Mungkin kalau saya tidak tahu itu dari kain perca. Tapi saya bisa tertipu kalau lihatnya seperti kain lukisan dari cat. Ternyata adalah kain perca. Ternyata memang banyak yah, lukisan-lukisan yang terbuat dari macam-macam. Ada yang dari biji kopi, ada yang dari kulit telur. Terus yang tadi itu kain perca.
Cantik-cantik yah. Kalau tadi itu kan produk dari limbah kain. Nah di tempat lain Zain, seperti di Solo. Ini ada produk daur ulang yang cantik juga, tapi berbentuk lampu hias.
Lampu hias. Bahannya juga dari limbah ??
Oh iya, tapi bukan dari kain perca. Limbah ini dari limbah batok kelapa. Kan biasanya kan dibuang tuh, nah kalau yang ini diolah lagi. Jadi deh produk kerajinan.
Cantik dan unik. Produk yang dibuat oleh pengrajin di Sukoharjo di Jawa Tengah ini menjadi salah satu buruan oleh-oleh para wisatawan yang datang. Dikenal dengan nama Sentir Sumunar, produk ini merupakan kreasi dari limbah batok kelapa. Sentir adalah lampu minyak tanah yang dipakai oleh orang-orang jaman dulu. Sesuai namanya, produk ini adalah lampu hias tanpa menggunakan minyak.
Sebelum tampil secantik ini, ada sederet proses yang harus dilewati:
Limbah batok kelapa harus diampelas hingga halus dan mengkilat. Gambar pola yang diinginkan lalu dipotong mengikuti pola yang dibuat. Cetakan pola disusun lalu dilem sesuai bentuk yang diinginkan. Terakhir, pasang lampunya.
Sarwidianto, perajin lampu batok kelapa, “Untuk ide awalnya itu, dulu saya melihat orang-orang menggunakan batok kelapa hanya untuk kayu bakar, buat arang. Kalau untuk nilai ekonomis kan cuma sedikit, terus saya mencoba untuk membuat. Ibaratnya kerajinan yang mempunyai nilai jual yang lebih.”
Lampu hias berbahan dasar batok kelapa ini, bisa dibentuk sesuai keinginan konsumen. Harga jualnya pun bervariasi, dari 100 ribu rupiah hingga 500 ribu rupiah. Makin rumit desainnya, tentu makin mahal harganya.
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/