Bangun pagi pagi siapkan perlengkapan jamuan makan untuk para tamu. Selesai makan tidak lupa suguhan Salak Sibetan - Salak yang sudah terbukti memiliki rasa tak terlupakan.
Masih bersama kami di I Love Bali, Inspirasi Bali, Inspirasi Indonesia.
Nah, Wisma sekarang ada sesuatu nih di depan Wisma. Ini ada Wine Indra dan kita sudah bermasa dengan seorang pengusaha Wine. Ada nara sumber kita yang bernama, Ida Bagus Ketut Pujayasa.
Topik kita kali ini adalah modifikasi wine dan pemirsa kita ingin berinteraktif dengan kita
Langsung saja mengenai modifikasi wine buah ini, seperti apa ?
“Kalau ini, apa namanya, yang masyarakat kenal biasanya wine itu kan berasal dari buah anggur. Itu yang banyak dikenal di masyarakat. Tetapi kalau yang dikembangkan di Bali. Kebetulan saya berasal dari daerah Sibetan, jadi disana terdapat banyak sekali buah salak. Jadi kita modifikasi wine yang dari buah salak ini coba kita munculkan.”
Jadi selain anggur, buah salak juga bisa. Dari buah salak bisa dimodifikasi menjadi wine. Nah, selain buah salak itu, buah apa saja yang bisa dijadikan wine ??
“Kalau sebenarnya dari buah apapun kita bisa jadikan produk wine. Tapi intinya, buah itu memiliki kandungan gula, itu aja.”
Prosesnya seperti apa ?
“Kalau prosesnya sendiri buat wine salak ini, kita mulai memilih dari pengambilan buah segar yang termasuk kategori buah salak yang kategori A. Dalam hal ini buahnya yang memiliki tingkat kematangan yang bagus, terus utuh tidak ada yang lecet, dari sana kita coba ambil biar menghasilkan wine yang bagus. Setelah proses pengambilan buah salak ini, kita bersihkan, kan ada bulu, ada duri, baru kita kupas. Setelah dikupas, baru kita ambil daging buah salak ini. Kita hilangkan biji-bijinya, kita tampung di sebuah penampungan. Setelah ditampung baru kita iris kecil-kecil, tipis-tipis kayak gituh. Kemudian setelah di iris tipis-tipis, kita isi gula, campur dengan gula sesuai dengan takaran yang kita tentukan, tentunya di pabrik. Setelah itu di isi dengan air yang kita pakai, kebetulan air aqua.”
Jadi, intinya dari salak yang kualitas A, kualitas tinggi itu nantinya akan diproses lebih lanjut menjadi Wine Salak. Kalau boleh tahu, prosesnya berapa lama ?? dari proses pemilihan buah sampai jadi wine.
“Kalau sampai jadi ini kita memerlukan waktu yang lama. Kurang lebih sampai 1 tahun untuk menjadi wine. Karena prosesnya ini termasuk lama. Prosesnya kan setelah proses yang tadi pengambilan, kita campur dengan air, macam-macam, baru kita fermentasi di sebuah tong yang besar. Setelah fermentasi mencapai kadar alcohol yang diinginkan, kita filtering lagi. Setelah di filter, kita pindahin lagi ke tong yang satu. Disana baru tahap hedging, dimana tahap hedging ini untuk penuaan. Itu yang memerlukan waktu yang agak lama.”
Itu, agak lamanya berapa lama ?
“Kalau tahap dari buah tadi dan fermentasi, mungkin kurang lebih 2 minggu. Setelah pindah ke tong yang satu, memerlukan waktu yang agak lama. Kita musti tes dulu. Barangkali lebih dibanding, barang 1 dan 2 bulan lah. Sebelum kita pindahin ke pembotolan.”
Karena saya tahu juga, wine itu semakin lama semakin bagus, apakah benar? Jadi semakin fermentasinya lama, semakin bagus?
