Lukisan-lukisan cantik ini misalnya, tahukah anda bahan pembuatannya sangat unik. Melibatkan limbah kulit ular. Iya, Hananto sang pelukis merupakan lulusan seni rupa di Yogyakarta. Namun kala merantau ke Ibu Kota ia sempat bekerja di tempat pembuatan spa, serta tas berbahan kulit ular. Jiwa seni yang kuat tetap membuatnya tetap ingin menciptakan menghasilkan karya seni bernilai tinggi. Rupanya di ruang kerja yang sempit inilah ia menuangkan ide kreatifnya.
Hananto, seniman lukisan kulit ular, “Tas kulit ular. Kan agak-agak lama, saya punya gagasan, mencoba bikin lukisan dari kulit ular. Tempelan-tempelan itu. Nah, saya mulai mencoba.”
Nuansa lukisannya tidak suram, justru cerah dan didominasi warna-warni yang berasal dari pewarna tekstil. Hasilnya sangat mengagumkan, mampu menarik minat pembeli yang berasal dari luar negeri. Ia menjual hasil karyanya dimulai dari 300 ribu rupiah.
”Jadi agak 2 kali kerja lah, istilahnya gitu. Kalau ngukir langsung pakai cat minyak itu kan, langsung selesai. Setelah itu baru step, baru tempel-tempel. Kan belum bentuk juga, baru pewarnaan.” Impian Hananto hanya satu, “Ya misalnya kalau ada sponsor, ya nanti hitungannya belakang yah. Tapi kalau mensponsori istilahnya pameran, ya itu saya tentang gituh. Tapi ini siangnya saya baru lahir, itu belum dikenal orang.”
Perhatian dan dukungan pemerintah dalam mengembangkan karya seni anak bangsa menjadi harapan kian berkembangnya dunia seni di tanah air. Sayangnya Hananto menjadi saksi sulitnya mimpi-mimpi itu untuk tercapai.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/