Bahyu Cahya Pratama, pengrajin sarung goyor asal Sukoharjo |
Bahyu Cahya Pratama, pengrajin sarung goyor
Terus proses dari pertamanya, kita ada proses pemutihan. Jadi dari benang, dari pabrikan itu kita proses supaya hasilnya lebih putih, lebih cerah daripada dari pabrikan.
Terus kemudian kita, proses yang kedua yaitu adalah kita close, yaitu dari benang yang sudah kita cuci kita masuk, kita gulung lagi ke kletek-kletek itu.
Jadi kita close, terus kemudian ada disitu kita skep langkah. Skep langkah itu, jadinya untuk hasilnya akan seperti ini, sebelum digambar. Terus dari skep, kita masuk ke proses gambar. Setelah gambar, kita masuk ke proses penalian. Yaitu menutupi bagian-bagian yang nantinya dia tak tersentuh oleh pewarnaan painter ataupun pewarnaan fotogenik.
Setelah itu, setelah kita painter, ada pewarnaan susulan yaitu toletang. Dan setelah toletang, kita buka sebelum kita masukkan ke palet-palet yang nantinya akan diproses ke proses tenun.
Darso Raharjo, pengrajin sarung goyor 1 harga itu yang 300 ribu rupiah. Yang kasar itu sekitar 200-an. Penjualan itu yang lokalan sama ekspor.
Video:
Foto:
Bahyu Cahya Pratama, pengrajin sarung goyor asal Sukoharjo |
Bahyu Cahya Pratama, pengrajin sarung goyor asal Sukoharjo |
Bahyu Cahya Pratama, pengrajin sarung goyor asal Sukoharjo |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/