28 pelajar unjuk kebolehan menciptakan kreasi ukiran buah dalam lomba di Denpasar, Bali pada Sabtu siang. Mereka diberi waktu 2 jam untuk menghasilkan ukiran buah yang bertema alami. Pelajar setingkat SMA dan SMK ini hanya diberi waktu 2 jam untuk menyelesaikan ukirannya.
Meskipun masih berstatus pelajar, hasil ukiran mereka setara dengan pengukir buah profesional. Apalagi seni ukir buah memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dibanding ukir kayu.
Agus Wiweka, peserta lomba, “Karena buah itu, tingkat kesulitannya sangat tinggi. Berbeda dengan kayu, kayu itu memiliki postur yang keras. Sedangkan untuk postur buah ini, agak rentan patah dia. Jadi itu tingkat kesulitan, memang sangat sulit untuk dibuat.”
Buah yang banyak digunakan untuk lomba ini adalah semangka, labu, dan pepaya. Untuk mempercantik ukiran, peserta menambahkan aneka sayuran, seperti lobak, wortel, dan sawi putih. Salah satu kriteria penilaian pada lomba ini adalah pemanfaat buah dan sayuran lokal.
I Nyoman Prastika, juri lomba, “Bahan yang digunakan, harus bahan lokal yang tumbuh di nusantara. Sudah itu, kombinasi dan keserasian warna. Sudah itu kerapihannya. Baru keserasian bentuk dan rangkaiannya. Sudah itu yang terakhir, estetikanya.”
Setelah menilai karya peserta, dewan juri memilih ukiran buah milik I Komang Agus Astawa Terbawa, sebagai juara pertama. Lomba mengukir buah digelar untuk memeriahkan festival agri bisnis 2015. Festival ini digelar untuk memperkenalkan dan memasarkan produk pertanian lokal ke masyarakat.
Video:
Foto:
Lomba Mengukir Buah dan Sayur di Bali pada festival Agri Bisnis 2015 |
Lomba Mengukir Buah dan Sayur di Bali pada festival Agri Bisnis 2015 |
Lomba Mengukir Buah dan Sayur di Bali pada festival Agri Bisnis 2015 |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/