Al Roback, pengrajin sepeda bambu asal Vancouver, Canada |
Orang dengan bersepeda dapat dengan mudah anda jumpai di jalanan kota Vancouver, Canada. Namun kali ini ada yang berbeda. Jase Amstrong bersama teman-temannya menggunakan sepeda bambu. Layaknya sepeda yang menggunakan material metal dan karbon, sepeda bambu ini muncul mulus di jalanan.
Ide ini pertama kali muncul dari seorang pecinta lingkungan, Al Roback, saat ia tinggal di Jepang. Kemudian 1,5 tahun yang lalu bersama ke 2 rekannya, ia membangun perusahaan Grass Frames yang berbasis ramah lingkungan. Salah satunya dengan menciptakan sepeda bambu ini.
Bambu dipilih karena tahan lama dan bisa meredam benturan dibandingkan dengan baja. Selain tidak mudah tergores, bambu juga sangat ringan. Berat sepeda hanya 1,7 hingga 2,2 kilogram dan membuat anda serasa melayang. Demi kesempurnaan, Roback dan rekannya hanya menggunakan bambu yang tumbuh tanpa pestisida atau pupuk tanpa pestisida atau pupuk. Karena bambu jenis ini berat, ketebalan dan kekuatannya sangat cocok untuk dijadikan rangka sepeda.
Al Roback, wakil pimpinan Grass Frames, “Ini sangat mirip dengan berada di sepeda motor akrena rasanya seperti terbang di daratan. Terutama saat anda sedang ngebut dan selalu di turunan dengan ban yang tipis. Bambu akan terasa lebih nyaman ketimbang bahan lainnya.”
Kemunculan sepeda bambu ini sudah menarik perhatian terutama para pecinta sepeda, bahkan ada yang berniat membelinya untuk diekspor ke Jepang.
Anthony Ma, penghobi sepeda, “Tergantung harganya juga. Sepeda bambu ini memang unik. Saya langsung tertarik begitu melihatnya dan ternyata ada orang yang benar-benar menggunakannya.”
Dibutuhkan waktu sekitar 4 jam untuk membuat 1 sepeda dengan biaya rangkanya sebesar 12 ribu US dollar. Sementara untuk sepeda lengkap seharga lebih dari 3.000 dollar Amerika. Amstrong dan kawan-kawan rencananya akan melakukan perjalanan dari Vancouver ke Guatemala sejauh 6.000 kilometer dengan menggunakan sepeda bambu ini.
Facebook: Al Roback.
Twitter: KCabor
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/