Monday, March 12, 2018

Indra Setia Darma, pengelola Sahabat Bambu di Yogyakarta


Nama saya, Indra Setia Darma. Saya selaku pengelola “Sahabat Bambu” yang beralamatkan di desa Purwomartani, bawang bayam, kecamatan kawasan, kabupaten sleman, Yogyakarta.

Sahabat bambu adalah sebuah bisnis yang bergerak khusus di peralatan bambu dan konstruksi. Kita, ‘Sahabat Bambu’ sendiri, berdiri sejak tahun 2007 dan selama ini kita masih fokus untuk bergerak di jenis usaha untuk perawatan dan konstruksi bambu.

Awal ketertarikan saya buat bambu sendiri ketika kita melihat bahwa ketersediaan bahan baku bambu yang sangat luar biasa di Indonesia dan itu masih belum dikelola secara maksimal. Itu yang menjadi ketertarikan awal kita. Kemudian titik balik ‘Sahabat Bambu’ sendiri adalah ketika pasca gempa Yogya sekitar 2006. Melihat bahwa banyak sekali bambu yang dijadikan sebagai bahan baku bangunan atau shelter yang dibuat untuk sifatnya sementara, mungkin sekitar 6 bulan. Dan itu menjadi sebuah point kita ketika melihat itu, mengapa tidak bahwa bambu itu bisa dijadikan sebagai bahan baku bangun yang sifatnya permanen atau lebih tahan lama.

Nah buat produk-produk di ‘Sahabat Bambu’ sendiri adalah kita spesial khusus bergerak di bisnis bambu awet. Artinya kita menjual bahan bambu berupa bambu batang awet yang sudah diawetkan dan ada beberapa jenis yang biasa kita awetnya, seperti jenis bambu apus, bambu whulung, sama bambu petung. Kemudian, kita juga melayani pembuatan konstruksti bambu, artinya untuk konstruksi bambu sendiri kita bisa. Semua materi yang diinginkan, artinya dari segi desain sampai pembangunan konstruksinya. Kemudian kita juga melayani untuk pelatihan bambu. Artinya pelatihan keterampilan bambu. Artinya dari budidaya, pengawetan, konstruksi.

Untuk pengawetan bambu yang ada di ‘Sahabat Bambu’ adalah kita menggunaakan sistem vertikal substitution namanya. Jadi, musuh utama bambu adalah kebal pupuk, artinya dengan musuh utama itu, kita menggunakan sistem pengawetan virgi dengan tujuannya untuk menjadikan bambu itu menjadi bahan baku yang lebih tahan lama. Artinya bisa digunakan sebagai material yang permanen.

Kalau keunggulan dari produk yang kita hasilkan adalah bambu akan jauh lebih tahan lama dibandingkan dengan bambu yang tidak diawetkan. Jadi melihat tadi bahwa, musuh utama kumbang pupuk itu bambu akan mudah terserang kumbang pupuk ketika tidak diawetkan dan ketahanan bambu yang tidak diawetkan yaitu relatif. Mungkin sekitar 1 sampai 2 tahun, dia akan habis dimakan oleh kumbang pupuk. Sementara ketika diawetkan, mereka akan jauh lebih lama, bisa sampai puluhan tahun.

Untuk harapan dari ‘Sahabat Bambu’ sendiri adalah secara pribadi kita mengharap bisnis bambu ini akan menjadi bisnis yang lebih besar. Artinya melihat bahwa, beberapa waktu terakhir ini kita melihat bahwa bambu menjadi sebuah material yang makin prospektif untuk pengembangan bisnis ke depan. Apalagi di Indonesia melihat sumber daya yang sangat banyak dan sekarang kita juga sudah mulai dapat apresiasi dari pemerintah, kemudian teman-teman komunitas bambu yang ada di Indonesia. Artinya bahwa, mudah-mudahan bambu Indonesia akan menjadi unggulan atau salah satu bahan unggulan bagi Indonesia untuk dikenal secara luas.

Kalau saya bisa, anda pasti bisa. Ayo berbinis !!!!


