Joko Saputro, pengrajin akar bambu asal Malang |
Dibantu 4 orang karyawannya, Joko memanfaatkan limbah akar bambu untuk dijadikan berbagai ukiran di bengkel usahanya yang ada di jalan raya kebon agung kota Malang, Jawa Timur.
Bermodalkan kemampuannya, beraneka motif ukir dihasilkan, seperti kepala manusia, hewan, tempat tisu, tempat minum dan lain-lain. Akar bambu yang akan dijadikan ukiran dipotong menggunakan mesin. Sesuai motif yang diinginkan. Diperlukan kejelian yang cukup tinggi untuk membuat 1 jenis kerajinan. Seperti halnya untuk bagian mata, hidung, dan telinga.
Setiap harinya Joko bersama karyawannya dapat menghasilkan hingga 80 jenis ukiran untuk memenuhi semua pelanggannya, seperti dari Sumatera, Kalimantan, Bali dan Lombok. Pelanggannya bahkan datang dari berbagai negara di Eropa. Khususnya kalangan kolektor, seperti Kanada dan Belanda yang banyak memesan kerajinan dari akar bambu ini. Harga kerajinan ini bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Dengan kreasi otodidaknya, 2 purbaya itu terbukti banyak menghasilkan karya bernilai tinggi dan berkualitas ekspor. Untuk melayani pesanan dari dalam negeri saja, dia bisa beromzet 1 juta rupiah sebulannya.
Joko Saputro, pengrajin akar bambu, “Kita mencari limbah yang bisa bermanfaat. Kita mencari bahan yang lebih mudah. Satu itu, yang keduanya, kita bisa mengangkan masyarakat dalam mencari bambu yang biasanya jadi kayu bakar, kita angkat nilainya.”
Sejauh ini sudah ratusan dan bahkan ribuan. Desain kerajinan, serta pesanan yang dilayani. Kedepannya ia mempunyai rencana untuk membesarkan usahanya. Punya tempat yang lebih besar, menambah karyawan dan menambah peralatan yang memadai.
Kantor Berita Antara mewartakan.
Video:
Foto:
Joko Saputro, pengrajin akar bambu asal Malang |
Joko Saputro, pengrajin akar bambu asal Malang |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/