Inilah sejumlah kreasi yang dihasilkan dari dekorasi tisu atau decoupage. Lahir di Cina, berkembang pesat di Prancis dan kini merambah ke Asia Tenggara. Kreasi ini mulai digandrungi sejumlah ibu rumah tangga di kota Palembang, Sumatera Selatan.
Salah satunya Siti Musyafatun. Dengan modal 1 juta rupiah, ia mulai menghias sejumlah benda dengan bahan tisu. Karyanya dijual mulai harga Rp 100 ribu, selain itu ia juga membuka kursus pelatihan decoupage. Hasilnya pun cukup lumayan. . . . .
Siti Musyafatun, perajin decoupage Palembang,
"Harga mulai start dari 100 sampai 250, tergantung hiasan atau ini, tingkat kesulitan yang dibikin."
Omzet per bulan berapa ??
"Kira-kira berapa ya, 3 sampai 5 lah."
Tisu yang digunakan sedikit berbeda dengan tisu yang kita kenal sehari hari. Ini biasa disebut servietten. Karya dengan kreasi decoupage ini jelas memiliki nilai ekonomis, karena tak banyak barang yang dihasilkan dalam sekali proses produksi.
Devi Tamarini, pembeli,
"Unik sih. Kalau desainnya itu macem-macem, mau gambar apa aja ada. Terus karena produk handmade kan, jadi barangnya enggak sama dengan yang lain."
Tidak hanya di Palembang, produk dengan decoupage ini juga merambah ke daerah lain, di antaranya: Bengkulu, Medan hingga Jakarta. Semua pemasaran dilakukan via online, dengan memanfaatkan beragam media sosial.
Video:
Foto:
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
Siti Musyafatun, perajin decoupage asal Palembang, Sumatera Selatan |
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/