Dwiyono begitu telaten memecah kulit telur di atas kanvas. Hasilnya beragam macam lukisan yang tak kalah halus dari goresan kuas. Gerabah pun disulap mengkilap seperti kain dengan tetelan kulit telur. Berawal dari ketidak sengajaan, Dwiyono mengubah sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
Teguh Joko Dwiyono, seniman cangkang telur, “Waktu isteri masak nasi goreng, nyeplok telor, kulitnya jatuh. Kulit jatuh seperti ini kan enggak sengaja tuh. Kemudian jatuh di antara kaki saya. Kan suaranya nyaring sekali tuh. Kalau diinjek itu kan bunyinya krek gituh. Suara krek gitu menarik perhatian saya. Lalu saya perhatikan pelan-pelan. Di otak saya langsung terpikir, waduh ini mempunyai nilai seni yang sangat tinggi.”
Dwiyono cukup menggunakan cangkang telur ayam dan telur bebek. Namun bisa menemukan 40 warna untuk memperindah karyanya. Menurut mantan pekerja kantoran ini, karya seni kulit telur bahkan tahan dengan berbagai kondisi.
Teguh Joko Dwiyono, seniman cangkang telur, “Katanya menurut satu ahli telur itu kan tahan gores, tahan cuaca, dan tahan air, serta hama. Bahkan dalam pendidikan akhir-akhir ini, kulit telur ternyata bisa menyerap panas global.”
12 tahun bekerja pada sebuah perusahaan, Dwiyono banting setir dengan menekuni usaha cangkang telur. Saat ini ia mampu menghidupi 10 karyawan. Hasil karyanya pun bernilai hingga 100 juta rupiah.
Sebagai seorang seniman, Dwiyono memiliki cara tersendiri untuk memaknai bulan suci lewat karya-karyanya. Bagi Dwiyono kulit telur adalah maha karya ilahi yang bisa menjembatani kelurahan di umatnya.
Teguh Joko Dwiyono, seniman cangkang telur, “Rata-rata mempunyai 1 kekuatan yang luar biasa, maha luar biasa. Katanya yang tidak bisa, tandingi oleh apa pun lah. Misalnya apa ?? Kalau melihat kulit telur menjadi tidak sombong, gitu loh. Ada kesannya rapuh, tapi dibaik kerapuhan dia mengandung dan menyimpan kekuatan yang sangat luar biasa.”
Dalam goresan Dwiyono, makna berpadu dengan sang pencipta alam. Tidak hanya menyejukkan mata, bahkan mampu mengetuk jiwa. Tak heran, penikmat karya Dwiyono tidak hanya berasal dari Indonesia saja. Tapi juga sudah merambah ke negara-negara Asia, Amerika, Eropa hingga Afrika.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/