Jatnika Naggamiharja, seniman bambu yang tumbuh dan besar
di Hutan Bambu |
Saudara, rumah bambu dulu identik dengan kemiskinan. Orang menyebutnya dengan rumah gedeg atau gubuk semata. Tetapi di tangan Kang Jatnika Naggamiharja, arsitektur rumah bambu menjadi rumah mewah dan mengesankan. Dan kini banyak rumah saung, rumah makan, tempat ibadah dan tempat peristirahatan, bahkan hotel berbintang yang memanfaatkan eksotisme bambu. Kiprah Jatnika kami tampilkan sebagai salah satu nominasi peraih Liputan 6 award 2011 dan inilah laporannya:
Mahir, tumbuh dan besar di hutan bambu menjadikan kehidupan Jatnika Nanggamiharja yang tak bisa terpisahkan dari bambu. Bambu yang identik dengan rumah orang miskin oleh Kang Jatnika disulap menjadi rumah berkelas, namun kuat nilai ke Indonesia an nya. 35 tahun lebih, kang Jatnika mempepulerkan arsitek serba bambu. Di dalam maupun ke manca negara. Lebih dari 3.000 karya arsitektur bambu telah dibuat Jatnika.
Jatnika Naggamiharja, seniman bambu, “Dengan salah satu kelebihannya rumah bambu itu mampu meminimalisir populasi penduduk, bisa memerangi ilegal logging. Kedua, rumah bambu lebih cocok di kita ini. Lebih berbudaya kita, karena seluruh rumah adat tradisional yang asli nusantara itu pasti ada komponen bambunya Pak.”
Artikel terkait:
Jatnika Naggamiharja, pengrajin sepeda bambu kelahiran Sumedang
Jatnika, salah seorang maestro bambu asal Cibinong, Bogor, Jawa Barat
Sepeda-sepeda bambu buatan Jatnika telah terkenal di Dunia
Tahun 1985 dewan kerajinan nasional, Dekranas yang saat itu dibina oleh mantan isteri wakil presiden, Try Sutrisno melirik keahian Jatnika. Dari sinilah tercetus membuat Yayasan Bambu Indonesia. Wadah yang dimaksudkan untuk mengembangkan dan melestarikan yang berkaitan dengan bambu. Lewat Yayasan Bambu Indonesia, Kang Jatnika bisa mewujudkan mimpinya membangun museum bambu hidup, tempat ditumbuh kembangkannya lebih dari 130 jenis bambu Indonesia di lahan seluas 11 hektar di pinggiran kali Ciliwung.
Jatnika Naggamiharja, seniman bambu, “Serumpun bambu sejuta makna. Serumpun bambu sejuta manfaat. Serumpun bambu sejuta karya. Jadi kemana saja saya pergi, wanginya daun bambu itu selalu teringat. Saya terngiang, selalu ada dalam pikiran saya.”
Tak hanya mempopulerkan arsitektur, furnitur, dan kerajinan serba bambu yang sangat khas Indonesia. Kang Jatnika juga ringan tangan mengeluarkan keahliannya. Setidaknya telah lebih 600 pengrajin dan seniman bambu lahir dari sanggar nya di Cibinong ini. Sebagian besar sudah melanglang buana hingga manca negara.
Abdul Rosyid, anak Didik Jatnika Nanggamiharja, “Mungkin dasar saya dari kecil, saya sudah senang kerajinan Pak. Sudah banyak sekali ilmu yang saya dapat dari Pak Jatnika.”
Abdul Rosyik, anak Didik Jatnika Nanggamiharja, “Nah dengan adanya pelatihan ini semoga saja bisa mengganti untuk kebutuhan rumah tangga, untuk kebutuhan furnitur di daerah saya juga gituh.”
Bambu adalah segala-galanya bagi Jatnika Naggamiharja. Dari bambu ia mengenal kehidupan. . . . . .Berkarya.
Kurnia Supriatna melaporkan.
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/