Lina Ikebana, pembuat kerajinan sedotan asal Medan |
Tangan-tangan terampil kaum muda Indonesia sudah tidak diragukan lagi yah. Nah, yang tak kalah kreatif juga, seorang wanita asal Medan, Sumatera Utara, terkenal sebagai pengrajin pernak-pernik berbahan dasar sedotan yang sukses meraup untung hingga puluhan juta rupiah. Dia pun tak segan pula membagi ilmu dan tidak mau juga ketinggalan untuk membangun sisi kreatifitas kaum muda dengan mengajarkan keahliannya pada siswa-siswi sekolah disana. Dan siapakah sosok wanita luar biasa ini.
Kita sapa rekan Stephanie Pandia yang kini sedang mengikuti salah satu pelatihan keterampilan yang digagas seorang kreator kerajinan sedotan.
Unik sekali disini, Stephanie. Selamat siang.
Halo Stephanie, sedang asik membuat sepertinya. Stephanie, boleh dong diajarkan seperti apa sih kreatifitas membuat sedotan disana ??
Selamat siang marfin dan juga pemirsa di seluruh nusantara. Betul sekali, saya sekarang lagi berada di salah satu SMK yang ada di Medan, Sumatera Utara dan saat ini, saya sedang membuat ini apa ini namanya. Gantungan kunci, seperti itu.
Tadi saya sudah sempat belajar sedikit, diajari bagaimana cara membuat gantungan kunci dari pernak pernik. Dan ternyata Marfin, hasil karyanya bukan hanya dari sedotan saja, namun juga dari manik-manik. Nah untuk mengetahui lebih lengkapnya, saya sudah bersama dengan Ibu Linda yang merupakan owner dari usaha ini.
Selamat siang Ibu
“Selamat siang.”
Ibu ini boleh dijelaskan ibu, bagaimana sih awal nya ibu memiliki ide untuk membuat pelatihan. Ini juga bisa dijual berarti bu. Ini bagaimana bu bisa diceritakan awalnya ??
Lina Ikebana, pembuat kerajinan sedotan, “Kalau memang awalnya, saya berkeinginan dimana ada masyarakat yang tidak mampu bisa ikut serta, sehingga tidak ada pengangguran lagi. Itu motivasi saya. Saya ingin seluruh sekolah ikut serta dalam pelatihan ini, supaya mereka anak-anak yang masih muda, itu sudah mempunyai skill yang cukup untuk memadai wirausaha.”
Bagaimana ini bu berarti tentang awalnya mengapa ibu memakai bahan dasar sedotan dan juga manik-manik Bu ??
“Kalau sedotan ini hasilnya. Ini, Nah seperti ini, ini adalah hasil karya berbahan sedotan."
Bisa dilihat disini, pemirsa. Cantik sekali, sedotan ini dibentuk menjadi bunga. Bu, ini cara bikinnya susah atau enggak sih Bu ??
“Caranya mudah banget kok ini. Jadi seperti ini. Yang ini namanya pipet gepeng, yang ini adalah nama pipet sedang. Ini adalah, saya terus terang saja bekerja sama dengan pabrik. Pabrik di Medan waktu lalu, saya mau join. Ternyata pabrik Medan minta 1 M, saya tidak sanggup. Sehingga saya beralih ke Jawa. Pabrik Jawa, 100 juta sudah Ok. Jadinya saya pesen dari Jawa ini. Nah ini pun saya nyontek dari pipet Jepang. Dimana nama Ikebana dari Jepang. Waktu lalu transit, saya di Tokyo disitu ada rame-rame namanya Ikebana. Nah disitu, oh merangkai. Akhirnya saya terngiang-ngiang nama itu terjadilah, LKP ikebana.”
Jadi ibu, kalau mau membuat prakarya seperti ini apakah ibu memang otodidak. Apakah dulunya mengikuti pelatihan ??