“Bukan di fermentasinya semakin lama. Itu yang di hedging semakin lama. Umurnya semakin lama, semakin bagus, harganya semakin mahal tentunya.”
Kalau sudah jadi seperti ini, bisa tahan lama sampai berapa tahun ?
“Semakin lama semakin baik. Sebenarnya kita sudah berdiri sejak 1996.”
Prosesnya itu, apakah sama proses ubi ungu dengan wine salak ??
“Pada dasarnya sama. Tapi proses lebih lama itu lebih cenderung di wine salak.”
Kelebihan wine salak dibandingkan wine lainnya ??
“Kalau kelebihan kita, cuman di unik. Belum ada yang buat wine salak di Bali, maupun seluruh dunia.”
Perbedaan wine ubi ungu dengan wine salak ?
“Perbedaannya itu dari alcohol, dia sudah berbeda. Kalau Wine ubi ungu itu 4,5% alkoholnya, kalau wine salak itu 13,05 persen. Wine ubi ungu termasuk brem, kalau wine salak, sebenarnya bukan wine, tapi anggur buah.”
Wine ini bisa dikonsumsi siapa saja? Atau ada kalangan-kalangan tertentu yang bisa mengkonsumsi ??
“Kalau masalah itu, sebenarnya wine ini siapapun bisa mengkonsumsi wine ini. Tapi yang paling mesti kita perhatikan itu, wanita hamil dan dibawah 21 tahun diusahakan untuk tidak meminum wine ini.”
Jadi, mereka wanita hamil dan yang berusia dibawah 21 tahun tidak direkomendasikan untuk mengkonsumsi wine. Ide awal, kenapa tercetus ide bahan salak menjadi wine?
“Kalau itu ada sejarahnya. Sejarahnya itu pertama kali sebenarnya kan kita karena berada di lingkungan petani salak. Kurang lebih di sebetan sendiri memiliki sekitar 7 ribu petani salak. Bisa dibayangkan hasilnya yang lumayan berlimpah. Yang menjadi tujuan kami sebenarnya adalah penyelamatan petani, kenapa wine salak itu ada. Karena semakin banyak buah salak yang kita hasilkan, jadi harga pas panen raya pada saat itu kan bisa mencapai harga 500 rupiah per kilogramnya. Karena saking berlimpahnya jumlah salak disitu. Jadi dengan harga yang sangat rendah seperti itu, Pemda Kabupaten Karang Asem, dalam hal ini membantu kita kelompok wine salak awalnya kami diberi nama, membantu dengan mendatangkan pelatih, bernama bapak Norbet, asalnya dari Jerman dan kebetulan beliau, saat ini berdomisili di Bali dan tinggal di daerah Tabanan.“
Distribusinya sudah sampai mana ?
“Kebetulan kita masih di Bali saja, karena produksinya masih kecil, tidak terlalu besar. Mungkin sekitar sekitar 1.000 – 2.000 per tahun. Kalau sweet wine Ubi Ungu juga sama, kita baru beredar lebih banyak berada di Bali. Jadi, kalau pemirsa ingin membeli sweet wine ubi ungu, bisa mendapatkan di Sirkel Q terdekat. Kalau untuk wine salak sendiri, kita masih keep karena pasarnya masih sangat kecil. Jadi, cuman kalangan tertentu yang bisa mendapatkan wine ini.”
Karena wine ini mengandung alcohol, Apakah wine tersebut berbahaya bagi kesehatan ?
“Alkohol yang dihasilkan oleh hasil destilasi, kemudian ditambahkan alcohol yang non destilasi atau sintetis, itu akan berubah kandungannya dari penggabungan kedua hal ini akan terjadi reaksi yang namanya Etanol. Itu yang membuat kenapa kok, banyak orang-orang meninggal karena mengkonsumsi alcohol.”
Terima kasih sudah bisa hadir di Delta TV. Tentunya sangat menarik sekali perbincangan kita pada kesempatan siang hari ini dan nanti masih ada informasi-informasi menarik yang kami sajikan.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/