Sentuhan batik telah mengangkat
nilai seni suatu gitar, sehingga bernilai jual tinggi. Dengan tambahan aksen
batik pula, seorang pengrajin asal Kampung Nganden, Ngabean, Solo, Jawa Tengah,
berhasil menggenjot mencapai rata-rata 20 unit gitar per bulan dengan nama
Batik Guitar.
Secara fisik gitar batik ini tidak
berbeda dengan gitar pada umumnya. Namun lukisan batik khas solo di hampir
semua bagiannya menjadikan gitar ini terlihat jadi lebih menarik dan bernuansa
Indonesia. Pembuatan gitar motif batik ini sama dengan gitar pada umumnya.
Namun gitar tidak dicat, melainkan di lukis dibatik, seperta membatik tulis
pada umumnya. Meski hanya melukis motif batik, namun diperlukan keahlian
khusus, karena proses membatik pada kayu ini tidak bisa diulang.
Adalah Guruh Sabdo Nugroho, ide
membatik gitar dengan motif batik ini berawal dari keinginan untuk lebih
mengenalkan seni batik kepada masyarakat, terutama kalangan generasi muda.
Selain itu, daerah tempat tinggalnya di Solo, dikelilingi oleh pengrajin
batik. Dengan kreatifitas inilah, jika
dulunya dia hanya mampu menjual 5 gitar biasa, saat ini mampu menjual 20 gitar
batik tiap bulan. Bahkan Guntur tidak sanggup memenuhi permintaan, karena sumber daya manusia pembuat gitar yang
mumpuni tidak banyak.
“Sebenarnya
saya sendiri, paling enggak yah batik lebih dikenal sebagai semacam heritage
Indonesia yang patut diperkenalkan di dunia gitu loh. Yang termasuk saya
membuat gitar batik ini juga jadi setiap pemusik sendiri tahu bahwa batik
dibuat dari Indonesia. Ya, sebenarnya itu. Istilah memasarkan budaya batik itu
bisa juga lewat music, jadi enggak hanya melalui kain.”
Setelah menggunakan motif batik,
perbedaan secara penjualan, bagaimana ?
“Ada selingan. Saya kan tidak jual
gitar aja, jual seninya juga. Ada orang yang pesan, seperti
kolektor. Dia pesan gitar mahal-mahal, kadang sampai rumahnya tidak dimainkan.
Hanya dipajang pada suatu almari khusus.”
Tak diduga respon masyarakat
terhadap kreasinya ternyata sangat luar biasa, terbukti gitar unik ini banyak
dipesan. Pemesan tidak hanya dari dalam negeri saja, tapi juga luar negeri,
seperti Eropa dan Asia. Seperti Jerman, Belanda, Singapura, dan Malaysia.
Bahkan beberapa artis, seperti Apoy, gitaris Wali Band, Capres Jokowi, dan anak
Ebiet G. Ade juga memesan gitar ini. Untuk 1 unit gitar batik dijual dengan
harga dari 3,5 juta hingga 20 juta rupiah. Warta TV.
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/