Hai pemirsa, molly saat ini sedang berada di Indonesia Bamboo Community loh. Salah satu komunitas di Bandung yang membuat alat musik terbuat dari bambu. Ternyata beragam kreasi yang dapat diciptakan dari bahan dasar bambu tidak hanya furniture, alat makan dan mainan, bambu juga dapat diciptakan sebagai alat musik.
Nah, salah satunya adalah biola bambu. Tangan kreatif kang Ino ternyata sebuah bambu bisa disulap menjadi alat musik moderen yang dikombinasikan dengan kawat dawai. Bambu pun bisa menjadi biola yang dapat menghasilkan alat musik berirama indah.
Proses pembuatan biola bambu ternyata tidak mudah. Mulai memiliki bambu yang pas sebagai bahan dasar tabung, bambu yang sudah dipilih kemudian dipotong dan dibersihkan. Untuk ukuran sendiri, tetap menyesuaikan pada ukuran biola pada umumnya.
Setelah mendapatkan bambu yang pas, untuk bahan dasar tabung biola, bambu tersebut kemudian di kelupas dan di press. Nah ternyata proses pengepresan ini dimaksudkan untuk mendapatkan nada dari biola bambu yang sesuai dengan biola pada umumnya. Pengepresan yang dilakukan sampai tabung biola berbentuk oval.
Setelah selesai membentuk bahan dasar tabung, tahap selanjutnya membentuk finger board jadi biola. Nah untuk finger board sendiri masih tetap menggunakan bahan dasar bambu. Jadi alat musik yang dihasilkan di IBC ini hampir sepenuhnya berbahan dasar bambu loh sahabat PR. Untuk vinibert biola, bambu yang berukuran tebal dipotong kecil-kecil kemudian di press dan di lem sampai berbentuk balok kecil. Nah untuk menghasilkan satu biola bambu, kang Vino menggunakan 3 jenis bambu sebagai bahan dasar.
Malvino Purba Alam, perajin biola bambu, “Disini saya akan coba menguraikan fungsi, kenapa memakai bahan bambu dari ketiga bambu tersebut. Jadi jenis bambu gombong atau petung, itu karena dia mempunyai diameter yang sangat lebar. Jadi kita bisa paksa sampai ketebalan tabungnya sampai 4 cm. Ini sebagai fungsi tabung biola. Terus bambu tadi, karena dia fleksibel, itu kita pakai seperti ini. Itu jenis-jenis konstruksi yang fleksibel. Jadi bisa kita atur untuk dia melengkung. Sebagai konstruksi pemula atau bangkalan, nah ini sama, kita pakai juga bambu petung dengan jenis yang tebal, dagingnya juga tebal. Seperti untuk pembuatan neck (leher) biola. Nah ini peace-peace yang tebal, itu adalah jenis bambu petung. Karena bambu petung adalah jenis bambu yang paling tebal dagingnya.”
Kita sebagai warga Indonesia patut bangga loh. Ternyata sebagian besar varietas bambu di dunia, berada di Indonesia. Nah, hal itulah yang melatar belakangi Indonesia Bamboo Community berinovasi. Kemudian, pembuat kerajinan alat dari bambu yang berdaya jual tinggi. Selain upaya menambah nilai jual bambu, IBC juga menggelar loka karya guna memperkenalkan bambu ke masyarakat Indonesia. Agar masyarakat Indonesia mampu membuat inovasi dari bambu dan bambu tidak lagi dipandang rendah. Meskipun biola bambu diproduksi sebatas pesanan, ternyata biola bambu karya IBC ini sudah dipasarkan ke 12 negara loh.
Adang Muhidin, Ketua Indonesian Bamboo Community, “Untuk alat musik bambu, khususnya biola sudah dipasarkan ke 12 negara. Jadi pasar IBC ini, 90% pasar luar negeri. Kemudian untuk range harganya kita menyamakan. Jadi bukan hanya kita tidak membedakan 12 titik dari Internasional. Semuanya sama. Range harganya mulai dari 1,5 juta. Jadi kita sampai sekarang, dari tahun 2011 udah ke 12 negara, tapi untuk Indonesia sendiri mungkin bisa dihitung dengan jari. Tapi saya yakin sih pemirsa, sekitar 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan 50 tahun yang akan datang, biola bambu dari IBC akan selalu sakral di dunia.”
Video:
Foto:
Cara membuat Biola Bambu (You Tube) |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/