Video:





Foto:


Selain tanaman rotan, bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku kerajinan. Tak hanya dikreasikan menjadi aneka jenis produk industri kreatif, sekarang ini tanaman bambu juga banyak dijadikan sebagai bahan bangunan atau material yang sifatnya sementara. Kondisi inilah yang menginspirasi Indra Setia Darma (34) untuk meraup untung puluhan juta rupiah dengan mengubah bahan baku bambu yang awalnya bersifat sementara menjadi bahan bangunan atau material permanen yang bisa bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Ditemui tim BisnisUKM Senin (7/1) di lokasi workshopnya yang terletak di Kalasan Sleman, lelaki jangkung yang akrab dipanggil Indra ini menuturkan bahwa bisnis pengawetan bambu tersebut telah berdiri sejak tahun 2007 silam. Mengangkat "Sahabat Bambu" sebagai nama usahanya, selama ini Indra bertanggungjawab sebagai pengelola usaha sedangkan direktur Sahabat Bambu sendiri adalah Lukman Hakim yang sekarang ini berdomisili di Kota Pekanbaru. "Sahabat bambu sendiri merupakan sebuah bisnis yang bergerak khusus di bidang pengawetan bambu dan konstruksi," tutur Indra kepada tim bisnisUKM. Ketika ditanya mengenai latar belakang ide usaha, Indra menjawab bila Ia bersama rekan-rekannya tertarik menekuni bisnis bambu karena Ia melihat ketersediaan bahan baku bambu yang sangat luar biasa di Indonesia dan belum dikelola secara maksimal sehingga Ia tertarik untuk memanfaatkannya sebagai peluang bisnis. "Titik balik Sahabat Bambu itu sendiri adalah ketika pasca bencana gempa Jogja sekitar tahun 2006 silam, kami melihat banyak bambu yang dijadikan sebagai bahan baku bangunan atau selter namun sifatnya hanya sementara sekitar 3-6 bulan dan itu menjadi poin kita kenapa tidak bambu tersebut kita jadikan sebagai bahan bangunan yang sifatnya permanen atau bisa bertahan cukup lama," ungkap Indra dengan penuh keyakinan. Dari sinilah Indra dan Lukman mulai merintis bisnis pengawetan dan konstruksi bambu yang bersifat permanen bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun. Liputan tim BisnisUKM.com lebih lengkap bisa anda buka di http://bisnisukm.com/bisnis-pengaweta...Published on Jan 24, 2013
Indra Setia Darma, pengelola Sahabat Bambu di Yogyakarta

Selain tanaman rotan, bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku kerajinan. Tak hanya dikreasikan menjadi aneka jenis produk industri kreatif, sekarang ini tanaman bambu juga banyak dijadikan sebagai bahan bangunan atau material yang sifatnya sementara. Kondisi inilah yang menginspirasi Indra Setia Darma (34) untuk meraup untung puluhan juta rupiah dengan mengubah bahan baku bambu yang awalnya bersifat sementara menjadi bahan bangunan atau material permanen yang bisa bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Ditemui tim BisnisUKM Senin (7/1) di lokasi workshopnya yang terletak di Kalasan Sleman, lelaki jangkung yang akrab dipanggil Indra ini menuturkan bahwa bisnis pengawetan bambu tersebut telah berdiri sejak tahun 2007 silam. Mengangkat "Sahabat Bambu" sebagai nama usahanya, selama ini Indra bertanggungjawab sebagai pengelola usaha sedangkan direktur Sahabat Bambu sendiri adalah Lukman Hakim yang sekarang ini berdomisili di Kota Pekanbaru. "Sahabat bambu sendiri merupakan sebuah bisnis yang bergerak khusus di bidang pengawetan bambu dan konstruksi," tutur Indra kepada tim bisnisUKM. Ketika ditanya mengenai latar belakang ide usaha, Indra menjawab bila Ia bersama rekan-rekannya tertarik menekuni bisnis bambu karena Ia melihat ketersediaan bahan baku bambu yang sangat luar biasa di Indonesia dan belum dikelola secara maksimal sehingga Ia tertarik untuk memanfaatkannya sebagai peluang bisnis. "Titik balik Sahabat Bambu itu sendiri adalah ketika pasca bencana gempa Jogja sekitar tahun 2006 silam, kami melihat banyak bambu yang dijadikan sebagai bahan baku bangunan atau selter namun sifatnya hanya sementara sekitar 3-6 bulan dan itu menjadi poin kita kenapa tidak bambu tersebut kita jadikan sebagai bahan bangunan yang sifatnya permanen atau bisa bertahan cukup lama," ungkap Indra dengan penuh keyakinan. Dari sinilah Indra dan Lukman mulai merintis bisnis pengawetan dan konstruksi bambu yang bersifat permanen bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun. Liputan tim BisnisUKM.com lebih lengkap bisa anda buka di http://bisnisukm.com/bisnis-pengaweta...Published on Jan 24, 2013
Indra Setia Darma, pengelola Sahabat Bambu di Yogyakarta

