Zhendy Zaen – Masyitha Baziad
Seperti perempuan berikut ini. Tangan kreatifnya bisa mengubah sampah jadi berkah. Tepatnya memanfaatkan pelepah pisang menjadi berbagai kreasi menawan. Wah hebat. Informasi ini sekaligus menutup kebersamaan kita pagi ini. Tak bosan mengingatkan bagi yang punya informasi menarik, jangan disimpan sendiri. Anda bisa berbagi salah satunya melalui akun Twitter: @OfficialNETNews.
Kotak tisu etnik, souvenir pernikahan unik, hiasan dinding cantik, Hingga bingkai foto nan manis. Inilah bukti karya kreatif unik. Unik, karena kerajinan cantik ini terbuat dari barang tak terpakai yaitu pelepah pisang.
Bagi sebagian orang, pelepah pisang tak ada guna. Tapi bagi Dini Astriani, pelepah pisang multi guna. Karya perempuan ini mampu menghasilkan produk-produk cantik dan bernilai ekonomis. Sebagai ibu rumah tangga, dini tak mau berdiam diri.
Berawal dari hobi dan insting kreatifnya, Dini melangkah pasti. Perlahan-lahan mengolah kreasi yang mengagumkan. Ia membuktikan bahwa perempuan bisa ikut serta peduli lingkungan dengan caranya masing-masing. Dan ia memilih menciptakan karya seni ramah lingkungan.
Leni Hastuti, penyiar Net 5, “Mbak dini jadi dulu gimana sih mbak ceritanya sampai kepikiran bikin kerajinan dari pelepah pisang kayak gini ??”
Dini Astriani, Bogor, Jawa Barat, “Awalnya saya itu membuat, ini kan hobi saya yah, awalnya itu saya membuat kartu dulu mbak. Waktu jaman SMP saya bikin kartu, saya jual ke toko gitu yah. Aduh, jaman SMP jual ke toko itu senang banget. Cuman pada waktu itu, kertas nya kertas biasa. Jadi kertas yang biasa kita beli lah HVS, segala macem gitu yah. Nah ternyata begitu saya lihat pelepah pisang ini kan lebih unik yah. Dia ada serat-serat nya begitu, iya kan. Ternyata ini yang pelepah pisang, itu dibuat dari pisang yang sudah berbuah, kemudian ditebang, dan itu kita jadikan kertas. Sedangkan yang saya buat pertama kali ini kan, bahannya dari kayu yukaliptus atau akasia. Itu dia umurnya lebih lama, 5 tahun baru bisa ditebang dan dibikin pouch. Sedangkan kalau ini kan, home industry yah. Saya kerjakan sendiri, ini ternyata buat kertasnya. Itu dari pisangnya sendiri, umurnya mungkin baru 10 bulan. Kemudian sudah berbuah, lalu kita tebang. Jadi lebih cepat untuk mendaurnya yah.”
Nah kalau dari keistimewaan kualitasnya nih mbak, dari pelepah pisangnya sendiri kalau dibanding dengan kertas biasa, apa itu sih mbak ??
“Kalau kertas pelepah pisang ini dia lebih liat mbak. Jadi untuk merobeknya saja agak susah, begitu ya. Dan dia memang teksturnya bagus yah. Jadinya kalau yang dengan begini, polos, ya ini lebih unik.”
Baginya, tak susah mendapatkan pelepah pisang. Dini cukup mencari di sekitar tempat tinggalnya di Bogor, Jawa Barat. Tak ada pula jenis khusus bahan baku pelepah pisang. Yang pasti, pelepah pisang harus sudah kering di pohon. Melalui proses khusus, pelepah pisang ini nantinya jadi lembaran kertas seperti ini.
Yuk, kita buat bingkai foto nan manis ini. Tapi yang pertama-tama siapkan dulu kertas pelepah pisang, kertas karton, lem kertas, penggaris, pisau potong, dan aneka hiasan dari biji-bijian. Kita mulai yuk.
- Gambar pola diatas karton.
- Gunting karton sesuai pola
- Lapisi dan lem kertas pelepah pisang di karton.
- Satukan masing-masing potongan yang sudah terlapisi pisang, menjadi satu bagian.
- Hiasi bingkai foto dengan biji-bijian sesuka hati.
Tak hanya unik, tapi juga etnik. Tak heran jika karya Dini dilirik banyak pelanggan. Dewi Hudayanti salah satunya.
Dewi Hudayanti, pembeli, “Saya tuh sedang setting kantor. Terus saya tuh perlu pernik-pernik atau ATK perlengkapan kantor, tetapi saya pengen sesuatu yang lain gituh. Sesuatu yang lain yang cirinya itu handmade. Saya ingat dengan teman saya Dini. Dia itu membuat kerajinan dari daur ulang atau dari bahan-bahan yang lain yang dibuat sedemikian rupa menjadi unik.”
Kini usaha yang dirintis sejak tahun 1997 telah berkembang pesat. Di hari biasa, dini mampu menghasilkan 3 ribu buah karya dalam sebulan. Jumlah ini akan meningkat hingga 2x lipat saat Idul Fitri atau hari-hari besar lain tiba. Karya Dini juga sudah merambah hingga manca negara.
Teknik pemasaran lewat pameran dan multi media jadi senjatanya. Peran serta wanita ini berbuah hasil. Tak hanya piawai memanfaatkan barang tak terpakai dan ramah lingkungan, kini Dini jadi sosok perempuan kreatif yang berguna bagi keluarga dan masyarakat. Dini kini tinggal meraup hasil kerja kerasnya. Omset sekitar 20 juta rupiah per bulan bisa ia dapatkan dari usaha pelepah pisang.
Selain unik, kreatif, dan ramah lingkungan, salah satu keuntungan tetap terjaga. . . . . menciptakan karya seni yang ramah lingkungan.
Video:
Foto:
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah segalanya bagi penulis. Deretan susunan kalimat, entah itu pro atau pun kontra. Interaksi tersebut, bagaimanapun juga bertujuan menciptakan diskusi yang membangun. Dan saya, Clenoro Suharto, merasakan manfaat itu. Terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan komentar pada blog https://rakyatjelataindonesiarajin.blogspot.com/