Bahkan kini, hasil kerajinan Dasep dan rekan-rekannya banyak diminati konsumen berbagai daerah di Indonesia.
Video:
Foto:
Dasep Hermansyah, perajin limbah bambu asal Bandung |
wah keren ay kreatif sekali
ReplyDeleteMembuat fungsi Bambu menjadi lebih bermanfaat.
Delete