Selain tanaman rotan, bambu merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku kerajinan. Tak hanya dikreasikan menjadi aneka jenis produk industri kreatif, sekarang ini tanaman bambu juga banyak dijadikan sebagai bahan bangunan atau material yang sifatnya sementara. Kondisi inilah yang menginspirasi Indra Setia Darma (34) untuk meraup untung puluhan juta rupiah dengan mengubah bahan baku bambu yang awalnya bersifat sementara menjadi bahan bangunan atau material permanen yang bisa bertahan dalam kurun waktu yang cukup lama. Ditemui tim BisnisUKM Senin (7/1) di lokasi workshopnya yang terletak di Kalasan Sleman, lelaki jangkung yang akrab dipanggil Indra ini menuturkan bahwa bisnis pengawetan bambu tersebut telah berdiri sejak tahun 2007 silam. Mengangkat "Sahabat Bambu" sebagai nama usahanya, selama ini Indra bertanggungjawab sebagai pengelola usaha sedangkan direktur Sahabat Bambu sendiri adalah Lukman Hakim yang sekarang ini berdomisili di Kota Pekanbaru. "Sahabat bambu sendiri merupakan sebuah bisnis yang bergerak khusus di bidang pengawetan bambu dan konstruksi," tutur Indra kepada tim bisnisUKM. Ketika ditanya mengenai latar belakang ide usaha, Indra menjawab bila Ia bersama rekan-rekannya tertarik menekuni bisnis bambu karena Ia melihat ketersediaan bahan baku bambu yang sangat luar biasa di Indonesia dan belum dikelola secara maksimal sehingga Ia tertarik untuk memanfaatkannya sebagai peluang bisnis. "Titik balik Sahabat Bambu itu sendiri adalah ketika pasca bencana gempa Jogja sekitar tahun 2006 silam, kami melihat banyak bambu yang dijadikan sebagai bahan baku bangunan atau selter namun sifatnya hanya sementara sekitar 3-6 bulan dan itu menjadi poin kita kenapa tidak bambu tersebut kita jadikan sebagai bahan bangunan yang sifatnya permanen atau bisa bertahan cukup lama," ungkap Indra dengan penuh keyakinan. Dari sinilah Indra dan Lukman mulai merintis bisnis pengawetan dan konstruksi bambu yang bersifat permanen bahkan bisa bertahan hingga puluhan tahun. Liputan tim BisnisUKM.com lebih lengkap bisa anda buka di http://bisnisukm.com/bisnis-pengaweta...Published on Jan 24, 2013
Indra Setia Darma, pengelola Sahabat Bambu di Yogyakarta


No comments:

