Monday, March 12, 2018

Syafei, pengrajin alat musik dari bahan bambu asal Pacitan


Inilah kicklung, salah satu grup tradisional asal desa punung kecamatan punung Pacitan. Kiklung diambil dari kata akik dan angklung, yang artinya para pengrajin akik yang sedang bermain angklung. Sekilas grup musik ini tampak biasa saja, tak ada yang istimewa. Namun uniknya, semua alat musik yang mereka mainkan terbuat dari batang bambu dan alat musik ini hasil karya mereka sendiri.

Adalah Syafei, pengrajin alat musik dari bahan bambu. Batang bambu yang mudah dijumpai di sekitar rumahnya, dimanfaatkan untuk membuat kerajinan alat musik. Mulai dari gendang, gitar rebab, ketipung, angklung, dan tentunya masih banyak lagi.

Tak mudah memang dalam membuat alat musik ini. Pemilihan batang bambu yang tepat sangat diperlukan, karena sangat menentukan nada yang dihasilkan. Syafei mengatakan, awalnya ia merasa sangat tertarik dan penasaran memanfaatkan batang bambu untuk dijadikan alat musik. Iya pun terus berkreasi hingga akhirnya mampu menciptakan sejumlah alat musik.

Namun karena belum banyak dikenal masyarakat luas, sebagian besar karyanya ia simpan sebagai koleksi. Ia mengaku siap jika ada pesanan untuk membuat alat musik dari bambu.

Syai’in, perajin alat musik bambu, “Tertariknya saya membuat alat-alat dari bambu ini, cuman penasaran, gimana caranya, terus hasilnya suara gimana dan terusnya itu, bagaimana cara membuat yang terbaik. Cuman itu aja.”

Beberapa hari sekali, Syai’in memainkan peragaan musik buatannya ini bersama teman-temannya. Tak jarang, ketika mereka sedang berlatih, banyak warga datang permainan musik tradisional dari bambu ini.


Video:


Foto:

Musik tradisional mungkin saat ini kurang dikenal sebagian masyarakat di negeri ini. Apalagi hadirnya alat musik modern membuat sebagian masyarakat lebih menggemarinya.  Namun berbeda dengan yang dilakukan Syaiin (39) warga Desa Kecamatan Punung, Pacitan, yang menciptakan alat musik tradisional berbahan bambu. Bambu diubah menjadi macam-macam jenis alat musik yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian yang tak kalah apik dengan alat musik modern. Proses pembuatan musik tradisional ini cukup rumit, sebab selain menunggu bambu benar-benar kering, proses pembuatanya pun membutuhkan 2 hingga 3 hari untuk satu alat musik berbahan bambu.  Selama lima tahun Syaiin berhasil menciptakan puluhan alat musik berbahan bambu, di antaranya, kedang, gitar, rebab, gong, slompret, ketipung, suling, angklung, dan rebana.  Berawal dari hobi memainkan alat musik tradisional, ia ingin menciptakan alat musik yang belum pernah di mainkan di pacitan. Dengan harapan mampu menarik perhatian para kaum muda untuk terus melestarikan budaya yaitu musik tradisional. Selain kesulitan dalam pembuatan, bapak dua anak ini juga tak memiliki pasar untuk menampung karyanya tersebut. Ia hanya mengandalkan ada pesanan dari para pecinta seni. Satu setel alat musik miliknya dibandrol dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.  Desain dan uji coba bentuk instrumen ia lakukan bersama kelompok yang ia dirikan bernama Kiklung, kepanjangan dari penjual akik memainkan angklung. Kelompok yang terdiri dari 8 orang ini bisa memainkan musik ciptaan Syaiin dengan mahir. Berbagai judul lagu-lagu modern pun bisa dimainkan. Jika latihan sedang berlangsung para tetangga saling berkumpul untuk menyaksikan permainan musik tradisional ini. Meski belum bisa tembus pasar nasional, namun setidaknya ia sudah berusaha untuk terus melestarikan budaya lokal agar tidak hilang termakan perkembangan zaman. Published on Oct 11, 2017.
Syafei, pengrajin alat musik dari bahan bambu asal Pacitan

