Pesatnya pertumbuhan hotel dan restoran di Bali membuat permintaan terhadap karya ukir buah semakin meningkat. Pada Sanur Village festival, para pemuda desa mengadakan pameran sambil menunjukkan keahlian mereka dalam mengukir buah atau fruit carving.
Jika dulu orang tua mereka mengukir menggunakan media kayu, seiring perkembangan zaman mereka lebih memilih menggunakan media buah. Buah yang digunakan adalah buah semangka, pepaya dan labu. Berbekal pisau tajam, mereka mengukir buah-buah tersebut menjadi bentuk-bentuk yang unik dan menarik, seperti bunga, ikan, hingga barong.
Aksi para pengukir buah ini mengundang perhatian wisatawan, baik asing maupun domestik yang mengunjungi sanur village festival.
Lusy, wisatawan Perancis, “Sangat indah dan menarik. Butuh waktu lama untuk menguasai keterampilan ini.”
Pembuatan 1 ukiran buah diperkirakan selesai dalam waktu setidaknya 15 menit.
Video:
Foto:
Seni Ukir Buah di Sanur Village Festival |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/