Berbagai pernak-pernik, mulai gantungan kunci, celengan, replika bunga, hingga dompet dan tas ini memang terlihat menarik. Sebuah hasil kreasi Syafri, warga Padang Sarai kota Padang, memanfaatkan limbah batok kelapa yang didapatkannya dari pedagang sampan perasan.
Setelah dijemur dan dibersihkan dari sisa kelapa yang menempel pada batok, Syafri menggunakan mesin dan peralatan sederhana ciptaannya. Barulah dia berkreasi sesuai bentuk yang akan di ciptakan, dibantu isteri dan anak-anaknya.
Dimana dalam sehari dia hanya memproduksi 1 jenis produk dengan jumlah berbeda sesuai tingkat kerumitannya. Misalnya untuk replika bunga, dalam sehari Safri mampu membuat 10 buah. Sementara untuk celengan bisa diselesaikannya hingga 15 buah per hari.
Syafri, perajin batok kelapa, “Saat ini sudah hampir 7 macam yang bisa saya bisa bikin dari limbah tempurung kelapa ini. Mulai dari yang ada fungsinya, sampai pajangan.”
Untuk pemasaran hasil karya yang ditekuninya sejak tahun 2009 ini, Syafri menjualnya baik secara langsung maupun online. Dengan harga mulai 3 ribu hingga 400 ribu rupiah, yang membuatnya dalam waktu sebulan mampu meraih omset hingga 9 juta rupiah.
Selain mengkreasikan limbah batok kelapa, Syafri juga membuat mesin untuk membantunya bekerja. Yang juga dipergunakan oleh lembaga permasyarakatan yang ada di Kalimantan.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/