Kerajinan Limbah Ban Bekas asal Salatiga mampu menembus Pasar Eropa |
Inilah produk karya kreatif sejumlah pemuda yang tergabung dalam komunitas 1 di desa Tetap Gambir, Salatiga. Jika diamati sekilas, produk aksesoris seperti dompet, tas, serta gelang ini terlihat cukup mewah dan menawan hati. Namun siapa sangka, produk berlabel satu ini dibuat dari ban truk bekas.
Dengan membawa konsep upcycle, para pemuda ini menyulap ban bekas truk menjadi barang berguna. Bahkan berbagai macam produk yang sudah dirintis sejak tahun 2009 ini telah diakui dan dipasarkan ke pangsa pasar dunia. Seperti ke negara-negara besar di Eropa, Australia, dan Amerika.
Rudi Ardianto, penggagas komunitas Sapu, “Selain ramah lingkungan, upcycle sebenarnya nilainya lebih dahsyat daripada recycle, karena tidak memerlukan energi lagi untuk mengolah. Jadi meneruskan barang-barang yang ditemukan. Yang enggak dipakai itu, ketemu terus diteruskan untuk diolah lagi. Maksudnya enggak diolah, tapi di apa ya, dimodifikasi.”
Komunitas ini muncul diawali dari keperdulian terhadap lingkungan. Setiap harinya mereka terus mengembangkan ide dan konsep-konsep baru untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.
Sindhu Prasetyo, pemilik, “Di mesin itu, pengaruh juga. Di mesin, terus kuncinya ini di penjahit. Jadi kita butuh si penjahit yang memang benar-benar bisa memenuhi standar kita.”
Pemasaran produk kreatif ini awalnya hanya berasal dari 2 buah toko di Yogyakarta dan sejumlah bazaar di Bali. Dan kini sudah punya sambutan yang sangat baik dan cukup menggembirakan terutama dari sejumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.
Jane sider, pelanggan sapu asal Kanada, “Saya menggunakan beberapa item untuk saya sendiri, sedangkan sepasang tas untuk hadiah kejutan, ada juga barang untuk kado teman. Saya pikir semua bagus.”
Dalam sebulan, komunitas sapu ini mampu mengerjakan pesanan sebanyak 1.500 item, baik untuk pemesanan dalam dan luar negeri. Sementara untuk harga yang ditawarkan, berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
Dari Salatiga, Jawa Tengah. Dharma Kencana, Kantor Berita Antara mewartakan.
Website: Sapu Upcycle
Facebook: Sapu Upcycling.
Video:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/