Meski detik-detik kemerdekaan RI ke 72 telah berlalu, namun di sejumlah daerah masih ramai melakukan berbagai macam perlombaan. Seperti yang dilakukan oleh warga pesisir Gresik, mereka menggelar lomba adu kreatifitas seni dalam lomba ukir buah.
Kemeriahan dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia di sejumlah daerah masih terus digelar oleh sejumlah warga daerah. Seperti yang dilakukan warga ujung pangkal wetan, kecamatan ujung pangkah, kabupaten Gresik ini. Mereka beradu keahlian dalam membuat seni ukiran dari bahan buah-buahan segar, seperti buah pelot, pepaya, semangka, hingga buah mentimun di balai desa setempat.
Dalam waktu 2 jam para peserta bebas berkreasi merebut hati juri. Mulai membuat bentuk hewan, bunga, hingga perahu nelayan. Tidak hanya pria, peserta juga dari kaum waiters, serta kaum remaja. Ita, salah satu peserta lomba ukir buah mengaku senang dengan diadakannya lomba seni ukir buah. Selain melatih kesabaran, mengukir buah juga melatih keterampilan. Ita sengaja membentuk ukiran perahu, lantaran warga daerah ujung pangkah wetan berprofesi sebagai nelayan.
Ita, peserta lomba ukir buah, “Ikut lomba mengukir buah."
Buat apa bu ?
“Membuat perahu nelayan.”
Ada kesulitan ??
“Insya Allah tidak.”
Butuh berapa lama tadi bu ?
“Kira-kira 1 jam setengah. Baru pertama kali atau sering ? Ya, baru pertama kali ini.”
Bu, kenapa memilih perahu ?
“Ini termasuk ikon pangkal wetan, pak. Disini kan daerah pesisir, jadi banyak perahu. Disini juga, bapak-bapaknya itu mayoritas itu seorang nelayan.”
Sementara itu menurut Mulik, ketua panita lomba mengukir buah. Lomba mengukir buah ini sengaja digelar, lantaran bahannya yang mudah didapat. Selain ketepatan waktu, kriteria dari tim juri meliputi tingkat kesulitan, penampilan, dan keserasian dan fokus penampilan yang lebih menarik.
Mulik, ketua panitia lomba, “Ya buah kan ada banyak di masyarakat dan mudah didapat. Di pasar dan ditempat-tempat yang lain. Sehingga memudahkan peserta untuk membeli di pasar dan juga untuk di ukir.”
Peminatnya apa aja Bu yang dinilai ??
“Yang dinilai adalah kreatifitas. Dari peserta, kebersihannya dan juga kerapihannya. Ketepatan waktunya juga, harus mampu.” Diharapkan dari kreatifitas ini dapat menjadi motivasi bagi para seniman ukir di wilayah pesisir Gresik.
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/