“Betul otodidak. Untuk yang saya pindah dari Jakarta menuju Medan pada 2005 dan pada tahun 2009, saya terjadi LKP Ikebana, Lembaga Khusus Pendidikan Ikebana. Tahun 2012, juara 1 nasional. Nah itu saya bergabung dengan Iwapi pada waktu rakernas iwapi di Palembang. Dan produk saya dilombakan di seluruh Indonesia. Terjadilah juara 1, suatu kebanggaan saya sendiri."
Baik ibu. Ini bu apakah ada produk lain yang Ibu bawa, selain pernak pernik dan juga sedotan. Ayo kita lihat sama-sama. Marvin dan juga pemirsa, karena ini sangat menarik sekali ??
“Ini ada kalung, hand bag. Hand bag ini juga, ini kelas menengah ke atas yah. Jadi kalau untuk mengerjakannya yah tidak bisa sembarangan.”
Biasa dijual dengan harga berapa bu ??
“Ini sekitar 250 ribu. Kalau seperti ini tas saya, ini bisa 500 ribu.”
Ini semua terbuat dari manik-manik yah. Ini memang seperti yang ibu ajarkan ke saya tadi ya, seperti itu ya. Ok
“Ini juga terbuat dari sedotan. Ini bebek seksi namanya. Ini untuk tempat pensil yah, jadi bisa diletakkan di meja kerja bapak-bapak begitu.”
Berarti itu setiap hari sering melakukan pelatihan ya Bu. Baik, apakah hanya ke anak sekolah atau ke kalangan lainnya bu ??
“Ada. Ibu-ibu wiritan, arisan, bkow, semua bergabung. Pesanteren juga, sekolah-sekolah. Dari SD sampai dengan universitas.”
Kebetulan pemirsa dan juga marvin, hari ini sedang diadakan pelatihan di salah satu sekolah. Saya akan bertanya nih dengan salah satu murid SMA yang ada disini.
Halo adik selamat siang.
Namanya siapa ??
“Sherina Rosa.”
Serina, boleh dijelasin gak. Ini sedang bikin apa ??
“Gantungan kunci kak.”
Susah atau enggak ??
“Enggak susah sih kalau kita paham sama yang buat ini. Kalau kita perhatikan dengan kakak-kakak yang bantu kita, kita enggak bakalan susah buat yang kayak gini.”
Terus, bagaimana menurut Serina dengan diadakannya kegiatan seperti ini. Apa yang Sherina rasakan ??
“Senang sekali kak. Bila perlu, acara kayak gini diadakan lagi. Biar kami lebih bisa tahu ilmu wawasan kami tentang keterampilan kayak gini. Biar kami bisa menjadi wirausaha yang terkenal. Bisa juga gara-gara ini menjadi wirausaha yang terkenal.”
Baik, makasih Sherina. Ibu, tadi kan saya belum selesai nih, bikin manik-maniknya. Saya mau bikin lagi dong.
Nah, saya pas pembuka sedang membuat gantungan kunci. Nah, nantinya ini akan jadi seperti ini. Dan saya akan mencoba melanjutkan seperti yang dibuat oleh ibunya.
“Jadi kalau kita memasukkan manik-maniknya dari kirim, memang selalu memasukkannya dari kiri. Marvin, kembali ke studio.”
Stephanie, terima kasih. Saya nantikan hasil jadinya yah. Ini sangat berguna sekali, apalagi bila kita melihat ini penggunaan plastik itu kan bisa menjadi suatu hal yang sangat di konsen saat ini dan ini bisa mengurangi penggunaan plastik, di dalam negeri tentunya.
Facebook: LKP Ikebana
Alamat: JL. Kiwi, Sei Sikambing B, Medan Sungal, Komplek. Taman Kasuari Indah II Blok C No. 48, 20122, Sei Sikambing B, Medan Sunggal, Kota Medan, North Sumatera 20122
Provinsi: Sumatera Utara
Telepon: (061) 8441694
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/