Post a Comment

Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Labels

Acara Masak Memasak (2) Adang Muhidin (8) Aeromodelling (1) Afrika (1) Agristream TV (1) AGTV News (1) Ahmad Fajri (1) Air Terjun (1) Akar (4) Akar Bambu (5) Aksesoris (4) Alat Musik (15) Anggur (1) Angklung (10) Antara News (11) AnTV (3) Anyer Bakery (1) AR Channel (1) Arab Saudi (1) Asep Sancang (2) Bajaj (1) Bali (12) Balik Papan (3) Bambang Sudarsono (4) Bambootronic (1) Bambu (35) Ban Bekas (2) Bandung (17) Banten (3) Banyuasin (1) Banyuwangi (2) Batik (2) Batu (1) Batu Bara (1) Bawang (2) Beijing (2) Bejo Wage Suu (3) Bekas (2) Belajar (1) Belfast (1) Belgia (1) Berita Satu (5) Berlin (2) Biola (1) Blitar (2) Blogspot (3) Blora (1) Bogor (2) Boneka (3) Boneka Telur (1) Bonggol Bambu (1) Boyolali (1) Brussel (1) Buah dan Sayuran (2) Budaya (2) Burung (6) Bus (1) Busana dan Pakaian (3) Cangkang Telur (8) Ciamis (5) Cina (4) Cirebon (2) Cismi Cikwati (2) Clay (1) CNN Indonesia (4) Daai TV (1) Dandung Santoso (1) Daniel Vogel Essex (1) Dapur (1) Daun (4) Deli Serdang (1) Den Pasar (3) Depok (3) Desa Setulang (1) Detik News (1) Dewi Kocu (3) Didi Diarsa Adiana (4) Dokter (1) Dokter Gigi (1) Dot Art (1) Drum (1) Eceng Gondok (2) Eropa Tengah (1) Erosiska Cantika (2) Es Krim (12) Es Krim Buah (4) Es Krim Sayur (9) Facebook (10) Fajrin Aziz (2) Festival (1) Filipina (1) Flora dan Fauna (3) Florenzia Zea (2) Forklift (1) Froz Banana (1) FruChips (1) Fruit Carving (16) Gabus (1) Gadjah Mada (1) Game (1) Ganda Suganda (1) Ganda Suhanda (2) GeoLive (1) Ghana (1) Gianyar (1) Giasa Lutfiah (1) Gilang Mobyar (2) Gitar (4) Gitar Batik (1) Gorontalo (1) Gratis (1) Gresik (1) Gunung Kidul (1) Guru (1) Handphone (1) Helm (1) Herman (1) Hidroponik (3) HOw to (4) Ice Carving (1) Indonesia Morning Show (2) Indosiar (3) Indramayu (1) iNews TV (1) Instagram (4) IPB (Institut Pertanian Bogor) (1) ITS (1) Jagung (1) Jakarta (8) Jakarta Timur (2) Jakarta Utara (1) Jam Tangan (3) Jambu Kulon (1) Jasa Sewa (1) Jatnika Nangga Mihardja (2) Jatnika Nangga Miharja (5) Jawa Barat (28) Jawa Pos TV (1) Jawa Tengah (16) Jawa Timur (40) Jelekong (8) Jember (6) Jepang (2) Jepara (1) Jerman (2) Jombang (2) Kabar Kampus (1) Kain (2) Kaleng (7) Kaligrafi (3) Kalimantan (6) Kalimantan Barat (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (2) Kanada (1) Kapal Laut (1) Kardus (1) Karung (5) Karung Goni (11) Kayu (14) Kebumen (1) Kedai (1) Kediri (4) Kelapa (11) Kelapa Gading (1) Kelinci (2) Kenari (1) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (2) Kerajinan (35) Kerajinan Tangan (12) Kerang (5) Kerikil (1) Keripik (1) Kertas (2) Klaten (1) Koki (1) Kompas TV (13) Kompetisi (8) Komputer (1) Kontes (1) Kopi (2) Korek Gas (1) Kue Cubit (1) Kulit Telur (1) Kulit Ular (1) Kulon Progo (1) Kursi (1) Kusnudin (2) Kuta (1) Kutai (1) Lamongan (2) Lampion (1) Lampu Hias (5) Lampung (5) Lego (1) Lembaga sosial (1) Lilin (1) Limbah (5) Liputan 6 (5) Liputan Kota (1) Lius