Musik tradisional mungkin saat ini kurang dikenal sebagian masyarakat di negeri ini. Apalagi hadirnya alat musik modern membuat sebagian masyarakat lebih menggemarinya.  Namun berbeda dengan yang dilakukan Syaiin (39) warga Desa Kecamatan Punung, Pacitan, yang menciptakan alat musik tradisional berbahan bambu. Bambu diubah menjadi macam-macam jenis alat musik yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian yang tak kalah apik dengan alat musik modern. Proses pembuatan musik tradisional ini cukup rumit, sebab selain menunggu bambu benar-benar kering, proses pembuatanya pun membutuhkan 2 hingga 3 hari untuk satu alat musik berbahan bambu.  Selama lima tahun Syaiin berhasil menciptakan puluhan alat musik berbahan bambu, di antaranya, kedang, gitar, rebab, gong, slompret, ketipung, suling, angklung, dan rebana.  Berawal dari hobi memainkan alat musik tradisional, ia ingin menciptakan alat musik yang belum pernah di mainkan di pacitan. Dengan harapan mampu menarik perhatian para kaum muda untuk terus melestarikan budaya yaitu musik tradisional. Selain kesulitan dalam pembuatan, bapak dua anak ini juga tak memiliki pasar untuk menampung karyanya tersebut. Ia hanya mengandalkan ada pesanan dari para pecinta seni. Satu setel alat musik miliknya dibandrol dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.  Desain dan uji coba bentuk instrumen ia lakukan bersama kelompok yang ia dirikan bernama Kiklung, kepanjangan dari penjual akik memainkan angklung. Kelompok yang terdiri dari 8 orang ini bisa memainkan musik ciptaan Syaiin dengan mahir. Berbagai judul lagu-lagu modern pun bisa dimainkan. Jika latihan sedang berlangsung para tetangga saling berkumpul untuk menyaksikan permainan musik tradisional ini. Meski belum bisa tembus pasar nasional, namun setidaknya ia sudah berusaha untuk terus melestarikan budaya lokal agar tidak hilang termakan perkembangan zaman. Published on Oct 11, 2017.
Syafei, pengrajin alat musik dari bahan bambu asal Pacitan

Musik tradisional mungkin saat ini kurang dikenal sebagian masyarakat di negeri ini. Apalagi hadirnya alat musik modern membuat sebagian masyarakat lebih menggemarinya.  Namun berbeda dengan yang dilakukan Syaiin (39) warga Desa Kecamatan Punung, Pacitan, yang menciptakan alat musik tradisional berbahan bambu. Bambu diubah menjadi macam-macam jenis alat musik yang bisa menimbulkan bunyi-bunyian yang tak kalah apik dengan alat musik modern. Proses pembuatan musik tradisional ini cukup rumit, sebab selain menunggu bambu benar-benar kering, proses pembuatanya pun membutuhkan 2 hingga 3 hari untuk satu alat musik berbahan bambu.  Selama lima tahun Syaiin berhasil menciptakan puluhan alat musik berbahan bambu, di antaranya, kedang, gitar, rebab, gong, slompret, ketipung, suling, angklung, dan rebana.  Berawal dari hobi memainkan alat musik tradisional, ia ingin menciptakan alat musik yang belum pernah di mainkan di pacitan. Dengan harapan mampu menarik perhatian para kaum muda untuk terus melestarikan budaya yaitu musik tradisional. Selain kesulitan dalam pembuatan, bapak dua anak ini juga tak memiliki pasar untuk menampung karyanya tersebut. Ia hanya mengandalkan ada pesanan dari para pecinta seni. Satu setel alat musik miliknya dibandrol dengan harga Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.  Desain dan uji coba bentuk instrumen ia lakukan bersama kelompok yang ia dirikan bernama Kiklung, kepanjangan dari penjual akik memainkan angklung. Kelompok yang terdiri dari 8 orang ini bisa memainkan musik ciptaan Syaiin dengan mahir. Berbagai judul lagu-lagu modern pun bisa dimainkan. Jika latihan sedang berlangsung para tetangga saling berkumpul untuk menyaksikan permainan musik tradisional ini. Meski belum bisa tembus pasar nasional, namun setidaknya ia sudah berusaha untuk terus melestarikan budaya lokal agar tidak hilang termakan perkembangan zaman. Published on Oct 11, 2017.
Syafei, pengrajin alat musik dari bahan bambu asal Pacitan

No comments:

Post a Comment

Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Labels

Acara Masak Memasak (2) Adang Muhidin (8) Aeromodelling (1) Afrika (1) Agristream TV (1) AGTV News (1) Ahmad Fajri (1) Air Terjun (1) Akar (4) Akar Bambu (5) Aksesoris (4) Alat Musik (15) Anggur (1) Angklung (10) Antara News (11) AnTV (3) Anyer Bakery (1) AR Channel (1) Arab Saudi (1) Asep Sancang (2) Bajaj (1) Bali (12) Balik Papan (3) Bambang Sudarsono (4) Bambootronic (1) Bambu (35) Ban Bekas (2) Bandung (17) Banten (3) Banyuasin (1) Banyuwangi (2) Batik (2) Batu (1) Batu Bara (1) Bawang (2) Beijing (2) Bejo Wage Suu (3) Bekas (2) Belajar (1) Belfast (1) Belgia (1) Berita Satu (5) Berlin (2) Biola (1) Blitar (2) Blogspot (3) Blora (1) Bogor (2) Boneka (3) Boneka Telur (1) Bonggol Bambu (1) Boyolali (1) Brussel (1) Buah dan Sayuran (2) Budaya (2) Burung (6) Bus (1) Busana dan Pakaian (3) Cangkang Telur (8) Ciamis (5) Cina (4) Cirebon (2) Cismi Cikwati (2) Clay (1) CNN Indonesia (4) Daai TV (1) Dandung Santoso (1) Daniel Vogel Essex (1) Dapur (1) Daun (4) Deli Serdang (1) Den Pasar (3) Depok (3) Desa Setulang (1) Detik News (1) Dewi Kocu (3) Didi Diarsa Adiana (4) Dokter (1) Dokter Gigi (1) Dot Art (1) Drum (1) Eceng Gondok (2) Eropa Tengah (1) Erosiska Cantika (2) Es Krim (12) Es Krim Buah (4) Es Krim Sayur (9) Facebook (10) Fajrin Aziz (2) Festival (1) Filipina (1) Flora dan Fauna (3) Florenzia Zea (2) Forklift (1) Froz Banana (1) FruChips (1) Fruit Carving (16) Gabus (1) Gadjah Mada (1) Game (1) Ganda Suganda (1) Ganda Suhanda (2) GeoLive (1) Ghana (1) Gianyar (1) Giasa Lutfiah (1) Gilang Mobyar (2) Gitar (4) Gitar Batik (1) Gorontalo (1) Gratis (1) Gresik (1) Gunung Kidul (1) Guru (1) Handphone (1) Helm (1) Herman (1) Hidroponik (3) HOw to (4) Ice Carving (1) Indonesia Morning Show (2) Indosiar (3) Indramayu (1) iNews TV (1) Instagram (4) IPB (Institut Pertanian Bogor) (1) ITS (1) Jagung (1) Jakarta (8) Jakarta Timur (2) Jakarta Utara (1) Jam Tangan (3) Jambu Kulon (1) Jasa Sewa (1) Jatnika Nangga Mihardja (2) Jatnika Nangga Miharja (5) Jawa Barat (28) Jawa Pos TV (1) Jawa Tengah (16) Jawa Timur (40) Jelekong (8) Jember (6) Jepang (2) Jepara (1) Jerman (2) Jombang (2) Kabar Kampus (1) Kain (2) Kaleng (7) Kaligrafi (3) Kalimantan (6) Kalimantan Barat (1) Kalimantan Timur (3) Kalimantan Utara (2) Kanada (1) Kapal Laut (1) Kardus (1) Karung (5) Karung Goni (11) Kayu (14) Kebumen (1) Kedai (1) Kediri (4) Kelapa (11) Kelapa Gading (1) Kelinci (2) Kenari (1) Kendaraan (5) Kendaraan Listrik (2) Kerajinan (35) Kerajinan Tangan (12) Kerang (5) Kerikil (1) Keripik (1) Kertas (2) Klaten (1) Koki (1) Kompas TV (13) Kompetisi (8) Komputer (1) Kontes (1) Kopi (2) Korek Gas (1) Kue Cubit (1) Kulit Telur (1) Kulit Ular (1) Kulon Progo (1) Kursi (1) Kusnudin (2) Kuta (1) Kutai (1) Lamongan (2) Lampion (1) Lampu Hias (5) Lampung (5) Lego (1) Lembaga sosial (1) Lilin (1) Limbah (5) Liputan 6 (5) Liputan Kota (1) Lius Kasdianto (1) Lomba (1) Lukis Telur (2) Lukisan Kaleng (2) Madiun (1) Madrasah (1) Magelang (3) Mahasiswa (1) Mainan (1) Makanan dan Minuman (4) Makassar (1) Malang (1) Malinau (1) Maluku (1) Mandau (1) Masbash (4) Medan (6) Meksiko (1) Merajut (3) Mesin Cuci (1) Mesir (1) Metro TV (37) Miniatur (15) Minuman Teh (1) MNC TV (2) Mobiloo (1) Modifikasi (1) Molis (1) Motor (3) Motor Gede (1) Motor Listrik (3) Muklis Abdul Kholik (5) Museum (1) NDtv (1) Net TV (55) Nganjuk (2) Ngawen (1) Ngawi (2) Ngemplak (1) Novie Simon (4) Oey Min Lan (1) Pacitan (1) Padang (3) Padang Sarai (1) Pagi Pagi (1) Palembang (2) Panjalu (1) Pantai (1) Paper Cutting (3) Papitakidsnews (1) Paskah (1) Pasuruan (2) Penangkaran Burung (3) Pendidikan (4) Penenun (2) Pengrajin (2) Pensil (1) Penyiar (5) Pepaya (1) Perancis (1) Perpustakaan (1) Pertanian dan Perkebunan (1) Pesawat (1) Peternakan (2) Pikiran Rakyat (1) Pinrang (1) Pipa (1) Pirografi (2) Pisang (1) Pluit (1) Pointilisme (1) Ponorogo (1) Pot Hias (2) Praha (1) Pringsewu (1) Probolinggo (1) Pulang Kampung (1) Pulau (1) Pulau Buton (1) Pulau Morotai (1) Purbalingga (2) Purwakarta (2) Pustaka Gerobak Sapi (1) Radar TV News (1) RCTI (2) Robot (2) Rohimat Hermawan (1) Rotan (8) Rotan Karakter (6) Rumah (5) Rumah Bambu (5) Rumah Kayu (1) Rumah Tangga (5) Sakti TV (1) Salak (2) Salatiga (3) Sampah (1) Sandal (1) Sapa Indonesia (5) Sarung (9) Sarung Goyor (11) Sarwidiyanto (3) Sawah Lunto (1) Sedotan (1) Sejarah (2) Sekolah (3) Selis (2) Semarang (3) Seni Decoupage (9) Seni Lukis (27) Seni Pahat (4) Seni Tari (1) Seni Ukir (12) Sepatu (1) Sepeda (17) Sepeda Bambu (10) Sepeda Kayu (5) Sepeda Listrik (17) Seputar Indonesia (1) Serbuk (1) Shanghai (1) Siluet Art (2) Sindhu Prasastyo (3) Sindo News (4) Singgih S Kartono (2) Singkong (1) Siswa (1) Skuter (1) Sleman (1) SMA (1) Snack (1) Solo (12) Solo Pos TV (6) Somalia (1) Songket (1) Sragen (2) Sri Sulastri (3) Sri Wahyuni Handayani (2) Sriwijaya TV (1) Sukabumi (2) Sukoharjo (7) Suku Dayak (6) Sulawesi (3) Sulawesi Selatan (4) Sulawesi Tengah (1) Sulawesi Tenggara (1) Suling (1) Sumatera (2) Sumatera Barat (3) Sumatera Selatan (3) Sumatera Utara (6) Sumbawa (1) Surabaya (6) Surabaya TV (1) Surf (1) Susilowati (3) Sutrisno (1) Swiss (1) Taiwan (1) Tampaksiring (1) Tangerang (2) Tato (1) Taufik Kurohman (1) Tawang Sari (2) Tebet (1) Teguh Joko Dwiyono (2) Teknologi (3) Telepon (1) Teluk Naga (1) Telur (9) Telur Paskah (1) Temanggung (3) Tempo TV (2) Tenaga Surya (1) Timlo TV (1) Tiongkok (1) Tips & Trik (1) Tonight Show (1) Tradisional (1) Trans 7 (10) Transportasi (2) Tuban (1) Tulung Agung (4) TV Bisnis (2) TV One (1) Twitter (2) Ukir Telur (1) Ukiran (5) Ukraina (1) Unik & Lucu (2) Universitas (3) Unyil (4) Vancouver (1) Video 02 (17) Video 04 (3) Video 05 (16) Viva News (1) Wahyu Kristanto (1) Wajo (1) Wawancara (4) Way Haru (1) Wayang (1) Website (4) Wetz Shinoda (1) Winarto (3) Winawan Mardi (2) Wine (2) Yaman (1) Yogyakarta (11) You Tube (5)