Hayu Widyas, owner Dyah Chandra. Pengrajin Rotan Dayak |
Sekilas, tas-tas ini terlihat seperti tas pada umumnya. Namun saat mendekat, tas ini terlihat spesial. Ya ini adalah tas berbahan rotan dayak dan kulit ular. Bukan hanya tas, tapi juga sepatu dengan perpaduan rotan dayak dan kulit ular.
Adalah Hayu Widyas bersama Dyah Candra yang memiliki ide tersebut. Sejak 2013, mereka bekerja sama membangun bisnis yang saat ini operasi utamanya adalah sebuah butik di PalangkaRaya. Nama Diah Candra pun dijadikan sebuah merek dagang. Hayuh menggambarkan bahwa produk tas dan sepatu ini identik dengan budaya dan etnik Indonesia.
Hayu Widyas, owner Dyah Chandra, “Kita, tas nya itu benar-benar mengangkat. Mengangkat Indonesia banget. Disini kita ada rotan dayak. Disini kita ada kulit dari Jawa Barat gitu kan, kita ada butik di Kalimantan, lalu kita produksi di Bekasi dan Jakarta dengan tenaga ahli yang dari Jawa Barat. Jadi unik banget deh ini, Indonesia banget. Made In Indonesia sekali.”
Bahan dasarnya tentu tidak sembarangan. Rotan yang dipakai merupakan rotan berkualitas yang langsung dikerjakan suku dayak. Polanya sangat khas dan tidak bisa ditiru oleh pengrajin rotan dari daerah lainnya. Begitupun juga dengan kulit ular, yang merupakan kulit berkualitas dari Jawa Barat. Semuanya asli tanpa ada unsur sintetis di dalamnya.
Hayu Widyas, owner Dyah Chandra, “Yang buat rotan itu betul-betul masyarakat Kalimantan, gituh. Jadi mungkin yang tadinya orang sudah malas membuat rotan karena rotan itu selama ini hanya dikenal untuk tikar mungkin yah. Saat ini tidak, saat ini kita butuh banyak karena kebetulan peminatnya tas dan sepatu kita itu luar biasa, otomatis kan permintaan rotan juga makin banyak. Jadi kan pengrajin rotan kan otomatis dia giat lagi membuat rotan.”
Meski baru setahun, hayu mengakui minat masyarakat cukup besar. Terutama masyarakat di daerah Kalimantan. Setiap minggu rata-rata 20 hingga 30 tas dan sepatu dikirim ke butik Dyah Chandra yang ada di Palangkaraya.
Tidak hanya itu, hampir setiap harinya Dyah Chandra mendapatkan pesanan langsung dari konsumen Jabodetabek. Hebatnya tidak jarang mereka mendapatkan pesanan menghias tas bermerek dengan rotan dayak dan kulit ular. Berbagai jenis tas diproduksi di tempat ini. Untuk sepatu, mulai dari sendal hotel, heels, widgest, flekshoes, hingga sepatu pria juga diproduksi disini.
Omsetnya dalam sebulan mencapai 1 juta rupiah. Anda bisa melihat katalog dan memesan produk Dyah Chandra lewat facebook maupun website. Saat ini Hayu dan Dyah sering mendapatkan undangan pameran. Bahkan mereka juga terlibat mengikuti pelatihan di departemen perindustrian dan perdagangan.
Kedepannya Hayu berharap bisa mengeluarkan inovasi baru khas Indonesia. Bukan hanya produknya dikenal luas, tapi ia berharap para pengrajin rotan dan karya-karya nya bisa dikenal di Indonesia, bahkan luar negeri. . . . .26 Januari 2016.
Blogspot
Alamat: Palangka, Jekan Raya, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah 74874Jam buka: Tutup ⋅ Buka pukul 08.00 hari
Provinsi: Kalimantan Tengah
Telepon: 0812-8888-8595.
Video:
Foto:
Hayu Widyas, owner Dyah Chandra. Pengrajin Rotan Dayak |
Hayu Widyas, owner Dyah Chandra. Pengrajin Rotan Dayak |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/