Kasdianto (1) Lomba (1) Lukis Telur (2) Lukisan Kaleng (2) Madiun (1) Madrasah (1) Magelang (3) Mahasiswa (1) Mainan (1) Makanan dan Minuman (4) Makassar (1) Malang (1) Malinau (1) Maluku (1) Mandau (1) Masbash (4) Medan (6) Meksiko (1) Merajut (3) Mesin Cuci (1) Mesir (1) Metro TV (37) Miniatur (15) Minuman Teh (1) MNC TV (2) Mobiloo (1) Modifikasi (1) Molis (1) Motor (3) Motor Gede (1) Motor Listrik (3) Muklis Abdul Kholik (5) Museum (1) NDtv (1) Net TV (55) Nganjuk (2) Ngawen (1) Ngawi (2) Ngemplak (1) Novie Simon (4) Oey Min Lan (1) Pacitan (1) Padang (3) Padang Sarai (1) Pagi Pagi (1) Palembang (2) Panjalu (1) Pantai (1) Paper Cutting (3) Papitakidsnews (1) Paskah (1) Pasuruan (2) Penangkaran Burung (3) Pendidikan (4) Penenun (2) Pengrajin (2) Pensil (1) Penyiar (5) Pepaya (1) Perancis (1) Perpustakaan (1) Pertanian dan Perkebunan (1) Pesawat (1) Peternakan (2) Pikiran Rakyat (1) Pinrang (1) Pipa (1) Pirografi (2) Pisang (1) Pluit (1) Pointilisme (1) Ponorogo (1) Pot Hias (2) Praha (1) Pringsewu (1) Probolinggo (1) Pulang Kampung (1) Pulau (1) Pulau Buton (1) Pulau Morotai (1) Purbalingga (2) Purwakarta (2) Pustaka Gerobak Sapi (1) Radar TV News (1) RCTI (2) Robot (2) Rohimat Hermawan (1) Rotan (8) Rotan Karakter (6) Rumah (5) Rumah Bambu (5) Rumah Kayu (1) Rumah Tangga (5) Sakti TV (1) Salak (2) Salatiga (3) Sampah (1) Sandal (1) Sapa Indonesia (5) Sarung (9) Sarung Goyor (11) Sarwidiyanto (3) Sawah Lunto (1) Sedotan (1) Sejarah (2) Sekolah (3) Selis (2) Semarang (3) Seni Decoupage (9) Seni Lukis (27) Seni Pahat (4) Seni Tari (1) Seni Ukir (12) Sepatu (1) Sepeda (17) Sepeda Bambu (10) Sepeda Kayu (5) Sepeda Listrik (17) Seputar Indonesia (1) Serbuk (1) Shanghai (1) Siluet Art (2) Sindhu Prasastyo (3) Sindo News (4) Singgih S Kartono (2) Singkong (1) Siswa (1) Skuter (1) Sleman (1) SMA (1) Snack (1) Solo (12) Solo Pos TV (6) Somalia (1) Songket (1) Sragen (2) Sri Sulastri (3) Sri Wahyuni Handayani (2) Sriwijaya TV (1) Sukabumi (2) Sukoharjo (7) Suku Dayak (6) Sulawesi (3) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Suling (1) Sumatera (2) Sumatera Barat (3) Sumatera Selatan (3) Sumatera Utara (6) Sumbawa (1) Surabaya (6) Surabaya TV (1) Surf (1) Susilowati (3) Sutrisno (1) Swiss (1) Taiwan (1) Tampaksiring (1) Tangerang (2) Tato (1) Taufik Kurohman (1) Tawang Sari (2) Tebet (1) Teguh Joko Dwiyono (2) Teknologi (3) Telepon (1) Teluk Naga (1) Telur (9) Telur Paskah (1) Temanggung (3) Tempo TV (2) Tenaga Surya (1) Timlo TV (1) Tiongkok (1) Tips & Trik (1) Tonight Show (1) Tradisional (1) Trans 7 (10) Transportasi (2) Tuban (1) Tulung Agung (4) TV Bisnis (2) TV One (1) Twitter (2) Ukir Telur (1) Ukiran (5) Ukraina (1) Unik & Lucu (2) Universitas (3) Unyil (4) Vancouver (1) Video 02 (17) Video 04 (3) Video 05 (16) Viva News (1) Wahyu Kristanto (1) Wajo (1) Wawancara (4) Way Haru (1) Wayang (1) Website (4) Wetz Shinoda (1) Winarto (3) Winawan Mardi (2) Wine (2) Yaman (1) Yogyakarta (11) You Tube (5)