Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Supaya lingkungan makin indah dan makin cerah, bagaimana caranya ??
Sebenarnya harus dicintai dong, harus dijaga. Caranya sebenarnya sederhana banget, diantaranya dengan menggunakan kembali produk-produk yang bekas pakai.
Ya, salah satunya memanfaatkan kembali karung goni seperti yang berikut ini.
Cantik-cantik loh Zen pernak pernik nya. Sayangnya, informasi sekitar aksi cinta bumi sekaligus mengakhiri kebersamanaan kita pagi ini. Akhir kata, saya Mashita Baziat dan saya, Sendi Zein, selamat pagi dan selamat beraktifitas.
Annisa Vikasari, Jakarta.
Siapa sangka, produk cantik ini berasal dari limbah karung goni. Rumah dia mengkreasikan limbah rumah tak terpakai seperti ini menjadi produk-produk bernilai yang harganya mencapai ratusan ribu rupiah.
Bross cantik, dompet manis. Kalung nan indah, hingga tas menawan. Barang-barang ini adalah kreasi dari rumah Bynu Indonesia. Tempat seorang wanita bernama Madia Putri Anda mengkreasikan limbah menjadi barang-barang bermanfaat dan bernilai tinggi.
Madia berprofesi sebagai dokter gigi. Namun kini ia justru lebih memperhatikan aktivitas daur ulangnya. Madya mulai merangkai usaha ini sejak 2011. Limbah karung goni sengaja dipilihnya untuk diolah jadi kreasi-kreasi cantik. Karung Goni sebenarnya bahan aman bagi lingkungan. Namun limbah goni yang tak terpakai dapat menjadi sampah yang mengotori alam. Karena itulah, aksesoris karung goni tidak hanya sekedar bernilai seni, tapi juga bernilai jual.
Madya Putri Andang, pemilik Bynu, “Saya terinspirasi dengan program pemerintah mengenai pemanfaatan limbah ya mbak. Disana pemerintah selalu mencanangkan go green, go green. Yang mengusung konsep 3R, rejuice, recycle dan reuse. Nah dari situ saya mencoba melihat bahan baku apa yang kira-kira unik, yang bisa diangkat, yang akhirnya nanti saya proses menjadi produk yang mempunyai nilai seni, nilai jual dan nilai manfaat. Untuk itu, mangkanya kami melihat, oh ini karung goni nih. Saya coba, saya buat, eh ternyata hasilnya bisa mbak lihat, luar biasa begituh.”
Karya-karyanya juga bermisi sosial. Perduli kepada anak-anak berkebutuhan khusus di daerah Jakarta. Ia pun mengajar, mendidik, dan mengkaryakan mereka. Anand, Rosita, Tuti, Kusuma dan Sari, jadi murid yang ikuti program nya.
Madya Putri Andang, pemilik Bynu, “Semua itu, saya itu terpanggil karena putera saya yang nomor 2 itu sekolah di SLB. Di SLB Lenteng Agung tepatnya. Ketika saya tiap hari, saya harus mengantar mereka sekolah, saya melihat anak-anak tuna rungu dan tuna wicara, mereka normal. Mereka belajar menjahit gituh. Akhirnya terlintas di benak saya, ini mau jadi apa yah anak-anak ini, besok ke depannya, saya bilang gituh yah. Kemudian dari ide saya tadi yang saya terinspirasi oleh program pemerintah, akhirnya saya coba, saya ajak mereka. Mereka saya ajak, kemudian pertama 2 orang saya ajak berkarya. Ternyata, potensi anak-anak yang berkebutuhan khusus dan kreatifitasnya cukup bagus. Begitu”
Banyak karya yang dihasilkan karyawan Madya. Keterbatasan tak membuat kemampuan mereka berkurang. Sari misalnya, ia paling lihat membuat asesoris wanita atau pelengkap perabot rumah tangga. Dari dompet, bros, tas mukenah, hingga tempat tisu sudah dibuat karyawan ini 2 tahun terakhir.
Sari, karyawan Bynu, “Seneng, karena ibunya baik. Ibu mengajarkan kami membuat bermacam-macam kerajinan dari goni. Seperti tas, sarung bantal, taplak, tempat tissue, dan bros.”
Membuat karya-karya cantik ini cukup mudah, membuat bros misalnya. Sediakan karung goni yang sudah dibersihkan, gunting, jarum pentul, benang, jarum, peniti, dan kain flanel. Lalu ini dia cara membuatnya.
- Potong karung goni secara memanjang.
- Lipat kedua pinggir kain secara bersamaan.
- Lilitkan, membentuk melingkar seperti kelopak bunga.
- Jahit setiap ujung bunga, supaya bunga tidak berubah bentuk.
- Lem hiasan kain perca ke bawah bunga sehingga membentuk mahkota bunga.
- Pasang peniti di kain Flanel, yang telah dibentuk melingkar sebelumnya.
- Beri lem pada peniti dan kain flanel.
- Tempelkan bunga dengan kain flanel.
Annisa Vikasari.
Nah, jadi deh bros nya. Jadi dari limbah goni yang tadinya zero waste product, sekarang jadi hunny wise product dengan peralatan seadanya di rumah pemirsa. Cuma pakai gunting, jarum, benang, dan lem bisa jadi bross yang punya nilai seni dan nilai jual tentunya.
Hasil karya dari karung goni ini dijual ke berbagai koperasi pemerintah, toko dan lewat media online. Harganya bervariasi. Mulai dari 10 ribu hingga 800 ribu rupiah. Dari karya-karya ini, Madya dan karyawannya menerima sejumlah penghargaan dan jadi juara pada berbagai. . . .
Video:
Foto:
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
Madya Putri Andang, pemilik Bynu. Yakni, kerajinan berbahan karung Goni |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/