Bambang Sudarsono selaku pembuat Sarung Goyor menuturkan
keunikannya
|
Sarung tenun goyor masih menjadi andalan pengrajin di desa Keden, Dalangan, Tawangsari, Sukoharjo. Produsen sarung disini menggunakan bahan baku benang rayon sebagai pembeda produk sarung goyor lainnya. Bahan baku ini dinilai lebih halus dipakai dibanding bahan baku benang sintetis atau katun.
Bahan ini diyakini tak kaku saat dipakai dan lebih nyaman dikenakan. Semua proses pembuatan tenun sarung goyor ini tidak ada yang menggunakan mesin atau masih full manual. Mulai dari pembuatan motif, pewarnaan, sampai sarung jadi, semua menggunakan tangan manusia. Bambang Sudarsono selaku pembuat sarung goyor menuturkan keunikan lain yang dimiliki sarung tenun goyor ini adalah akan terasa dingin jika dipakai saat musim panas dan akan terasa hangat jika dipakai saat musim hujan.
Bambang Sudarsono, pengrajin sarung, “Lain daripada yang sarung biasa kan benang satu, ada yang campuran TR gituh. Perkodinya 6 jutanan. Kalau mungkin eceran lebih dari itu.”
1 bulan bisa kirim berapa Pak ??
“1 bulan kira-kira, semua sama saudara itu ya, 20 sampai 25 kodi.”
Setiap bulannya Bambang Sudarsono dan ketiga saudaranya yang juga menjadi pengusaha sarung tenun goyor mampu menghasilkan 20 sampai 25 kodi sarung. Sarung-sarung tersebut diekspor ke sejumlah negara Timur Tengah dan Afrika melalui pedagang perantara di Solo.
Aji Tulus Pamungkas. Solo Pos TV. 5 Oktober 2015
Video:
Foto:
Bambang Sudarsono selaku pembuat Sarung Goyor menuturkan
keunikannya
|
Bambang Sudarsono selaku pembuat Sarung Goyor menuturkan
keunikannya
|
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/